Batalnya Indonesian Martial Art Games, Tak Pengaruhi Persiapan Tinju Lampung Ikuti Pra PON
DL/Bandarlampung/Sport/03042023
----- Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Tinju Amatir
Indonesia (Pertina) Lampung menyatakan atletnya siap untuk mengikuti babak
prakualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) dengan pola apapun.
Ini diungkapkan Heris Meyusef terkait batalnya Indonesian Martial Art Games (IMAG) yang
jiga akan dipergunakan sebagai ajang pra PON khusus beladiri di Solo Jawa
Tengah yang semula akan diikuti beberapa cabang olahraga (cabor) beladiri.
Selama ini, Pengprov Pertina memang sudah menjalankan
latihan rutin dengan melakukan beberapa tahapan seleksi berjalan untuk
menentukan petinju yang akan dikirim ke pra PON tersebut.
“Anak-anak tetap melakukan latihan rutin dan muatan yang
lebih berat untuk menghadapi pra PON. Meskipun tidak ada kejelasan waktunya,
namun akhirnya kami ikut apa program PP Pertina, untuk menggelar Pra PON
sendiri,” kata Heris, Minggu 3 April 2023 di Bandarlampung.
Dengan adanya surat dari PP Pertina Nomor
:041/KU/PP.PERTINA/III/2023 tertanggal 31 Maret 2023
Perihal : Pelaksanaan babak kualifikasi / Pra PON
XXI/2024 yang ditanda tangani Ketum PP Pertina, Dr.(C) Komaruddin Simanjuntak, maka
Pertina Lampung juga akan menyesuaikan.
Dalam surat tersebut ditegaskan bahwa sehubungan dengan
ketidakjelasan pelaksanaan Pekan Olahraga Beladiri di Solo yang rencananya dijadikan
sebagai ajang Pra PON I, maka PP Pertina mengambil jalan alternatif pelaksanaan
Pra PON, sebagai berikut :
Pra PON tetap dilaksanakan 2 kali (Pra PON I dan Pra PON
II ) dengan catatan ada Pengprov yang bersedia sebagai penyelenggara Pra PON I
menggantikan Solo.
Pra PON diselenggarakan hanya sekali, yaitu di NTT pada
bulan September 2023.
Pra PON per wilayah dengan catatan : Kuota per wilayah akan
ditentukan kemudian dengan mempertimbangkan jatah PON untuk Tuan Rumah dan 4
Daerah Otonom baru di Wilayah Timur.
Untuk Wilayah Timur tetap diselenggarakan di NTT pada
bulan September 2023. Sementara untuk Wilayah Barat (8 provinsi) di luar Sumut
dan Aceh, diutamakan 8 Pengprov mengajukan diri sebagai Tuan Rumah.
Lalu untuk Wilayah Tengah dengan 12 provinsi,
dipersilahkan Pengprov di Wilayah Tengah untuk mengajukan diri sebagai Tuan
Rumah.
Untuk alternatif tersebut PP Pertina meminta tanggapan
Pengprov, selambat-lambatnya tanggal 15 April 2023. Jika sampai batas waktu
tersebut tidak ada yang mengajukan atau ada usulan lain, maka PP. Pertina akan
memutuskan sesuai masukan yang ada.
Persiapkan Petinju
Sementara itu pelatih tinju Lampung, Piter Samuel Harry
mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan persiapan dengan petinju-petinju baik
dari Kota Bandarlampung maupun Kabupaten Kota lainnya.
Sudah tersusun jadwal selama bulan Ramadhan sebagai
berikut:
Senin, Selasa, Kamis dan Jumat latihan dilakukan dua kali
yang pukul 08:00 dan 16:00 wib. Sementara
Rabu dan Sabtu latihan hanya pada pukul 16.00 Wib di Sasana A23BC
Bandarlampung. Hari minggu libur.
Beberapa nama yang sudah rutin menjadi pengisi kuota Pra
PON di bagian Putri :
1. Nabila Maharani
2. Ananda Febri Aryani
3. Dira Artika
4. Ratu Nasyawaa Salsabil
5. Aqila Hauro Dinah
Petinju Putra :
1. Jovan Junior Hari
2. M Riko Prayogi
3. Riski M Dhafa
4. M Imam Khaerulah
5. Abizar Muazan
6. Javier M Nahak
7. Aser Nenobota
Diketahui bahwa ada 20 kelas yang akan dipertandingkan di
Pra PON yakni 9 kelas putri dan 11 putra. Kelas Putri: 1. Kelas 48 Kg, 2. Kelas 50 Kg, 3.
Kelas 52 Kg, 4. Kelas 54 Kg, 5. Kelas 57 Kg, 6. Kelas 60 Kg, 7. Kelas 63 Kg, 8.
Kelas 66 Kg dan 9. Kelas 70 Kg.
Sementara Kelas Putra : 1. Kelas 48 Kg, 2. Kelas 51 Kg, 3.
Kelas 54 Kg, 4. Kelas 57 Kg, 5. Kelas 60 Kg, 6. Kelas 63, 5 Kg, 7. Kelas 67 Kg,
8. Kelas 71 Kg, 9. Kelas 75 Kg, 10.
Kelas 80 Kg dan 11. Kelas 86 Kg.
Menurut Piter nama ini masih terus bertambah karena Kabupaten/Kota
lain belum memasukkan petinjunya. “Kami berharap minimal setelah bulan Ramadhan
semuanya sudah lengkap, Dari 20 kelas itu kami belum memutuskan untuk kelas
mana yang diikuti. Masih melihat situasinya,” katanya.
Cabor Tinju pada PON XX / 2021 di Papua meloloskan tiga
petinju yakni Rusdianto, Ananda Febri Aryani dan Nabila Maharani. Dari
ketiganya, Nabila mampu masuk ke babak final, namun harus kalah angka tipis
dari lawannya dan berhal meraih medali Perak.
Ini sebuah pertanda kebangkitan Tinju Lampung di perhelatan
selevel PON.
Menurut Piter cabor Tinju khususnya untuk kawasan
Sumatera akan lebih baik jika kembali masuk dalam cabang yang dipertandingkan
di Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) seperti pada tahun 2019 di Bengkulu. Dan
kali ini tuan rumah Riau juga mengusulkan agar Tinju bisa kembali masuk Porwil.
(don)
Comments