Tinju Harus Kembali Konsenterasi Persiapan PON Papua

DL/26062021/Bandarlampung

---- Pengurus Provinsi Persatuan tinju Nasional Lampung kini tinggal berkonsenterasi mempersiapkan tiga petinjunya ke Pekan olahraga Nasional (PON) Papua Oktober 2021. Sebelumnya Pertina harus membagi perhatian, karena salah satu petinjunya Rusdianto Suku masuk ke Pelatnas SEA Games.

Namun setelah Anto, panggilan akrab Rusdianto Suku, kalah di final lawan petinju Jawa Barat, maka akhirnya Anto kembali ke Lampung untuk mempersiapkan diri lebih keras lagi.

Ketua Umum KONI Lampung, Prof DR Ir M Yusuf S. Barusman MBA, saat visit latihan tinju di bilangan Segala Mider Bandarlampung Kamis, 24 Juni 2021 mengatakan bahwa tidak lolosnya Rusdianto ke SEA Games Vietnam bukanlah sebuah kegagalan, namun merupakan kesempatan yang harus diambil hikmahnya.

“Target petinju Lampung adalah Pekan Olahraga Nasional, jadi ketika Anto tidak lolos ke SEA Games justru ini kesempatan konsenterasi untuk bisa membidik sasaran utama lebih baik. Sekarang tinggal bagaimana pelatih Lampung mempersiapkan Anto setelah kembali dari Pelatnas di Jakarta. Tentu untuk terus menaikkan kepercayaan diri atlet harus diprogramkan dengan pola latihan sesuai dengan schedule 100 hari menjelang pertandingan,” kata Yusuf.

Kuda Hitam

Namun demikian Yusuf menegaskan bahwa dalam 100 hari belakangan ini semua pikiran dan tenaga harus difokuskan ke PON Papua. “Beberapa cabang olahraga juga sempat mengikuti pelatnas dan ada yang terus ke tim nas ada yang tidak. Semuanya diambil hikmahnya. Selama berlatih di nasional mungkin banyak juga yang didapat oleh para atlet, maka dari itu sekarang tinggal terus menjaga mental dan fisik yang terus ditingkatkan sampai waktunya pertandingan sesungguhnya berlangsung,” tambahnya.

Sementara Asvi Maphilindo Volta, Ketua Pengprov Pertina Lampung, mengatakan bahwa target yang ditugaskan kepada Tinju tetap satu medali emas. “Target kami tetap satu medali emas. Namun melihat kemarin uji coba di Jakarta dan Banten, ada kemungkinan anak-anak lainnya mempunyai kans besar untuk juga meraih medali emas di kelas masing-masing,” tutur Asvi.

Kami tetap optimis, sambung Asvi, bahwa dua petinju putri Lampung Nanda dan Nabila mempunyai kesempatan besar muncul sebagai kuda hitam di setiap kelasnya. “Muncul sebagai kuda hitam cukup menguntungkan dari segi perhatian lawan, karena tidak diunggulkan. Anak-anak sudah saya ajak bicara empat mata dan semua optimis masuk ke zona medali. Tidak ada yang tidak mungkin, jika kita mau berusaha dan mempersiapkannya,” ungkap Notaris di Bandarlampung itu. (tim)