Futsal Lampung Tuan Rumah Pra PON Putra dan Putri
DL/Bandarlampung/Sport/15092023
---- Asosiasi Futsal Lampung mendapat kepercayaan dari PP
PSSI untuk menyelenggarakan pertandingan Babak Kualifikasi Pekan olahraga
Nasional (BK PON) cabang Futsal putra dan putri yang rencananya digelar 23-31
Oktober 2023.
Lampung ditunjuk sebagai tuan rumah dengan venue
pertandingan di Lapangan Futsal Giga Arena di Kota Metro berdasarkan surat dari
PSSI No. 3688/PGD/313/IX-2023 tertanggal 15 September 2023 perihal babak
Kualifikasi PON 2023, yang ditanda tangani oleh Sekjend PSSI Yunus Nusi, SE.
Lampung menjadi tuan rumah di grup A untuk bagian putra
dengan peserta Lampung, Sumatera Barat, Bengkulu dan Sumsel.
Demikian juga di bagian putri Lampung sebagai tuan rumah
grup A dengan lapangan pertandingan di Interganda Futsal Arena Bandarlampung
dengan peserta Lampung, Sumatera Selatan, Banten dan Bengkulu.
Untuk Futsal Putra dan putri seluruh Indonesia sudah
dibagi sedemikian rupa oleh PP PSSI, yakni untuk bagian putra menjadi 8 grup
dan putri 6 grup.
Data yang diperoleh dari AFP Lampung, tuan rumah grup
putra yakni Grup A Lampung, Grup B DKI Jakarta, grup C Jawa Barat, Grup D Jawa
Timur, Grup E Kalimantan Timur, Grup F Sulawesi Tengah, Grup G Nusa Tenggara
Timur dan Grup H Sulawesi Selatan.
Sementara di tuan rumah bagian putri Grup A Lampung, Grup
B DKI Jakarta, Grup C Kalimantan Selatan, Grup D Kalimantan Timur, Grup E
Sulawesi Selatan, Grup G Papua.
Dari futsal ini diikuti 29 Provinsi dengan sistem
pertandingan setengah kompetisi di setiap grup. Dari sini akan keluar 8 tim
juara grup di bagian putra dan 6 grup di bagian putri.
Biaya Mandiri
Meskipun secara nasional pembagian grup ini masih menjadi
perbincangan hangat, lantaran ada beberapa provinsi yang diletakkan secara
“acak” dengan asumsi untuk memilih grup lemah agar lolos ke PON, namun
tampaknya PP PSSI tak bergeming dan tetap melaksanakan pembagian grup ini untuk
Pra PON nanti.
Terlepas dari itu semua, Asosasi Futsal Lampung (AFP)
sudah bertekad tetap menjalani Pra PON sebagai tuan rumah, meskipun tidak
mendapat dukungan sepadan sebagai cabang olahraga selayaknya anggota KONI
Lampung lainnya.
Ini dikemukakan Wakil Ketua AFP Lampung, Edi Purwanto,
yang menegaskan bahwa kemungkinan besar AFP akan tetap berjalan secara mandiri,
ketimbang harus menerima dana bantuan yang sama sekali tidak wajar.
“Kami sudah memutuskan untuk tidak mengambil dana dari
KONI Lampung yang disalurkan lewat Asprov PSSI Lampung, karena dari dana yang
digelontorkan, kami hanya akan diberikan 10 persennya saja. Dan itu untuk dua
tim, yakni tim Futsal Putra dan Putri. Ini gak wajar. Dalam pertemuan kami
beberapa waktu lalu sudah kami sepakati, jika kami diberikan mandat untuk tuan
rumah, maka kami akan tetap jalankan sebisa kami dengan kekuatan kami secara
mandiri,” katanya.
Edi enggan menyebutkan nominal bantuan KONI Lampung ke
PSSI Lampung. Dia hanya menyebutkan bahwa dua tim futsal putra dan putri itu
sudah diputuskan oleh Exco Asprov PSSI Lampung dengan besaran 10 persen dari
dana yang diterima PSSI dari KONI Lampung.
