Dua Pesilat Lampung Resmi Turun di Pelatnas SEA Games Thailand 2025n Pelatnas Jangka Panjang ke SEA Games Thailand

DL|Bandarlampung|06102024|Sport

---- Dua pesilat Lampung dipanggil Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) untuk program pelatihan nasional (Pelatnas) Pencak Silat dalam rangka menghadapi dua even besar tingkat dunia dan Asean.

Melalui surat nomor: 72/KH/X/2024 tertanggal 3 OKtober 2024, Perihal Pemanggilan Atlet Pelatnas 33 nd SEA Games Thailand 2025, yang ditanda tangani Ketua Harian Benny Sumarsono, dan Sekretaris Jenderal Teddy Suratmadji atas nama ketua Umum PB IPSI, memanggil dua pesilat Lampung M Wildan di kelas E Putra serta Sadan Ahmed Sidik Lisanaka di kelas H Putra untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Pada surat tersebut mempertegas untuk kesiapan pesilat yang dipanggil untuk persiapan Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) jangka panjang 33nd SEA Games Tahun 2025 yang akan berlangsung di Thailand.

Para atlet berprestasi itu mengikuti Pelatnas sebagai kegiatan ini menjadi salah satu bagian dari Program kerja PB IPSI Tahun 2024.

Dua pesilat itu diharapkan kedatangannya pada Selasa, 8 Oktober 2024 sudah tiba di Padepokan Pencak Silat Indonesia-TMII Jakarta untuk persiapan.

Mereka harus membawa dokumen termasuk paspor, perlengkapan bertanding dan kelengkapan penting lainnya seagai kelengkapan pribadi.

Sementara Muhamad Wildan secara khusus akan dimasukkan dalam tim IPSI yang akan bertanding di even internasional lainnya yakni di Uzbekistan. Dan mereka sudah dianterkan langsung oleh Sekretaris Umum Pengprov IPSI Lampung, Riagus Ria pada Jumat 4 Oktober 2024 menuju lokasi Pelatnas tersebut.

Dikonfirmasi kepada Ketua Bidang Disiplin Pengprov IPSI Lampung, Tata Djaendar Muda, bahwa keberangkatan mereka sudah dilengkapi dengan dokumen yang sebelumnya diminta oleh PB IPSI.

“Alhamdulillah, mereka berdua mendapat panggilan resmi ke PB IPSI, dan untuk kelengkapan dokumennya sudah disiapkan oleh Pengprov IPSI Lampung. Intinye kami akan mendukung penuh seluruh kegiatan positif pesilat Lampung demi kemajuan atlet secara probadi dan Lampung sebagai daerah asal mereka,” kata Tata via selulernya Jumat 4 Oktober 2024 malam.

Dengan dipanggilan para pesilat Lampung yang baru saja meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut itu, menurut Tata menjadi bukti bahwa program yang dilakukan IPSI Lampung dibawah kepemimpinan H. Faishol Djausal sudah benar.

“Selain dua pesilat medali emas itu, kabarnya para peraih Perunggu juga sudah dicadangkan untuk turun di Pelatnas, dan masih menunggu panggilan resminya nanti. Namun tentunya ini merupakan sebuah prestasi yang membanggakan, mengingat kini Pencak Silat Lampung bisa diharapkan menjadi kekuatan baru Indonesia,” tambahnya.

Disiplin Harus Tegak

Sementara mengenai penegakan disiplin di Pengprov IPSI Lampung, Tata menegaskan bahwa soal disiplin sudah sebagai harga mati di IPSI Lampung.

“Disiplin adalah harga mati yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Kami memulai semuanya dari disiplin di semua lini. Tidak ada anak emas di IPSI Lampung, tidak ada yang boleh bermain-main dengan egoisnya pribadi, karena organisasi punya aturan yang jelas dan tegas,” sambungnya.

Menurut Tata, sesuai dengan perintah ketua umum IPSI Lampung, bahwa organisasi ini harus berjalan sebagaimana mestinya, dan tidak boleh sebagai ajang main-main.

“Sebab, dari organisasi yang berjalan baik lah, maka hasilnya akan mengikuti baik. IPSI akan menghasilkan pesilat berkualitas baik dan bermental baik, jika peraturan organisasi ditegakkan. Taka da egoism perguruan di sini. Tidak ada egoism pribadi di sini, yang ada ada;lah penegakan disiplin IPSI. Titik,” katanya.

Jika produk yang bagus sudah dihasilkan, maka harus ditingkatkan program kerjanya sehingga bisa berhasil lebih baik ke depannya.

Tata mengimbau seluruh pihak yang terkait dan berkaitan dengan IPSI Lampung agar menjadi satu tim yang bertujuan sama, yakni membangun prestasi Pencak Silat Lampung sebaik-baiknya dan setinggi-tingginya. (don)