Binaraga dan Fitnes Lampung Mulai Mendata Atlet Untuk Porprov
DL/Sport/Bandarlampung/23102022
----- Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Binaraga dan
Fitnas Indonesia (PBFI) Lampung
menggelar iven pemanasan untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Lampung ke-IX
di panggung terbuka Dewan Kesenian Lampung (DKL) kompleks PKOR Way Halim
Bandarlampung, Minggu 23 Oktober 2022.
Ada 52 Binaragawan yang berpartisipasi dari delapan
Kabupaten dan Kota di seluruh Lampung yang dibagi menjadi 3 kelas, yakni kelas Men’s
Under 70 Kg, Kelas Men’s Upper 70 kg serta Beginner Sport
Physique.
Partisipan dalam Kejuaraan Binaraga dan Fitnes dalam
rangka Hari Olahraga Nasional ini terdiri dari sembilan pengurus kabupaten itu
diantaranya Kota Bandarlampung, Kota Metro, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung
Utara, Lampung Tengah, Tanggamus, Way Kanan dan Pringsewu.
Kejuaraan ini dibuka Ketua harian KONI Provinsi Lampung,
Hanibal, yang dengan mengapresiasi perjuangan pengurus PBFI bisa menembus
Porprov dan gigih berjuang mewujudkan keutuhan organisasi untuk memenuhi
persyaratannya secara baik.
“Binaraga sudah resmi menjadi anggota KONI Lampung sejak
tahun 2021 yang diputuskan dalam Rakerprov KONI Lampung tahun 2020, sehingga mempunyai hak untuk
turut dalam Porprov. Dan saya sangat menghargai kegigihan Jose dan pengurus
lainnya memperjuangkan Binaraga sebagai cabor Porprov, meskipun harus menyusul.”
Katanya.
Hanibal berpesan agar dalam mengurus olahraga dilakukan
denganserius dan transparan, sehingga menghasilkan prestasi yang baik. “Karena
ini adalah urusan olahraga, maka semua harus serius. Yang terpenting pengurus
harus transparan kepada seluruh pelatih dan atlet, jangan sampai ada syak
wasangka yang menyebabkan perpecahan. Fokus pada pembinaan prestasi, karena
prestasi itu bisa tercipta jika kerjakan bersama-sama, tidak bisa
sendiri-sendiri,” ujar ketua Forki Lampung itu.
Pemanasan Porprov
Menurut ketua PBFI Lampung, Jose Sarmento Piedade, iven
ini sebagai pemanasan Porprov Lampung dan menentukan atlet yang bisa bertanding
dibeberapa kelas Porprov.
“Kita melihat kemampuan seluruh binaragawan Lampung,
sekaligus mengetahui bahwa dari delapan kelas yang direncanakan dilombakan di
Porprov itu bisa terpenuhi. Yang terpenting adalah konsolidasi secara langsung
setelah beberapa lama tidak bisa bertemu, sehingga kami bisa memberikan
pengarahan langsung kepada seluruh pengurus kabupaten kota serta atlet,”
katanya.
Jose menambahkan bahwa banyak hal yang harus ditekankan
dalam olahraga ini, karena disiplin adalah hal terpenting dalam mengelola badan
masing-masing.
“Binaraga adalah olahraga pribadi dan sangat serius,
karena setiap individu harus mampu mengelola dirinya sendiri, itu yang utama.
Karena disiplin itu yang menentukan kualitas masing-masing.” Tambahnya.
Pada iven ini dilakukan secara mandiri bagi seluruh
keluarga besar PBFI Lampung, sebagai pemanasan dan uji kemampuan baik dari segi
teknis maupun non teknis. “Dari segi teknis adalah bagaimana pengurus daerah
mempersiapkan atletnya untuk bisa ikut serta, dan untuk nonteknis tentu
menyangkut beberapa hal termasuk finansialnya. Nanti akan terlihat ada
kesulitan dimana, segera dilakukan evaluasi ke depannya,” ujar Jose yang juga
masih aktif sebagai atlet itu.
Juri yang menilai seluruh lomba dari beberapa juri yang
bersertifikat nasional dan dibantu juri dari daerah yang sudah memiliki
kapabilitas di bidang ini.
No Doping
Sementara itu Sekum PBFI Lampung, Edi Purwanto turut
mengingatkan bahwa perjuangan berat Binaraga untuk bisa masuk ke canag olahraga
yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) harus diikuti dengan
kedisiplinan dan sportivitas, karena Binaraga punya kerawanan tinggi dalam hal
doping.
“Jangan coba-coba melakukan doping. Jika ketahuan Anda
melakukannya, maka karir Anda habis di Binaraga. Kita hargai Ketum PB PBFI yang
berjuang untuk mengangkat cabor ini di PON XXI Sumut-Aceh, dengan persyaratan
yang sangat berat, yakni No Doping,” kata Don Pecci, panggilan akrab Edi
Purwanto.
Ditambahkannya bahwa di PON Papua 2021 terdeteksi ada 5
atlet yang melakukan doping dan akhirnya gelar juaranya dicabut dan diberikan sanksi
dari KONI Pusat. “Ingat sekali lagi No Doping. Mari berprestasi dengan sportif
tanpa doping. Hati-hati memilih obat, meskipun obat sakit kepala maupun obat
lainnya. Bisa saja itu mengandung bahan yang dinyatakan doping,” tambahnya.
Dari tiga kelas yang dilombakan, berikut pemenangnya:
Juara Kategori Beginner Sport Physique:
1 Syairifian - Bandarlampung
2 Rama – Lampung Selatan
3 Roy Irawan – Bandarlampung
4 Andika - Lampung Selatan
5 Deni – Lampung Selatan
6 Solihin – Lampung Selatan
7 M Jihan AG – Bandarlampung
8 Doni – Tanggamus
9 Zainal Abidin – Bandarlampung
10 Armin – Bandarlampung
Juara Kategori Men’s Athletic Under 70 Kg:
1 Dwiki yayan Febrio - Bandarlampung
2 Kardiman - Bandarlampung
3 Wardo – Kota Metro
4 Feriyanto - Bandarlampung
5 M. Saipudin - Bandarlampung
6 Ahmad Ari – Tanggamus
7 Ryan - Bandarlampung
8 Sugiarto – Lampung Utara
9 Agus – Kota Metro
10 Adi Saputra – Kota Metro
Juara Kategori Men’s Athletic Upper 70 Kg
1 Jose Sarmento – Kota Metro
2 I Made Anggi – Lampung Tengah
3 Yefta – Bandarlampung
4 Parissan Gultom – Lampung Selatan
5 Purwadi – Way Kanan
6 Firman – Way Kanan
7 Arifin – Lampung Selatan
8 Agung Sutrisna – Tanggamus
9 Ari Setiawan – Kota Metro
10 Fadri – Lampung Selatan.
(tim)
Comments