Olahraga Ini Tidak Akan Jalan kalau Tidak Didukung Oleh Pers
DL/01092021/jakarta
---- Kemenpora Gandeng PWI untuk Gaungkan DBON dan
Perubahan Paradigma Olahraga Indonesia, Kementerian Pemuda dan Olahraga bekerja sama dengan Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI) pusat menggelar webinar sosialisasi Desain Besar Olahraga
Nasional (DBON) pada Rabu 1 September 2021. Kegiatan ini merupakan bagian dari
kegiatan 'Road to Haornas 2021'
DBON ini merupakan tindak lanjut nyata dari Menpora
Zainudin Amali dalam menjawab arahan Presiden Joko Widodo dalam perayaan
Haornas 2020 lalu. Pesan pentingnya ialah harus dilakukan perombakan total
terhadap ekosistem olahraga Indonesia.
Gerak cepat dilakukan Menpora Amali yang menggandeng
akademisi, praktisi olahraga, sampai dengan stakeholder olahraga untuk
menjalankan arahan Presiden. Hasilnya, dalam hitungan bulan, DBON sudah
disiapkan dan tinggal dituangkan dalam aturan yang berbentuk Peraturan
Presiden.
"Mudah-mudahan Perpres-nya segera ditandatangani.
Kami berharap, Presiden RI Joko Widodo bisa mengkick-off DBON ini pada Hari
Olahraga Nasional (Haornas) 9 September nanti," ucap Menpora Amali.
DBON menjadi pondasi untuk melakukan sinergi dari
Kemenpora dengan kementerian lainnya, sesuai tugas pokok dan fungsinya,
sehingga pelaksanaan DBON bisa berjalan dengan lancar. Selain itu, dalam DBON
juga diatur Sinergi antara daerah dan pusat, karena eksositem ini yang selama
ini belum berjalan maksimal.
"DBON ini menjadi pondasi olahraga Indonesia yang
dilakukan sinergis dari daerah sampai pusat, dari lembaga yang satu dnega nyang
lain dan dari cabor satu dengan cabor lainnya, untuk meraih prestasi ke depan
yang by design, bukan by accident," ungkapnya.
DBON sendiri adalah peta jalan olahraga Indonesia yang
selama ini memang belum pernah dibuat. Di dalamnya, tercantum pondasi untuk
membangun olahraga Indonesia mulai dari pembinaan sampai dengan target tinggi
meraih prestasi di Olimpiade.
Paradigma Indonesia di DBON ini sudah jauh ke depan,
bukan hanya mengejar prestasi di level SEA Games maupun Asian Games, tetapi
sudah berorientasi Olimpiade. Dengan begitu, ajang-ajang regional itu hanya
menjadi sasaran antara.
Di dalam DBON, pemerintah menegaskan ada 14 cabor
prioritas yang ditargetkan untuk bisa meraih medali di level Olimpiade. Untuk
itu, dibuatlah kerangka pembinaannya mengacu kepada DBON. Mulai dari tahapan
merekrut atlet, pelatihan, sampai mereka jadi dan siap tempur di gelanggang
olahraga.
Menpora Amali memastikan bahwa DBON ini menjadi pondasi
olahraga Indonesia. Karena sistem mulai dibangun, diperlukan waktu yang tak
sebentar untuk mewujudkan cita-cita di dalam DBON tersebut. Menteri asal Partai
Golkar ini menegaskan siap untuk tidak populer, tetapi ke depan olahraga
Indonesia bisa meraih prestasi tinggi di Indonesia.
"Dalam melakukan perubahan paradigma olahraga ini,
saya tak pernah pikir berpretasi waktu dekat dengan spektakuler. Saya berusaha
membuat pondasi yang kuat yang sekarnag dibangun dengan DBON ini, biarlah
penerus saya yang menikmati hasil dari DBON ini," tutur pria yang menjabat
Ketua Komisi II DPR RI tersebut.
"Karena itu perlu diinformasikan ke publik bahwa ada
perubahan paradigma olahraga Indonesia untuk menjalankan DBON ini. Targetnya
olimpiade, dengan pabriknya ini DBON, sehingga talenta bisa dicetak dengan
berjenjang dan tertata rapi," Imbuh Menpora Amali.
Diakhir pembicaraannya, Menpora menegaskan kepada Atal S.
Depari, Ketua PWI Pusat, bahwa olahraga sangat memerlukan insan pers. “Pak
Atal, Olahraga ini tidak akan jalan kalau tidak didukung oleh pers.” Katanya.
PWI Siap Bantu
Pemerintah untuk Sosialisasikan DBON
Di sisi lain, Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari
menegaskan, bahwa pihaknya sangat senang dan bangga bisa menjadi bagian dari
sosialisasi DBON ini. Memang, lanjut Atal, diperlukan penyadaran kepada
masyarakat bahwa meraih prestasi olahraga itu tak bisa instan. Harus disiapkan
instrumennya mulai dari bawah, dengan pondasi yang kukuh, maka ke depan prestasi
akan datang dengan sendirinya
Tugas wartawanlah untuk memberikan pemahaman tersebut
kepada masyarakat. Menyosialisasikan terus-menerus dalam bentuk pemberitaan di
media masing-masing, sehingga masyarakat dan pencinta olahraga paham bahwa
Indonesia sedang memulai membangun pondasi olahraganya. Tentu saja, itu tak
bisa terwujud dalam empat atau lima tahun, tetapi minimal sepuluh tahun.
"Saya itu senang karena menurut saya, DBON ini kado
paling besar untuk olahraga Indonesia. Saya tak menyangka, karena pabriknya ini
akhirnya bisa dibuat setelah sekian lama. Kami optimistis prestasi besar ke
depan bisa diraih jika ini dijalankan dengan konsisten," tutur Atal.
Ke depan, PWI menegaskan siap bekerja sama dengan Kemenpora
untuk terus menggaungkan DBON ini sampai ke daerah-daerah. Dengan ribuan
wartawan yang menjadi anggota, maka tentu pers menjadi garda terdepan untuk
menyuarakan perubahan paradigma olahraga Indonesia melalui DBON ini. (tim)
Comments