Kacau, Wartawan Kosongkan Ruang Press Conference Badak Lampung

DL/08122019/Bandarlampung

----  Mungkin inilah salah satu bentuk arogansi dari panitia atau penyelenggara even. Sehingga membuat ketersinggungan wartawan peliputan pertandingan Liga 1 Shopee di stadion Sumpah Pemuda Way Halim Bandarlampung, Minggu 8 Desember 2019 malam.

Pertandingan Perseru Badak Lampung FC dengan Persija FC akhirnya tidak ada konferensi pers sesudah pertandingan, lantaran ruangan konferensi pers kosong, dan seluruh wartawan pulang sebelum acara rutin itu digelar.

Seorang wartawan mengatakan bahwa ketersinggungan itu salah satunya lantaran tidak diperbolehkan masuk ke ruang presscon usai pertandingan, sehingga terjadi perdebatan. Namun aklhirnya semua sepakat untuk tidak ikut dalam presscon kali ini.

Wartawan olahraga dari berbagai media keluar lewat pintu pers dan meninggalkan stadion. “Kami sepakat untuk tidak ikut Presscon, dan minta bang Marco yang meminta maaf kepada wartawan atas kejadian ini. Kami ini dapat apa dari pertandingan liga 1 ini. Tidak ada kontribusi apapun dari manajemen profesional Badak Lampung ini kepada mayoritas wartawan dan media di sini.” Katanya.

Sebagian wartawan juga menumpahkan kekesalannya. “Dari dulu katanya mau bermitra dengan kami. Janji-janji mau bikin kaos seragam liputan dan macem-macem. Nyatanya mana? Semua lewat sampai musim mau selesai,” tambah yang lain.

Namun diketahui dari grup WhatsApp Badak lampung FC, nyatanya Jumpa Pers tetap dilakukan tetapi hanya dengan media officer Badak Lampung sendiri.

Awal kejadiannya adalah, staf di pres conference melarang wartawan masuk ke ruangan usai pertandingan. Walaupun sudah menunjukkan ID card resmi dari PT ILB. “Kami ini kan sudah terbiasa usai pertandingan langsung masuk. Kok sekarang dikunci, dan kami dilarang masuk dengan alasan menunggu pimpinan, yang belum jelas ada dimana. Lalu karena dipersulit seperti ini, kami sepakat dengan teman-teman untuk pulang dan tidk ikut jumpa pers. Toch selama ini manajemen BLFC juga tidak ada perhatian apapun dengan media kita.” Kata Umar, wartawan Wartapost.com.

Bahkan salah seorang wartawan Indosiar Lampung pun juga sempat bersitegang soal ini. “Kami minta ada penjelasan dari bang Marco soal ini dan dipertemukan dengan petugas itu. Sebenarnya SOP itu bisa saja dipangkas kok, karena mempersulit wartawan.” Tambahnya.

Namun sepulang para wartawan, press conference ternyata tetap berlangsung kemungkinan dengan dihadiri media officer Badak Lampung sendiri.

SIWO Menyesalkan Kejadian Ini

Sementara itu ketua Swksi Wartawan Olahraga (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung, Edi Purwanto menyesalkan kejadian ini, karena sekilas ada miss komunikasi.

“Saya memang tidak berada di lapangan saat itu. Namun dari kronologinya, sangat mungkin ini bisa saja arogansi atau bisa saja salah komunikasi dari petugas kepada wartawan peliput. Kan mereka seharusnya sudah sangat kenal dengan wartawan olahraga di Lampung yang setiap pertandingan home selalu setia meliput Badak Lampung,” katanya.

Jika komunikasinya benar tentu tidak akan ada hal seperti ini. “Tinggal sekali lagi lo pertandingan di kandang. Artinya sudah lebih dari 15 pertandingan berlangsung di sini. Kok sepertinya tidak ada perhatian sedikitpun ya dengan wartawan Lampung,” tambah Don Pecci panggilan akrab Edi Purwanto.

Dia menambahkan bahwa persoalan ini harus segera ditangani manajemen dengan baik. “Apapun itu, sudah ada rasa tersinggung dari para peliput setia Badak Lampung. Ingat ya.. peliput setia. Nah saya minta pimpinan manajemen Badak Lampung, bung Marco bisa segera ambil alih persoalan ini dan bertemu dengan wartawan mencari solusi terbaik. Bagaimanapun Badak Lampung FC tetap sangat butuh wartawan olahraga Lampung,” tegas Don pecci.

Sementara konfirmasi yang didapat dari media officer Badak Lampung FC memang ada sedikit miss komunikasi lantaran ramainya penonton.

Wartawan memang sempat tertahan tak bisa masuk ke ruang media, karena memang kondisi di VIP ramai, sehingga pintu media itu jadi akses keluar penonton umum, jadi pintu masuk ke arah ruang media sempat dikunci. (geng)

Tags