Humanis, Cara Gubernur dan Ketua DPRD Lampung Mengakomodir Suara Rakyat
DL|Politik|Bandarlampung|01092025
--- Dua sosok muda elit daerah ini, Gubernur Lampung
Rahmat Mirzani Djausal dan Ketua DPRD Ahmad Giri Akbar menerima unjuk rasa
damai yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa bersama masyarakat yang tergabung
dalam Aliansi Lampung Melawan memadati halaman Gedung DPRD Provinsi Lampung,
Senin, 1 September 2025.
Dalam kesempatan itu Gubernur Lampung Rahmat Mirzani
Djausal, Ketua DPRD Ahmad Giri Akbar, Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika,
serta Pangdam XXI/Radin Inten II Mayjen Kristomei Sianturi pun memilih duduk
bersila di tengah lapangan, sejajar dengan mahasiswa, mendengarkan setiap suara
yang disampaikan dari mimbar aksi. Sangat humanis sekali.
?Kehadiran Wakil Ketua DPRD Naldi Rinara bersama anggota
legislatif Lesty Putri Utami (PDIP) dan Diah Dharmayanti (PAN) semakin
menegaskan bahwa momentum tersebut bukan semata aksi unjuk rasa, melainkan
titik temu antara rakyat dan para wakilnya.
“Saya bangga pada kalian semua. Terima kasih karena telah
menyuarakan aspirasi dengan cara damai,” kata Gubernur Lampung Rahmat Mirzani
Djausal.
“Hari ini Lampung menunjukkan wajah demokrasi yang matang. Mari kita rawat kebersamaan ini demi daerah yang kondusif dan sejahtera,” tambah dia.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal bersama jajaran
Forkopimda dan pimpinan DPRD Provinsi Lampung duduk bersila sejajar dengan
mahasiswa di halaman Gedung DPRD Lampung, pada Senin, 1 September 2025. Dok.
Pemprov Lampung
?Sebelumnya, Ketua BEM Universitas Lampung, Muhammad
Ammar Fauzan, mendesak pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset, menolak
efisiensi pada sektor pendidikan dan kesehatan, hingga mendesak pengukuran
ulang HGU PT Sugar Group Companies.
Ketua DPRD Ahmad Giri Akbar mengatakan, lembaga legislatif
akan memastikan aspirasi itu tidak berhenti di lapangan.
?“Kami akan menjadi jembatan rakyat. Tuntutan ini akan
kami bawa dan perjuangkan hingga ke tingkat pusat,” kata dia.
?Aksi damai yang berlangsung hingga sore hari berakhir
dengan penuh kelegaan. Tidak ada kericuhan, tidak ada bentrokan, hanya dialog
terbuka yang menghadirkan pesan kuat: mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah
dapat duduk bersama, berbicara setara, dan menata masa depan Lampung dengan
semangat kebersamaan. (tim)





Comments