Adi Ayangsyah : Meski Berat, Masih Ada Peluang Berprestasi di Paramotor SEA Games

DL | Bandarlampung | Paramotor | 08122025

---- Atlet andalan Lampung cabang Paramotor, Adi Ayangsyah menyatakan tidak akan surut dalam semangat menghadapi pertarungan berat di arena Asia Tenggara dalam South East Asia (SEA) Games ke-XXXI di Bangkok Thailand, 13-19 Desember 2025.

Peraih dua medali Emas di PON XXI Aceh-Sumut ini tetap menjaga optimism diri, saat sudah mendekati waktu “pertempurannya” berhadapan dengan pesaing se Asia Tenggara itu.

Ayang mengakui ada kendala utama yakni Peralatan paramotor tim Indonesia dianggap ketinggalan teknologi dibandingkan daerah/negara lain, yang dinilai dapat menghambat performa atlet meskipun memiliki skill yang baik.

Oleh karenanya tim paramotor berharap Pemerintah Daerah memberikan dukungan, khususnya dalam hal pembaruan teknologi dan peralatan, karena teknologi tidak bisa "membohongi" hasil pertandingan.

?“Fokus latihan selama persiapan telah berlangsung intensif selama satu minggu, berfokus pada peningkatan kemampuan dan presisi. ?Tantangannya adalah para atlet harus beradaptasi dengan kondisi angin yang lebih kencang. Di Kejuaraan Nasional angin di bawah 15 km per jam, sementara di SEA Games angin mencapai 18 km/jam dan permainan tetap berlanjut.” Kata Ayang.

Mental Juara

Meskipun dihadapkan pada keterbatasan teknologi, semangat juang para atlet paramotor tetap membara. Pelatih menegaskan bahwa fokus utama mereka saat ini adalah memaksimalkan kemampuan fisik dan mental para atlet.

"Kami tanamkan, walaupun alat kami mungkin tertinggal, mental juara tidak boleh. Ini adalah ujian adaptasi. Kami optimistis, dengan kerja keras satu minggu terakhir ini, kami bisa memberikan perlawanan maksimal di medan tempur SEA Games," kata Waras Budi hartawan, pelatih Paramotor kepada media ini via selulernya.

Untuk memenuhi standar kompetisi internasional dan menyetarakan diri dengan kontingen negara lain, tim paramotor memperkirakan dibutuhkan anggaran signifikan, terutama untuk pengadaan mesin dan sayap paramotor generasi terbaru.

"Satu unit mesin dan wing yang memenuhi standar SEA Games bisa mencapai ratusan juta rupiah. Kami butuh setidaknya beberapa unit agar rotasi latihan bisa optimal dan risiko kegagalan teknis saat bertanding bisa diminimalisir," ungkap sumber internal tim.

Saat ini, sesi latihan intensif tim paramotor dipusatkan di area terbuka di Pantai Kedu, Lampung Selatan yang memungkinkan simulasi kondisi angin kencang, seperti di pinggir pantai.

Latihan yang sudah berjalan selama satu minggu ini direncanakan akan terus ditingkatkan intensitasnya selama beberapa hari ke depan sebelum keberangkatan menuju lokasi SEA Games.

Waras pun tetap optimis saat ini meskipun akhirnya harus mengandalkan lebih besar kepiawaian dari Ayangsyah nantinya di lapangan. “Kita harus percaya, Ayang memiliki mental juara yang tangguh. Kita bantu doa, untuk memberikan kekuatan dan semangat kepadanya,” tutur Waras.

Tim dari Binpres KONI provinsi Lampung yang menyaksikan di lokasi latihan Ayangsyah di Pantai Kedua Kalianda juga menyempatkan diri melakukan penerbangan tandem dengan Adi Ayangsyah.

Kunjungan tim KONI provinsi Lampung dipimpin oleh Wakil Sekretaris Umum KONI Lampung, Herman Afrigal, dari Binpres Syaiful Ikwan dan Ahmad Abbas, serta Staf KONI Lampung. (tim)