Nama Lampung Barat Tuan Rumah Porprov Muncul di RAT KONI
DL/14072019/Bandarlampung
--- Nama Kabupaten Lampung Barat kembali muncul dipembahasan soal tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Lampung di komisi A Rapat Anggota Tahunan (RAT) Komite Olaharga Nasional Indonesia (KONI) Lampung yang berlangsung di Aula Hotel Nusantara, Jumat 12 Juli 2018.
Pada pembahasan tuan rumah ini, perwakilan dari Lampung Barat membenarkan bahwa bebeapa waktu sebelumnya Lampung Barat pernah menjadi nomine tuan rumah Porprov, namun sejak itu tidak ada kejelasan tentang berapa share dana dan apa saja informasi pokok, maka dari itu pemerintah kabupaten Lampung Barat juga masih menunggu lebih lanjut.
Namun demikian soal kemungkinan menjadi tuan rumah masih ada, walaupun harus dibahas sejaka awal kembali. “Ya kami, masih menunggu penjelasan lebih detail tentang share dana dan hal-hal penting lainnya, untuk kembali dibahas dengan pemerintah Kabupaten Lampung Barat,” ujar wakil dari KONI Kabupaten Lambar.
Selain beberapa kesepakatan dalam hal pendanaan dan pembinaan, RAT membahas penajaman langkah menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua tahun 2020.
Setidaknya 44 cabang olahraga dari 52 Cabor yang ada di Lampung hadir dalam RAT ini, juga diikuti 11 KONI Kabupaten dan Kota serta beberapa kepengurusan cabang olahraga fungsional.
Kesempatan Terakhir
Dalam pengarahan sebelum membagi komisi untuk pembahasan program pembinaan, Ketua Umum I, Hannibal mengatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menentukan apakah cabang olahraga lolos atau tidak ke PON di Papua.
“Selama enam bulan terakhir semua cabang olahraga sedang mempersiapkan diri dalam prakualifikasi PON. Maka dari itu saya minta seluruh pengurus fokus dulu di Pra PON, karena ini yang menentukan,” katanya dalam sambutan mewakili Ketua KONI Lampung, M. Ridho Ficardo.
Selama ini KONI menghadapi kendala dalam segi sarana dan prasarana untuk berlatih. “Memang sarana kita masih sangat minim,” tambah Hanibal.
Hanibal mengatakan bahwa semua masyarakat olahraga Lampung menginginkan posisi terbaik dalam ranking di PON. “Kalau kita mau meraih 10 besar, harus kerja keras. Ya minimal sekaranglah waktunya untuk menembus PON lebih dahulu,” tutur mantan Kadispora Lampung itu.
Ketua KONI
Sementara Wakil Ketua II, Alzier Dianis Tabrani, mengatakan bahwa yang terpenting dalam mengurus olahraga terutama di KONI adalah mampu menjalankan tanggungjawabnya terhadap cabang olahraga.
“Saya kira, teman-teman cabang olahraga harus mulai berfikir realistis untuk memilih ketua KONI ke depan. Saya tidak ada ambisi untuk jadi ketua KONI, sedangkan saya baru beberapa bulan di KONI. Saya pesen aja, teman-teman cabor harus jeli memilih sosok pimpinan KONI Lampung. Saya dengar pak Gubernur sudah memberikan sinyal orang kepercayaannya. Tapi ya silahkan teman-teman untuk memilihnya atau ada calon lain,” kata Alzier.
Jadi, lanjut Alzier, dipersilahkan para pengurus cabor menentukan calon yang menurutnya sreg. Mampu mengakomodir keperluan dan kebutuhan cabang olahraga dan bisa bersinergi.
“Saya kira setiap cabang olahraga memerlukan dana pembinaan yang cukup besar. Idealnya kemungkin antara Rp150 sampai Rp200 juta setahun. Baru olahraga bisa jalan pembinaannya. Ini yang juga harus dipikirkan oleh Ketua KONI ke depan. Maka carilah calon ketua terbaik agar KONI maju,” tambahnya. (ageng)
Comments