Ternyata KONI Lampung Punya Kharisma, DPRD Sumsel Belajar Anggaran Olahraga Di Sini
DL/Bandarlampung/Sport/30082024
---- Ternyata gaya dan tata kelola keuangan atas dana hibah KONI yang dilakukan oleh kepengurusan KONI Lampung kali ini mendapatkan perhatian dari pihak luar. Buktinya, beberapa institusi dari Sumatera berdatangan ke KONI Lampung untuk studi tiru. Kali ini dari Komisi V DPRD Sumatera Selatan.
Di tengah persiapan kontingen Lampung menuju Pekan
Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh dan Sumut, KONI Provinsi Lampung kedatangan
tamu dari Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Selatan yang dipimpin Sekretaris
Komisi V DPRD Sumsel, David Aljufri dengan beberapa anggotanya, Jumat 30
Agustus 2024.
Kedatangan tapi dari provinsi tetangga ini untuk belajar
terkait pengajuan dan penggunaan anggaran hibah pemerintah provinsi untuk dana
olahraga yang dikelola KONI dan Dispora.
Dalam pertemuan yang dipimpin Ketua harian KONI Lampung,
Amalsyah Tarmizi yang didampingi Sekretaris Umum KONI Lampung, Budi Darmawan
membicarakan banyak hal teknis tentang dana hibah olahraga.
Usai pertemuan itu, kepada wartawan, David Aljufri
menjelaskan bahwa pihaknya ingin berkoordinasi mengenai mekanisme pengajuan dan
penggunaan dana hibah. “DPRD Sumsel ingin mengetahui besaran dan pengelolaan
dana hibah KONI Lampung yang digunakan untuk berbagai even dan pembinaan
olahraga di Lampung," ujarnya.
Informasi yang digali mulai dari tahap pengajuan hingga realisasi anggaran dipertanggungjawabkan. "Kami mengapresiasi kinerja KONI dan juga Dispora Lampung. Banyak pelajaran yang kami dapat, dan ini akan kami ikuti untuk menjadi contoh bagi kami dalam memajukan olahraga di Sumsel," katanya.
Sementara itu Amalsyah Tarmizi menjelaskan terkait niat
kunjungan Komisi V DPRD Sumatera Selatan itu, dan secara gambalng disambut
dengan baik dan diberikan jawaban semua pertanyaan yang diajukan para anggota legislative
itu.
“KONI Lampung, tahun ini memperoleh anggaran Rp55 miliar
dari Pemprov. Dari jumlah itu dana operasional KONI hanya menggunakan 6 sampai
7 persen atau sekitar Rp4 miliar. Selebihnya disalurkan ke atlet untuk
pembinaan, honor dan uang saku atlet termasuk biaya beberapa cabor unggulan
yang melakukan training center di luar negeri.” Katanya.
Sedangkan untuk mengcover bonus atlet berprestasi di luar
anggaran KONI dan akan diajukan terpisah ke Pemprov Lampung.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Umum KONI Lampung,
Budi Darmawan menambahkan bahwa KONI Lampung memang belum mendapatkan dana CSR
dari perusahaan-peruhaan yang ada di Lampung. Selama ini KONI Lampung melakukan
pembinaan olahraga masih murni mengandalkan dana hibah dari Pemprov.
"Kami berupaya mengelola anggaran yang ada sebaik
mungkin untuk menambah semangat atlet dan memajukan prestasi
olahraga di Lampung," ungkapnya. (tim)
Comments