“Ya monggo silahkan dikonfirmasi ke PSSI nya. Karena
kabar yang kami terima itu A1 dan fix dari sumber yang sangat layak dipercaya.
Maka dari itu, kami yang tidak “dihitung” sama sekali oleh PSSI Lampung, yaa
harus menerima hal ini, meski resikonya sangat besar buat organisasi ini,”
tambahnya.
AFP Lampung, tambah Edi, sama sekali tidak dilibatkan
dalam persoalan pembagian dana bantuan itu, dan semua diputuskan oleh PSSI dan
perangkatnya, dengan pertimbangan hanya satu, bahwa Tim Sepakbola Putra ingin
lolos ke PON XXI, maka perlu biaya besar.
“Nah itu kira-kira yang kami dengar. Jadi kami tidak
diundang, dikabari atau apalah namanya kami sebagai bagian dari PSSI ini sama
sekali tidak tau menahu bahwa dana itu sudah cair atau seperti apa. Ya itu hak
nya PSSI Lampung, toh rekening bantuan itu langsung ke PSSI Lampung. Dan untuk
itu kami sudah memutuskan bahwa kami tidak akan mengambil dana dari KONI itu
jika tidak sesuai dengan yang di plot oleh KONI Lampung,” tambahnya.
Edi menjelaskan bahwa Futsal juga bertarget lolos PON
XXI. “Makanya dari jauh hari kami mengajukan permohonan untuk menjadi tuan
rumah, karena kami juga kepingin lolos PON. Kalau kami tidak punya keinginan
lolos, ngapain membentuk tim sejak 6 bulan lalu. Dan pemain itu semua kami
kontrak lo. Kalau kami nggak serius, ngapain pakai ngontrak pemain segala?”
tambah dia.
Akhirnya, Edi mempersilahkan keputusan itu dijalankan
oleh PSSI Lampung, karena sejak dua atau tiga pekan ini sama sekali tidak ada
kabar apapun dari PSSI ke Futsal.
“Ya monggo silahkan. Dijalankan saja sesuai yang
diputuskan. Kami juga tidak lagi pusing soal ini. Kami sebagai caor yang tidak
dianggap ada, pasti ingin juga menunjukkan bahwa sebenarnya kami masih ada.
Sepakbola dan Futsal ini sama-sama memiliki grid yang sama di KONI Lampung,
hanya secara organisasi kami berada di bawah PSSI, meskipun tidak ada pembinaan
atau bantuan apapun kepada Futsal selama ini dari induk organisasi kami. Toch
kami tidak menjerit. Nah sekarang ini ketika kami tahu ada bantuan untuk kami,
namun nyatanya tidak sesuai, yaa pasti dong menjerit,” tutupnya.
Sementara kabar yang diterima media ini dari PSSI
Lampung, bahwa benar atas dasar rapat Exco PSSI Lampung sudah diputuskan bahwa
dari yang digelontorkan KONI Lampung ke PSSI Lampung tersebut, akan diberikan
untuk Sepakbola putri 10%, dan Futsal putra dan putri 10%.
Artinya Futsal Putra 5 persen dan futsal putri 5 persen,
sementara yang 80 persen untuk membiayai tim sepakbola putra.
“Ya benar, dalam rapat Exco memang diputuskan dengan
pembagian seperti itu 80:10:10. Dengan
alasan bahwa kebutuhan untuk tim sepakbola putra untuk lolos ke PON cukup
besar,” demikian kata sumber yang dipercaya dan identitasnya tidak ditulis.
Sebagai perbandingan, bahwa jumlah pemain dalam sepakbola
yang ada dalam satu tim disinyalir sekitar 18 pemain, sementara untuk tim
futsal sebanyak 16 pemain dalam satu tim.
Jika dibandingkan tentang jumlah kebutuhannya, sebenarnya
tidak akan berbeda jauh satu dengan yang lainnya. (tim)
Comments