DPRD Bahas Jawaban Gubernur atas Raperda APBD dan Investasi Di Rapat Paripurna DPRD Lampung
DL|Bandarlampung|Politik|03072025
---- Melanjutkan pembahasan rapat paripurna
sebelumnya, DPRD Provinsi Lampung menggelar rapat paripurna Pembicaraan Tingkat
I, Jawaban Gubernur Lampung terhadap Pemandangan Umum dari fraksi-fraksi DPRD
Provinsi Lampung terhadap Raperda Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2024.
Rapat Paripurna tersebut digelar di ruang
sidang DPRD Provinsi Lampung dan
dihadiri Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, Rabu 2 Juli 2025.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan
pembahasan 2 Raperda Prakarsa Pemprov Lampung yaitu Raperda Tentang Pemberian
Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal dan Raperda Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung Tahun 2025-2029.
Wakil Gubernur Lampung dalam kesempatan
tersebut menyampaikan ucapan terima kasih atas masukan, apresiasi, kritik, dan
saran yang disampaikan oleh semua Fraksi di DPRD Provinsi Lampung.
"Kami percaya bahwa semua hal yang
disampaikan bertujuan untuk menyempurnakan dan meningkatkan kualitas Rancangan
Peraturan Daerah yang telah kami sampaikan," ujarnya.
"Masukan tersebut juga penting untuk
memperbaiki penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam menghadapi masalah yang
ada dan memastikan pelayanan kepada masyarakat berjalan sesuai tujuan
bersama," tuturnya.
Terhadap Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD
Provinsi Lampung pada Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi
Lampung Tahun Anggaran 2024, Wagub menyampaikan Pemprov Lampung menyampaikan
ucapan terima kasih kepada seluruh pihak atas dukungannya dalam mempertahankan
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI yang ke-11 kalinya.
"Ini tidak terlepas dari dukungan
berbagai pihak, termasuk Legislatif, yang memastikan kami tetap bekerja sesuai
peraturan yang berlaku. Kerja keras kita semua adalah kunci untuk terus
mempertahankan prestasi ini dalam meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan
daerah," ungkapnya.
Sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi,
penurunan kemiskinan, dan penciptaan lapangan pekerjaan, Pemprov Lampung juga
terus bekerja keras melalui program yang telah disusun bersama Eksekutif dan
Legislatif.
Sebelumnya, jawaban Gubernur atas pemandangan
umum fraksi-fraksi DPRD Provinsi Lampung terhadap 2 Raperda Prakarsa Pemerintah
Provinsi Lampung terkait Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Lampung Tahun 2025-2029, Pemprov Lampung menyatakan sependapat pada
sejumlah fraksi yang telah menyampaikan pemandangannya.
"Penguatan kapasitas fiskal dalam
kerangka pendanaan pembangunan daerah, kami terus berupaya untuk menjaga
kesinambungan fiskal dengan mengedepankan alternatif skema pembiayaan non-APBD,
antara lain melalui Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU),
optimalisasi CSR, pinjaman daerah, sinergi dengan BUMN/BUMD, serta pendanaan
hijau (Green Finance) yang berkelanjutan," ucapnya.
RPJMD Provinsi Lampung juga akan difokuskan
pada pembangunan yang diarahkan pada peningkatan kesejahteraan rakyat,
pembangunan infrastruktur, dan penguatan daya saing daerah yang mengacu Asta
Cita yang merupakan keterpaduan antara kebijakan pusat dan daerah dalam RPJMN
2025-2029 dan RPJPD Provinsi Lampung Tahun 2025-2045 yang berfokus pada
kemiskinan, ketimpangan, kesehatan, pendidikan dan tata kelola
pemerintahan.
Terhadap saran dan pertanyaan dari sejumlah
fraski, Wagub menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung akan terus melakukan
strategi kolaborasi masyarakat, pelaku usaha dan perguruan tinggi.
"Program Prioritas telah disusun
berdasarkan permasalahan dan isu strategis daerah, serta terus mengarustamakan
keluarga dan kelompok rentan berdasarkan SDGS, dan Tata kelola pemerintahan dan
efektif dan berintegritas," jelasnya.
"Hal ini bukan hanya soal peningkatan pendapatan, tetapi juga
menyangkut penyediaan akses dasar terhadap pendidikan, kesehatan, air bersih,
dan perumahan layak. Pendekatan yang holistik dan lintas sektor dilakukan agar
intervensi terhadap kelompok paling miskin bisa efektif dan
berkelanjutan," jelasnya.
Pertumbuhan ekonomi akan difokuskan pada
strategi penguatan sektor unggulan daerah, peningkatan nilai tambah produk
lokal, percepatan realisasi investasi, dan pengembangan ekonomi kreatif serta
UMKM.
Terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM),
Pemerintah Provinsi Lampung juga akan melakukan beberapa strategi dengan
meningkatkan standar pendidikan, kesehatan, dan pengembangan kapasitas individu
di seluruh lapisan masyarakat. Layanan kesehatan diperkuat dengan memperluas
akses ke fasilitas kesehatan yang lebih baik.
Kondisi jalan provinsi juga menjadi prioritas
peningkatan kemantapan jalan dan konektivitas khususnya ruas-ruas penghubung
sentra produksi, kawasan industri dan pusat pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah Provinsi Lampung juga akan
memperkuat kolaborasi lintas sektor dengan dukungan DPRD sebagai bagian dari
upaya untuk membuka lapangan kerja dan
memperluas kesempatan berusaha.
Pemerintah Provinsi berkomitmen untuk membuka
ruang kolaborasi yang lebih luas, baik dengan DPRD, investor, maupun pemerintah
pusat, agar semangat awal pembangunan Kota Baru tetap terjaga.
"Kami percaya, dengan dukungan dan
masukan dari DPRD, kawasan ini dapat diarahkan ulang menjadi bagian dari solusi
jangka panjang pembangunan perkotaan di Provinsi Lampung," tegasnya.
Pada pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap Ranperda tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal, Pemerintah Provinsi Lampung menyambut baik semangat DPRD yang mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif, inklusif, dan berpihak kepada potensi unggulan daerah.
"Kami apresiasi perhatian dari Fraksi
PKB, Fraksi Golkar, Fraksi PAN, Fraksi Gerindra, Fraksi Nasdem, Fraksi
Demokrat, Fraksi PDI Perjuangan, dan Fraksi PKS bahwa Pemprov Lampung terus
berkomitmen menjadikan provinsi ini sebagai daerah yang ramah terhadap
investasi, tidak hanya melalui penyederhanaan perizinan dan regulasi, tetapi
juga pendampingan dan perlindungan terhadap UMKM lokal, agar investasi yang
masuk tidak justru mematikan usaha rakyat kecil yang sudah berjalan,"
ucapnya.
Wagub juga meyakini bahwa kemudahan investasi ini akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, menciptakan lapangan kerja yang luas, meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat, serta menghadirkan pelayanan publik yang semakin berkualitas. (ADV/DBS)





Comments