Tondi Nasution: Walikota Metro Etikanya Dimana, Peresmian Monumen Oleh Gubernur DKI

DL/10062022/Kota Metro
----- Ada anomali politik yang dinilai sangat ngawur
dilakukan oleh pemangku pemerintahan kota Metro. Dalam acara yang dinilai
bersejarah bagi tanah Lampung, khususnya Kota Metro, yakni peresmian monument Sakai
Sambaiyan (MSS) malah diresmikan gubernur DKI Jakarta, bukan Gubernur Lampung.
Ini kembali dilakukan oleh Walikota Metro, Sirajudin hanya
sehari setelah banyak dikritik dalam sidang paripurna istimewa HUT Kota Metro,
yang menilai Walikota Metro ada upaya mengaburkan sejarah wilayah ini.
Tak pelak Kota Metro tersentak, karena peresmian MSS di
taman Merdeka Kota Metro itu, sehingga mulai ada kegaduhan dan kritikan dari
berbagai pihak.
Salah satunya tak luput ketua Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) kota setempat, Tondi Muamar Ghadafi Nasution juga mengkritik dan
menyesalkan peresmian monumen tersebut.
Pasalnya, acara peresmian monumen tersebut Pemerintah
kota (Pemkot) Metro tidak mengundang Gubernur Lampung Arinal Junaidi sebagai
penguasa sah Provinsi Lampung, justru pihak Pemkot Metro mengundang Gubernur
DKI Jakarta Anies Baswedan untuk meresmikan Monumen Sakai Sambayan tersebut
pada, Jumat 10 Juni 2022.
Ditegaskan Tondi MG Nasution, pejabat yang meresmikan
monumen tersebut dinilai tidak sesuai dengan birokrasi yang seharusnya. Bahkan
terkesan tidak menganggap Gubernur Lampung.
“Enggak nyambung dan nggak pas kalau peresmian monumen
dilakukan oleh Gubernur Provinsi lain. Sistem pemerintahan seperti apa kalau
seperti itu. Sedangkan monumen itu terletak di aset Pemkot Metro. Kecuali di
tanah pribadi, ya monggo mawon. Provinsi Lampung kan punya Gubernur,”
tegasnya.
Dijelaskan Tondi, dalam tatanan pemerintahan yang tertib
dan teratur dalam menjalankan roda birokrasi yang mumpuni harus dilakukan
sesuai undang-undang dan peraturan yang ada. Hal ini seharusnya dipahami oleh
Walikota Wahdi Sirajudin dan wakil
walikota Qomaru Zaman.
“Kalau Pak Anies hanya menghadiri peringatan HUT Kota
Metro dan penandatanganan MoU antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Metro, ya
okelah. Tapi kalau sampai turut andil meresmikan monumen, ya kayaknya enggak
nyambung. Dia itu Gubernur provinsi mana? Kok bisanya, bersama Walikota Metro
meresmikan monumen Sakai Sambayan. Ini Provinsi Lampung ada gubernurnya lo, apa
dianggap nggak ada. Kalau Gubernur Provinsi Lampung yang meresmikan, itu baru
nyambung,” jelasnya.
Tondi, mengatakan, sebaiknya walikota lebih bijak dalam
melakukan suatu kegiatan serta etika birokrasi.
“Harus bijaklah melakukan sesuatu kegiatan, sehingga
tidak menimbulkan polemik di masyarakat. Lakukan saja sesuai prosedurnya,
sesuai tatanannya. Dan itu Kepala daerah harus faham, bukan nambah membuat
masyarakat bertanya-tanya bahkan cenderung gaduh,” tandasnya. (Gun)
Comments