Sepakbola Indonesia ke Final SEA Games
DL/07122019/Bandarlampung
--- Evan Dimas menjadi pencetak gol ke empat timnas sepakbola Indonesia ke gawang Myanmar untuk mengantarkan timnas Garuda Muda tembus ke final di SEA Games Philipina 2019 yang bermain stadion nasional Philipina, Rizal Memorial di kota Manila, Sabtu 7 Desember 2019.
Untuk menentukan tiket ke puncak perhelatan sepakbola SEA Games perjuangan timnas besutan Indra Syafri tidak mudah, yang harus bermain 120 menit karena dipaksa imbang 2-2 pada babak 90 menit.
Pertandingan yang berlangsung sangat menarik itu sebenarnya kedua tim mempunyai kesempatan memenangkan pertandingan di babak tambahan.
Namun Indonesia yang tidak mau membuat kesalahan kedua pada pertandingan ini, untuk terus menekan pertahanan Myanmar yang sudah tampak kelelahan, dan membuat gol melalui Oswanldo Haay menit 101 yang mengubah skor 2-3 untuk Indonesia.
Pertandingan yang dipimpin wasit asal India, Sri Khrisna berlangsung makin keras menjelang babak kedua tambahan waktu, bahkan wasit mengeluarkan kartu merah untuk pemain Myanmar, Aung Nang Win karena menendang Oswaldo Haay ditengah lapangan, namun Oswaldo juga mendapatkan kartu kuning.
Dengan 10 pemain, dan stamina yang sudah jauh melorot, pasukan Myanmar sulit untuk mengejar ketinggalan 2 gol dari Indonesia, dan justru para pemain Indonesia bermain semakin nyaman untuk mengulur waktu hingga peluit akhir.
Dengan kemenangan ini, Indonesia kembali membuka peluang timnas Indonesia kembali meraih medali emas sepakbola di Sea games yang sudah tidak didapatkan selama lebih dari 28 tahun.
Di Final, Indonesia akan menunggu tim pemenang antara Vietnam dan Kamboja yang juga dimainkan hari ini.
Babak 90 Menit
Timnas Indonesia U-22 tampil
dengan kekuatan lebih di lini serang setelah Indra Sjafri memainkan Muhammad
Rafli. Trio penyerang yang biasanya diisi oleh Egy Maulana Vikri, Saddil Ramdani,
dan Osvaldo Haay menopang di belakangnya.
Timnas Myanmar
U-22 mengambil inisiatif penguasaan bola sejak peluit kick-off dibunyikan.
Sebaliknya, Garuda Muda mencoba untuk bermain hati-hati dan melakukan skema
zonal marking.
Tidak ada upaya
pressing ketat ketika Myanmar melakukan penguasaan bola. Tampaknya, Indra
Sjafri memberikan instruksi serangan balik cepat pada laga ini, setidaknya pada
15 menit pertama.
Peluang pertama
diperoleh Timnas Indonesia melalui Evan Dimas menit 12. Namun sayang, tendangan
jarak jauhnya masih bisa ditangkap kiper Sann Sat Naing.
Menit 18', Garuda
Muda kembali menghasilkan peluang. Lewat tusukan dari kanan, sepakan Egy
Maulana Vikri mampu ditepis Sann Sat Naing, bola muntah berhasil disundul
Osvaldo Haay. Sayang, sundulannya menyamping tipis di kiri gawang.
Menit 35', Osvaldo
kembali menebar ancaman. Akselerasinya di kiri pertahanan nyaris berbuah gol
andai umpan silangnya tidak berhasil dihalau kiper Myanmar.
Osvaldo begitu
dominan di kotak penalti Myanmar. Pada menit 38', menerima umpan Firza,
penyerang Persebaya Surabaya itu lagi-lagi mendapat peluang emas. Namun
sayangnya, tendangan kaki kiri permain bernomor punggung 20 itu ditangkan
dengan mudah oleh Sat Naing.
Timnas Indonesia U-22 terus
melancarkan serangan ke pertahanan Myanmar. Akan tetapi, skor 0-0 bertahan
hingga 45 menit babak pertama usai.
