Pemerintah Tak Lelah Ajak Masyarakat Berolahraga
DL/01092021/JAKARTA
---- Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga
(Kemenpora) tak pernah lelah mengajak masyarakat untuk berolahraga. Sebab,
tingkat kebugaran masyarakat hingga kini masih rendah.
Bahkan di tingkat pelajar, minat untuk berolahraga
juga sangat minim. Dari sekitar 45 juta siswa di Indonesia, siswa yang ketahuan
aktif bergerak dengan berolahraga hanya sekitar 2,1 pesen.
"Semua serba gadget, semua main HP sehingga
aktivitas gerak minim. Siswa aktif berolahraga tercatat hanya 2,1 persen dan
selama ini atlet ambilnya dari siswa aktif itu. Tidak mungkin kan ambil atlet
dari siswa tidak aktif. Karena itu, kita targetkan siswa aktif berolahraga
nanti minimal 30 persen pada 2045," ujar Deputi III Bidang Pembudayaan
Olahraga Kemenpora Raden Isnanta pada webinar dengan tema Sosialisasi
Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang digagas Persatuan Wartawan Indonsia
(PWI) Pusat bersama Kemenpora RI, Rabu 1 September 2021.
Menurut Isnanta, olahraga pendidikan yang melibatkan
siswa akan masuk dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Begitu pula
olahraga rekreasi yang melibatkan masyarakat secara luas. Tujuan utama nanti
adalah Indonesia Bugar pada 2045 saat negeri ini merayakan hari kemerdekaan di
usia yang ke-100 tahun.
"Tujuan olahraga pendidikan sama dengan pendidikan
itu sendiri. Olahraga pendidikan bisa membentuk karakter karena dilatih untuk
disiplin, bagaimana saling menghormati, berdoa sebelum berlatih, belajar
sportif, itu nanti akan terbiasa dalam kehidupan sehari-hari, itulah yang
membentuk karakter pelajar," kata Isnanta.
Selain itu, untuk mengajak para pelajar untuk banyak
bergerak, pihaknya punya rencana membuatkan senam kesegaran jasmani (SKJ)
dengan diiringi musik kekinian. Durasinya tidak terlalu lama, sekitar 3-4
menit.
Nantinya, senam itu akan dipraktikkan di sekolah-sekolah
di seluruh Indonesia pada saat pergantian jam pelajaran. "Tujuannya para
pelajar akan bugar sehingga menangkap pelajaran bisa dengan mudah,"
jelasnya.
Dalam DBON, juga dibahas mengenai bagaimana pelajar yang
memiliki keahlian dalam cabang olahraga tertentu. Menurut Isnanta, mereka bisa
dimasukkan ekstrakurikuler atau sentra olahraga agar kemampuan terus terasah.
Sebaliknya, siswa yang tidak memiliki kompetensi dalam
cabang olahraga tertentu, tak perlu dipaksanya. "Nanti akan dikuatkan
kerjasama DBON dengan Kemendikbud. Karena tidak mungkin Kemenpora sentuh
sekolahan beribu-ribu. Juga Pemerintah Kabupaten Kota dan Provinsi.
Jadi DBON ini kerja keroyokan, ada tugas Kemendikbud, PU,
Kemendagri dan Kabupaten Kota serta Provinsi," katanya.
Mengenai kebugaran di tingkat masyarakat, perlu dibuatkan
olahraga rekreasi. Isnanta mengajak seluruh masyarakat agar berolahraga sesuai
yang diinginkan, tanpa perlu pilih-pilih jenis olahraga.
"Olahraga rekreasi tak perlu prioritas cabang.
Karena tujuan buat masyarakat adalah sehat dan bugar. Maka prinsipnya olahraga
yang diminati apa saja olahraganya, yang penting gerak fisik, aktif supaya
sehat bugar," tutur Isnanta.
Pada webinar tersebut, ada usulan dari peserta agar
Kemenpora mengajak masyarakat berolahraga atau membuatkan senam, kemudian
diviralkan melalui Tiktok atau Youtube. Ide tersebut, kata Isnanta, sangat
bagus dan segera dieksekusi. (tim)
Comments