DL/06112019/Bengkulu

--- Masuk final dan meraih dua tiket PON untuk putra dan putri adalah sebuah pencapaian yang sangat mencengangkan bagi cabang olahraga Bulutangkis Lampung.

Empat tahun lalu, bulutangkis Lampung hanya meloloskan perorangan karena hanya meraih medali perunggu di Porwil.

“Ini kan setingkat naik dari sebelumnya. Kami bisa menempati urutan kedua dan meloloskan nomor beregu dan perorangan sekaligus putra dan putri. Meskipun target saya sebenarnya medali emas,” kata Abdulah Fadri Auli, via selulernya Rabu malam, 6 November 2019.

Medali perak dari beregu putra dan putri memang menjadi momentum masuknya kembali Bulutangkis Lampung di persaingan tingkat nasional.

“Yang membanggakan adalah pemain kita asli Lampung. Ada yang dari Tulangbawang, Lampung Timur dan lain-lain. Saya sejak dulu sudah melarang semua pihak yang terlibat dengan Bulutangkis Lampung menggunakan jasa pemain dari luar Lampung. Itu membunuh karakter dan kesempatan anak-anak Lampung sendiri,” tambahnya.

Untuk itu A’ab, panggilan akrab Abdulah Fadri Auli, terus akan berupaya agar Lampung punya gedung Bulutangkis yang representatif. Sebab dengan gedung yang memadai untuk even nasional dan internasional, maka akan banyak efek positifnya.

“Kalau gedung kita bertaraf nasional atau internasional, maka akan banyak even yang bisa ditarik ke Lampung, sehingga memberikan rangsangan lebih kepada atlet daerah. Dampak lainnya, kita bisa melakukan berbagai pelatihan Bulutangkis di daerah sendiri, untuk pembibitan dan sebagainya akan mempunyai ruang yang memadai,” ungkap Politisi PAN itu.

Satu lagi, kata A’ab, soal kepelatihan yang di Lampung masih sangat kurang. “Kualitas pelatih kita masih jauh. Maka diprogramkan juga kursus-kursus kepelatihan. Kalau kita harus membayar pelatih dari luar yang sangat mahal, siapa yang bisa membantu? Toh kita harus realistis. Mampunya adalah menitipkan anak-anak kita ke tempat latihan di luar Lampung, misalnya di Bogor, Jakarta dan Semarang.” Katanya.

Kalah Kelas

Bulutangkis Beregu Putera Lampung harus puas dengan raihan medali perak, setelah kalah 0-3 dari Sumatera Utara pada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera di Bengkulu, Rabu 6 November 2019.

Bermain di Gedung Olahraga (GOR) Universitas Bengkulu, Lampung dibuat tak berkutik menghadapi Beregu Putera Sumatera Utara (Sumut).

Partai pertama, Pebulutangkis Lampung Iqbal Aji harus mengakui kehebatan Enzi Shafira, setelah kalah straight set 11-21,14-21. Sumut unggul 0-1.

Pada partai selanjutnya, pasangan Arya Andi/M Galih tak mampu menyamakan kedudukan. Arya/Galih harus takluk melawan M Robby/Ari Kusuma dengan rubber set 18-21, 21-19, 15-21.

Meski demikian, Arya/Galih mampu memberikan perlawan sengit bagi pasangan Robby/Arya, yang memaksa permainan berlanjut hingga set ketiga.

Partai terakhir pun, Pebulutangkis Tunggal Lampung Kafi Raditya Pandika harus takluk dari Sumut dengan straight set 18-21,15-21.

Beregu Putera pun harus puas dengan meraih medali perak pada Porwil Sumatera 2019. (tim)