Pada babak kedua,
skema permainan diubah. Muhammad Rafli yang sepanjang babak pertama kurang
memberikan kontribusi ditarik keluar dan digantikan Sani Rizki.
Timnas Myanmar
memperoleh peluang pertama pada babak kedua. Beruntung buat Timnas Indonesia
U-22, tendangan jarak jauh Myat Kaung Khant jauh melebar di kiri atas gawang
Nadeo Argawinata.
Ketegangan di
dalam lapangan tertular di bench pemain cadangan, namun tidak melibatkan
pemain. Satu ofisial Myanmar mendapatkan kartu kuning karena dianggap melakukan
protes berlebihan.
Gol yang dinanti
suporter Timnas Indonesia U-22 akhirnya tersaji menit 58'. Tusukan Egy Maulana
Vikri di sebelah kanan berujung pada gol. Umpan mendatarnya disambut dengan
sempurna oleh gelandang elegan Evan Dimas Darmono. Skor 1-0 untuk Garuda Muda.
Tertinggal 0-1,
Myanmar langsung melakukan pergantian pemain. Penyerang Aung Kaung Mann masuk
menggantikan gelandang Htet Phyo Wai. Pelatih Velizar Popov ingin menambah daya
gedor di lini depan.
Popov juga
memasukkan Win Naing Tun, penyerang lainnya, menggantikan gelandang Nay Moe
Naing. Indra Sjafri belum merespons skema baru Myanmar.
Menit 64', Egy
nyaris menambah keunggulan Timnas Indonesia U-22. Akan tetapi, sundulannya bisa
ditangkap dengan baik oleh kiper Myanmar.
Myanmar membalas
peluang Garuda Muda dengan dua peluang emas beruntun. Beruntung buat Nadeo,
semua tendangan tersebut tidak menemui serangan.
Berbeda dengan
babak pertama, kedua kesebelasan kini bermain lebih terbuka. Jual beli serangan
terjadi pada 25 menit selepas babak kedua dimulai.
Gol kedua Timnas
Indonesia lahir menit 71'. Umpan manis Bagas Adi Nugroho berhasil disambut
dengan tandukan Egy Maulana Vikri yang merobek jala gawang Sann Sat Naing. Skor
2-0 untuk Skuat Garuda Muda.
Myanmar mampu
memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 menit 79'. Kesalahan Zulfiandi
dimanfaatkan oleh Aung Kaung Mann.
Setelah Zulfiandi,
giliran Nadeo yang melakukan kesalahan. Antisipasinya yang tidak sempurna
membuat Win Naing Tun dengan mudah mencetak gol. Skor 2-2 menit 80'.
Timnas Indonesia
U-22 seharusnya bisa kembali unggul. Akan tetapi, peluang di depan mata gagal
dimanfaatkan Egy Maulana Vikri. Pun dengan tembakan Asnawi yang masih bisa
ditepis kiper Myanmar.
Peluang kembali
didapat Timnas Indonesia U-22 menit 90'+2 melalui Evan Dimas. Sayang beribu
sayang, tendangannya melebar tipis sekali di kanan gawang Myanmar. Skor 2-2
bertahan hingga babak kedua usai dan laga dilanjutkan ke babak tambahan.
Susunan Pemain
Myanmar: Sann Sat Naing, Win Moe Kyaw, Ye Min Thu, Ye
Yint Aung, Aung Wunna Soe, Hlaing Bo Bo, Lwin Moe Aung, Myat Kaung Khant, Aung Naing
Win, Htet Phyoe Wai , Nay Moe Naing
Pelatih: Velizar
Popov (Bulgaria)
Timnas Indonesia
U-22: Nadeo Argawinata, Asnawi Bahar,
Bagas Adi, Andy Setyo, Firza Andika, Evan Dimas, Zulfiandi, Muhammad Rafli, Egy
Maulana Vikri, Saddil Ramdani, Osvaldo Haay
Pelatih: Indra
Sjafri (Indonesia). (dbs/8)
Comments