Siapkah Indonesia Menghadapi Persaingan Ekonomi Global?

Oleh: Muhammad Nabil Al-Ghifari

--- Indonesia sebagai bangsa yang besar dan memilki berbagai macam Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, terlebih lagi didukung dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang melimpah pula, tentu saja dapat digadang-gadang menjadi “Macan Asia” di masa depan dan dianggap mampu dalam menghadapi persaingan ekonomi di era globalisasi ini.

Dengan memiliki semua hal tersebut, Indonesia memiliki sebuah indikator yang mengindikasikan bahwa Indonesia mampu menjadi “Macan Asia” dan dapat bersaing dalam semua aspek di era globalisasi ini.

Dengan memaksimalkan potensi SDA dan SDM yang dimiliki oleh bangsa ini, sudah seharusnya Indonesia mampu kembali menjadi “Macan Asia” di tengah persaingan ekonomi global yang arahnya sudah semakin tidak jelas dikarenakan perang dagang antara Amerika Serikatdan China.

Pada masa lalu, memang Indonesia pernah mendapatkan gelar sebagai “Macan Asia” dan juga dapat menghadapi persaingan ekonomi global pada saat itu.

Kita sebagai masyarakat Indonesia sudah seharusnya membangunkan bangsa Indonesia kembali, agar Indonesia tidak lagi menjadi “Macan Asia yang tertidur” dan benar-benar menunjukkan tajinya sebagai bangsa yang besar. Hal tersebut dapat dibangun melalui berbagai sektor, salah satunya adalah sector ekonomi.

Indonesia Dijuluki oleh Amerika Serikat Sebagai Negara Maju, Layak?

Namun, ada hal yang menarik ketika Indonesia mendapatkan julukan Negara maju oleh Amerika Serikat. Menurut Hangga Fathana, M.A., dosen Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia, ketika Indonesia dijuluki oleh Amerika Serikat sebagai Negara maju, tentu saja dapat menjadi beban tambahan bagi Indonesia.

Mengapa demikian? Karena, pembangunan infrastruktur dan perekonomian di Indonesia masih belum merata. Masih ada jarak yang jauh antara masyarakat yang kaya dengan yang miskin, sehingga kategori Negara maju yang diberikan Amerika Serikat kepada Indonesia masih dirasa kurang tepat.

Kemudian, dengan diberikannya julukan Negara maju kepada Indonesia, maka biaya tariff barang ekspor Indonesia ke Negara lainnya akan semakin tinggi. Tentu saja hal ini akan berdampak pada perekonomian Indonesia.

Karena, perekonomian Indonesia masih banyak berfokus pada perekonomian domestic dibandingkan ekspor barang-barang ke negara lain denganvmembayarvtarif yang lebih tinggi untuk keperluan ekspor barang, akan ada kemungkinan Indonesia mengalami defisit (rugi) dibandingkan surplus (keuntungan) dikarenakan barang yang diekspor ke luar negeri tidak laku dijual.

Ketika Indonesia dikatakan sebagai Negara maju, pembangunan infrastruktur dan ekonomi di Indonesia harus merata. Tidak ada lagi yang namanya pengangguran di Indonesia dan produk lokal Indonesia menjadi produk unggulan di dalam negeri dan di luar negeri.

Indonesia memiliki SDA dan SDM yang melimpah dan berpotensi untuk menjadi “Macan Asia” dan siap dalam menghadapi persaingan ekonomi di era globalisasi, maka pemerintah harus melakukan gebrakan terhadap SDA dan SDM-nya agar dapat bersaing dalam era globalisasi.

Agar indicator sebagai “Macan Asia” dan Negara maju terpenuhi, salah satunya dengan meningkatkan kualitas terhadap masyarakatnya. Jika indicator tersebut terpenuhi, julukan “Macan Asia” pun tidak hanya menjadi sebuah gelar saja, tetapi memiliki arti bahwa Indonesia Negara maju yang siap dalam mengadapi tantangan ekonomi di era globalisasi.

Lalu, Bagaimana Caranya Indonesia Menghadapi Persaingan Ekonomidi Era Globalisasi?

Indonesia yang memiliki SDA dan SDM yang melimpah sebenarnya dapat menjadi “Macan Asia” kembali dengan berbagai usaha. Usaha ini tentu saja memerlukan bantuan dari para masyarakatnya dan tata kelola SDA yang baik.

Agar Indonesia kembali menjadi “Macan Asia”dan mampu menghadapi persaingan ekonomi global tentu saja dengan menggunakan produk-produk lokal yang kualitasnya tidak kalah dengan produk luar. Dengan menggunakan produk local dan dapat memasarkannya ke luar negeri, maka tentu saja hal ini akan membantu perekonomian Indonesia menjadi lebih baik.

Disamping itu, Indonesia juga harus memanfaatkan kekayaan alamnya dengan baik dan bijak sehingga dapat diolah. Contohnya batubara, kelapa sawit, timah yang dapat membantu perekonomian Indonesia dan mampu bersaing dalam menghadapi globalisasi.

Dengan catatan, pemerintah tidak menyerahkan pengelolaannya pada perusahaan asing.

Globalisasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari, dan SDM Indonesia harus siapakan hal ini. Tentu saja hal ini harus diiringi dengan kualitas SDM yang baik, agar produk local dan kekayaan alam tersebut dapat menjadi produk yang unggul di era globalisasi. Oleh karena itu, pemerintah harus memiliki misi untuk menciptakan masyarakat Indonesia untuk menjadi masyarakat yang unggul, kreatif, dan inovatif.

Agar masyarakat Indonesia mampu bersaing di era globalisasi untuk menghadapi persaingan ekonomi global dan menjadi salah satu pusat perekonomian yang dibutuhkan oleh dunia.

Muhammad Nabil Al-Ghifari, Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia.



Tags