Sariaman Giinting: Sepakbola Lampung Tembus PON Lagi, Kenapa Tidak

DL /11122021/Bandarlampung

----- Lampung mempunyai catatn manis di sepakbola Pekan Olahraga Nasional (PON), yang pada 1981 menjadi juara ajang olahraga terbesar empat tahunan Indonesia itu.

Bahkan masih terbuka kesempatan sepakbola Lampung masuk ajang PON 2025 pun terbuka lebar.

 Demikian yang diungkapkan mantan manajer tim Sepakbola Lampung tahun 2004 di PON Palembang Sumatera Selatan, Sariaman Ginting, Sabtu 10 Desember 2021, di Bandarlampung.

Sariaman yang menjadi manajer tim pada saat Lampung menapak ke PON kembali 2004, setelah menjadi juara pada tahun 1981, mengatakan bahwa sebenarnya potensi Lampung sangat luar biasa dalam soal materi pemain.

“Kita lolos kembali ke PON Palembang 2004, setelah berhasil lolos Porwil 2003 melalui play-off. Dan nyatanya kita bisa lolos ke PON 2004 dan sampai ke 6 besar.” Katanya kepada LampungSport.com.

Dia menambahkan menegaskan ini momentum yang sangat penting bagi pengurus baru PSSI Asprov Lampung untuk bisa bersiap merebut satu tiket ke PON Sumatera Utara – Aceh melalui Porwil tahun depan.

“PON 2025 momentum penting untuk Kembali merebut satu tiket ke PON Sumut-Aceh, karena jatah Sumatera sudah otomatis lolos dua tim tuan rumah, Aceh dan Sumatera Utara. Berjuangnya untuk bisa menambah dua tiket dari Porwil dan salah satunya Lampung harus bisa ambil ini,” katanya optimistis.

Dalam persiapan, kata Sariaman, yang harus dipertimbangkan saat ini adalah bagaimana Asprov PSSI Lampung mampu menyatukan berbagai pihak yang mendukung sepakbola Lampung untuk menjadi satu kekuatan, satu persepsi harus lolos dan pemilihan pemain yang benar-benar murni, bukan titipan.

“Kalau bicara materi pemain Lampung sebenarny tidak buruk-buruk amat. Masih sangat banyak pemain berbakat yang bisa mulai diseleksi dari sekarang, sehingga punya waktu yang panjang untuk melakukan pembentukan tim. Kalua serius mau lolos. Satukan dulu persepsinya dengan berbagai pihak,” tambah pemilik klub sepakbola The Mas, yang dulu pernah malang melintang di Bandarlampung itu.

Ketegasan manajemen PSSI diperlukan untuk melakukan rekruitmen pemain dan menunjuk wasit. Perlu ada tekad yang besar dalam menentukan arah tim pra PON Lampung.

“Biasanya bicaranya klasik soal dana. Kalau pengurus PSSI Lampung serius maka harus melakukan usaha dari sekarang, tidak menunggu dana bantuan dari KONI provinsi Lampung saja. Ini akan terlambat dan terus akan terlambat. Kalau saya sich maklum, mungkin KONI Provinsi juga tidak memprioritaskan cabang sepakbola, karena memang prestasinya tidak ada. Jadi harus mencoba menerobos cara lain dalam penyiapan dana,” katanya menyemangati.

Ginting mengatakan bukan bermaksud menggurui, karena situasi saat ini dengan situasi jamannya menjadi manajer tim Lampung mungkina jauh berbeda.

“Ya saya maklum situasinya. Bukan menggurui lo ini. Jaman saya juga kami tidak dibantu secara signifikan oleh KONI Lampung. Kami dibantu sesuai dengan jatah cabor yang lolos PON saat itu. Selebihnya kami mencoba berbicara dengan teman-teman pengusaha,” tuturnya.

Artinya Asprov PSSI Lampung diharapkan segera bergerak untuk menentukan arah program yang realistis saja dalam waktu dekat ini dalam rangka menatap PON 2025 Sumatera Utara – Aceh. (don)

Tags