Badak Lampung Tim Kedua Terringkih Pertahanan di Liga 1

DL/12072019/Bandarlampung

---- Tim sepakbola idola baru Lampung, Perseru Badak Lampung FC, sampai pada pertandingan ke-8, tercatat masih manjadi tim yang terringkih (terlemah - red) kedua setelah Persela Lamongan.

Badak Lampung sudah kebobolan 16 gol dan memasukkan 11 gol. Sementara Persela yang sama-sama bermain 8 kali, sudah kebobolan 18 gol dan memasukkan 11 gol.

Defisit gol yang cukup besar ini mengganggu, jika terus berlangsung sampai akhir musim.

Namun masih ada 28 pertandingan yang harus dijalani Badak Lampung, termasuk 15 kali bermain di kandang. Ini menjadi kesempatan untuk memperkecil defisit gol dan mendulang kemenangan di kandang.

Badak Lampung disoroti para penggemarnya karena lemahnya barisan pertahanan yang dikomandoi pemain Jepang Kunchiro Yamashita. Beberapa pemain menjadi langganan blunder yang menyebabkan gol, bahkan ada pemain yang membuat gol bunuh diri.

Ini persoalan mentalitas dan kemampuan bertahan yan g buruk. Namun itulah kenyataannya, selama tampil di kandang, pasukan pertahanan Badak Lampung FC masih menunjukkan kinerja minimalis.

Jangan melihat klasemen saat ini berada di posisi 9. Karena kelebihan dua kali bermain dari Persija dan Semen Padang misalnya. Atau selisih satu pertandingan dengan Persib Bandung.

Apalagi dengan PSM Makssar yang baru bermain 4 kali dengan poin 7 dan Arema FC yang baru bermain 5 kali dengan raihan sementara nilai 6.

Evaluasi Pertahanan

Dengan hasil ini, maka Jan Saragih, pelatih Badak Lampung seharusnya cepat memberikan reaksi, terhadap kinerja buruk benteng timnya. Sebab sebaik apapun penampilan Daryono di bawah mistar akan percuma, kalau terus digempur dengan serangan lawan sepanjang pertandingan.

Percuma pula produktivitas pemain depan yang membuat banyak gol, tetapi kebobolan banyak juga, karena secara keseimbangan, jelas tim ini tidak imbang di semua lini.

Dua gol yang terjadi saat menjamu Barito Putra beberapa waktu lalu menjadi contoh konkrit, betapa beberapa pemain belakang Badak Lampung FC layak dimasukkan daftar lego jika tak menunjukkan grafik perkembangan positif. Karena akan menjadikan duri dalam daging di tim ini.

Pantas saja Torres selalu kelihatan emosi di lapangan demi melihat kinerja rekannya yang di belakang. Seolah-olah Kunchiro Yamasita tak mampu melakukan koordinasi dengan para pemain yang njomplang dibawah kemampuannya.

Sebaiknya tidak dilakukan pembiaran lebih lama kondisi seperti ini. Karena lebih baik melakukan eksyen perbaikan daripada permakluman sehingga ujungnya hanya bisa meratapi kekalahan demi kekalahan yang seharusnya tak perlu.

Setelah hanya mampu bermain imbang 1-1 lawan Persipura yang sedang meriang prestasi, kini Badak Lampung FC harus ingat dengan tekad pelatihnya yakni harus bermain all-out.

Melawan tuan rumah Arema FC masih bisa memenangi pertandingan. Karena Arema juga bisa dikalahkan di kandangnya.

Masyarakat juga berharap Badak Lampung FC tidak lagi mudah kebobolan saat bermain di kandang. (don)