Raih 12 Emas Porwil, Satgas KONI Akhirnya Gundul
DL/11112019/Bandarlampung
---- Seluruh tim Satuan Tugas (Satgas) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lampung yang selamat ini melakukan monitoring dan evaluasi seluruh cabang olahraga Lampung diberbagai kesempatan baik Pra PON maupun Porwil mempunyai nadzar sebagai janji, jika kontingen Porwil mampu melewati target dan mendulang 12 medlai emas, maka seluruh Satgas terutama pria akan menggunduli rambutnya.
Dan akhirnya kesampaian, saat partai ketiga final Tinju Porwil, antara Rusdianto Suku melawan Petinju Kepulauan Riau di kelas 75 Kg, dan kemenangan angka mutlak menjadi milik Rusdianto Suku, maka seluruh Satgas yang saat itu menjadi supporter tinju serentak bersorak, “ Gunduuul...Gundulll...”, sambil berjalan keluar gedung Balai Buntar Bengkulu.
Pada malam harinya, Jumat 8 November 2019, seluruh Satgas mencarter tukang ptong rambut untuk membuat semua kepala mereka plontos. Pagi harinya, seluruh Satgas menceburkan diri ke laut di pantai Panjang Bengkulu.
Ini sebuah representasi dari menyikapi hasil kerja tim secara keseluruhan. “Ini bukan sekedar sensasi. Kami mempunyai tugas berat untuk mendukung suksesnya kontingen Lampung. Kami salah satu bagian saja, motivator, fasilitator dan apapun namanya kami adalah bagian dari kontingen. Yang berjuang tetap para atlet dan pelatih di arena pertandingan,” kata DR Frans Nurseto, Wakil Ketua Umum Bidang Pembinaan Prestasi KONI Lampung.
Babe, panggilan akrab Frans Nurseto, juga turut dalam penggundulan rambut itu. “Ya kami satu tekad. Untuk memberikan semangat kerja dan kekompakan kita harus tetap terjaga. Dengan gundul bersama ini membuktikan semangat kita sama. Meskipun ada yang awalnya enggan, namun akhirnya seluruh juga sudah gundul. Kami juga terus membangun rasa kesatuan dan keteraan khususnya untuk Satgas. Karena seluruh anggota Satgas punya tugas memberikan data-data tidak saja di pertandingan, namun juga di luar pertandingan.” Ujar Frans yang juga komandan Satgas KONI Lampung itu.
Memaknai Gundul
“Kami ingin membersihkan hal-hal buruk yang sebelumnya pernah terjadi, dan menumbuhkan semangat baru, hal baru dan kebaikan baru pada cabang olahraga Lampung. Hal buruk salah satunya adalah malas berlatih, kurang percaya diri dari para atlet dan sebagainya. Tinggalkan ini sebagai masa lalu, dan tatap masa depan dengan kemauan keras, berlatih keras dan berjiwa petarung dalam cabang olahraga apapun,” tambah Frans.
Porwil salah satu proses menuju ke PON, sama saja dengan seluruh Pra PON yang dilakukan masing-masing cabang olahraga lainnya. Bedanya, Porwil dilakukan secara bersamaan beberapa cabor secara multy event. “Kan beberapa cabor di Porwil juga ada yang tidak serta merta pemenangnya lolos ke PON, seperti Renang dan Atletik misalnya, yang masih ada beberapa pertandingan di luar ini untuk menentukan rangkingnya lolos atau tidak,” terang Frans.
Saat ini semua diminta segera bersiap kembali berlatih menuju Papua 2020. (don)
Comments