Chandra Kurniawan: Pembinaan Sustainable Adalah Sebuah Keniscayaan
DL|Bandarlampung|Sport|19112024
---- Pola pembinaan berkelanjutan cabang olahraga sebagai
upaya mempertahankan prestasi jangka panjang, adalah sebuah keniscayaan,
sehingga menghindarikan missing link
generation untuk sebuah prestasi dari waktu ke waktu.
Dr Candra Kurniawan M.Or, Kabid Pembinaan Prestasi KONI
Provinsi Lampung menyoroti perlunya beberapa uapaya sinergitas antara beberapa
factor terkait dalam upaya pembinaan jangak panjang ini.
Kepada mediasenior.id,
Candra mengatakan bahwa dukungan pengembangan peningkatan prestasi atlet daerah
haruslah dilaksanakan secara berkelanjutan. Peningkatan prestasi atlet daerah
adalah langkah strategis untuk membangun pondasi olahraga dan pengembangan
prestasi membutuhkan pendekatan sistematis yang mencakup berbagai aspek,
seperti pembinaan, fasilitas, dukungan finansial, hingga program kompetisi.
“Ada beberapa langkah yang secara sistematis harus
dipahami oleh para Pembina dan pelatih olahraga, mulai dari identifikasi dan
rekruitmen atlet berprestasi hingga pangejawantahan pembinaannya yang sinergis
dengan itu, termasuk siapa yang harus mendukungnya,” kata Candra, Senin 18
November 2024 di Bandarlampung.
Penjabarannya, lanjut Candra, beberapa langkah yang dapat
dilakukan untuk pengembangan peningkatan prestasi atlet daerah diantaranya:
Identifikasi dan
Rekrutmen Atlet Potensial
Talent Scouting
yakni mengadakan seleksi di tingkat sekolah, klub olahraga, atau komunitas
lokal untuk menemukan atlet berbakat. Kemudian diikuti dengan pembuatan database
atlet, dengan membuat basis data atlet berbakat yang mencakup data fisik,
keterampilan, dan potensi mereka.
“Setelah itu ada tes bakat. Tentu ini harus menggunakan
alat ukur yang spesifik untuk cabang olahraga tertentu, seperti kecepatan, daya
tahan, atau koordinasi.” Tambah Candra.
Program Pembinaan
yang Berkesinambungan
Faktor Pusat Latihan Daerah (Puslatda) juga harus
disiapkan dengan membangun fasilitas pelatihan di tingkat provinsi hingga kabupaten
bahkan kecamatan.
“ Kemudian dengan pelatihan berjenjang, mengadopsi sistem
pembinaan dari usia dini hingga senior (grassroots
to elite). Adanya kolaborasi dengan klub olahraga, melibatkan klub lokal
untuk mendukung pelatihan harian.” Ungkap Dosen Penjas Universitas Lampung itu.
Pelatihan Berbasis
Sains
Dengan menggunakan sport sains melalui analisis performansi
yakni menggunakan teknologi (GPS, biomekanik, dll.) untuk mengevaluasi performa
atlet.
“Dalam hal ini perlu Ahli Pendukung seperti melibatkan
ahli gizi, fisioterapis, psikolog olahraga, dan pelatih berlisensi untuk
mengoptimalkan pelatihan. Dan kemudian memanfaatkan penggunaan data, menggunakan
data dari tes fisik dan kompetisi untuk merancang program latihan.” Ujarnya.
Fasilitas dan
Infrastruktur
Untuk pembinaan olahraga yang berkelanjutan juga
diperlukan pembangunan Sarana Olahraga dengan menyediakan fasilitas standar
untuk latihan seperti stadion, gym, atau lapangan khusus.
“Para atlet juga harus dikenalkan ata diberikan akses ke peralatan
modern memberikan alat-alat yang relevan dengan cabang olahraga. Pemeliharaan fasilitas
menjamin fasilitas tetap dalam kondisi baik.
Kompetisi Daerah
dan Nasional
Atlet perlu diberikan sarana pertandingan yang rutin dan
kompetitif, maka selayaknya juga digelar semacam Liga Daerah. Dengan mengadakan
kompetisi reguler di tingkat lokal untuk meningkatkan pengalaman tanding atlet
maka atlet memiliki jam terbang pertandingan yang tinggi dan sangat signifikan
untuk meningkatkan kemampuan prestasinya.
“Selain itu juga harus berpartisipasi dalam kejuaraan nasional.
Ini untuk meningkatkan frekuensi partisipasi atlet daerah di PON, Popnas, atau
turnamen resmi lainnya. Lalu dilakukan Evaluasi Hasil Kompetisi. Menggunakan
hasil turnamen untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan.,” ungkapnya.
Dukungan Dana dan
Kebijakan
Olahraga mutlak memerlukan dukungan finansial yang cukup.
Dukungan itu bisa berupa dana langsung maupun fasilitas dengan kebijakan
pemerintah yang mendukungnya. Misalnya dengan anggaran APBD untuk Olahraga
melalui alokasikan anggaran dana khusus untuk pengembangan olahraga daerah.
“Bisa juga bekerjasama melalui pihak sponsor lokal dengan
menggandeng perusahaan lokal untuk mendukung pembiayaan atlet dan program
pelatihan. Idealnya juga harus ada insentif prestasi. Yaiu dengan memberikan
penghargaan kepada atlet berprestasi untuk memotivasi mereka.” Ujar Cnadra.
Yang tak kalah pentingnya adalah perangkat pertandingan
melalui peningkatan kapasitas pelatih dan wasit dengan pelatihan pelatih, Workshop
dan Seminar, Kolaborasi dengan Pelatih Nasional. “Ini bisa dilakukan dengan
cara mengadakan program magang bagi pelatih daerah untuk belajar dari pelatih
nasional.” Katanya.
Dukungan
Masyarakat dan Pemerintah
Dukungan lain juga harus datang dari pemerintah dan
m,asyarakat secara massif. Untuk membumikan cabang olahraga melalui kegiatan
masyarakat di sekolah dan komunitas.
“Peran Media Massa Lokal juga sangat penting melalui
artikel yang mendorong semangat dan memberikan anggapan bahwa atlet ini
dihargai masyarakatnya, dengan cara mengangkat profil atlet daerah untuk mendapatkan
dukungan masyarakat.” Ujarnya.
Akhirnya diadakan monitoring dan evaluasi secara berkala
dengan standar evaluasi dan monitoring yang terukur dan valid seperti penilaian
program dengan meninjau hasil pelatihan dan kompetisi secara rutin. Menetapkan
target yang jelas seperti jumlah atlet yang berhasil masuk pelatnas atau medali
yang diraih. Lalu memperbaiki kekurangan berdasarkan hasil evaluasi.”
Tandasnya.
Jalur pendidikan juga memberikan satu fasilitas penting
untuk pembinaan berkelanjutan seperti ini misalnya dengan Sekolah Olahraga
dimana di sekolah itu menyediakan fasilitas pendidikan yang terintegrasi dengan
program pelatihan.
“Yang tak kalah pentingnya adalah reward berupa beasiswa.
Dengan memberikan beasiswa pendidikan untuk atlet berprestasi agar masa depan
mereka tetap terjamin. Lalu Edukasi Non-Teknis dengan membekali atlet dengan soft skill seperti manajemen waktu dan
komunikasi.” Kata Candra.
Maka dengan melibatkan semua pemangku kebijakan
dari pemerintah, klub, hingga masyarakat pengembangan prestasi atlet daerah
dapat dilakukan secara efektif dan berkesinambungan. (don)
Comments