Saat Konsolidasi Organisasi, Ini Pesan Ricko Menoza Untuk Keluarga Pujakesuma Lampung

DL/Bandarlampung/29012023

----- Ketua Dewan Penasehat Pujakesuma provinsi Lampung, Ricko Menoza, mengenaskan bahwa setiap organisasi massa seharusnya memang mampu mandiri dan mempunyai program yang jelas dan tegas untuk anggota dan masyarakat sekitarnya.

Ini diungkapkan Rycko saat menghadiri konsolidasi pengurus Pujakesuma se provinsi Lampung di Gedung Budaya Kemiling, Bandarlampung, Sabtu 28 Januari 2023.

“Saya berterima kasih kepada keluarga besar Pujakesuma yang selama ini selalu berkomitmen untuk menjaga marwah organisasi dengan baik dan sesuai aturan organisasi ini. Semangat untuk berkegiatan positif selalu memberikan manfaat kepada masyarakat.” Kata Rycko.

Rycko berharap organisasi ini didasari dengan kekeluargaan dan persaudaraan sejati yang bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kemaslahatan umat.

Anak sulung Sjachroeddin ZP ini bersyukur mendapat dukungan keluarga besar Pujakesuma provinsi Lampung. “Terima kasih saudaraku, mas dan mbakku. Saya punya keyakinan yang besar dan percaya bahwa keluarga besar Pujakesuma memiliki kuat dalam persatuan. Maka saya semakin mantab untuk memperjuangkan aspirasi ini. Tentu karena saya juga punya kedekatan dengan banyak personal di Pujakesuma ini sejak lama,” tambahnya.


Sementara itu sebelumnya, Ketua Umum Pujakesuma Lampung, Suhaili Muhaimin, menegaskan bahwa Pujakesuma sudah benar-benar bulat untuk turut berjuang dalam mengantarkan Rycko Menoza kejenjang politik di DPR RI tahun depan.

“Kami organisasi massa yang tentu tidak diharamkan untuk bekerjasama dengan pihak manapun dan dalam bidang apapun sepanjang tidak bertentangan dengan perundang-undangan negeri ini dan agama Islam. Soal dukungan kita kepada mas Rycko adalah sebuah kewajaran, karena beliau in ikan keluarga kita sendiri. Ketua Dewan penasehat, sejak lama.” Katanya.

Suhaili melanjutkan, bahwa Pujakesuma yang memang hanya ada di Sumatera, makin hari makin menjadi organisasi terbuka, yang semula hanya terbatas pada etnis Jawa kelahiran Sumatera, maka dengan bsemakin membaur dalam perkawinan antar etnis, maka organisasi yang berpusat di Sumatera Utara ini kini terbuka untuk seluruh etnis.

“Ini kami buktikan bahwa Pujakesuma terbuka dan mengakses banyak program yang bisa dijangkau. Salah satunya, misalnya ketua Pujakesuma Pesisir Barat juga sudah dijabat oleh saudara kita dari etnis Lampung dan ini berjalan dengan guyub. Nah oleh karenanya kami juga terus bergerak dengan berbagai program, mulai dari Seni Budaya, pemberdayaan UMKM dan lain-lain,” ujarnya.

Pujakesuma, kata Suhaili, sudah menjadi organisasi yang Indonesia. “Pujakesuma adalah Indonesia. Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” katanya.

Pujakesuma punya tanggungjawab moril terhadap seni dan budaya, dimana organisasi ini dibentuk lebih banyak dipengaruhi oleh seni dan budaya terutama Jawa.

Dan kini jaman mulai terus bergeser kearah pembauran dan pelestarian seni budaya. Tidak hanya untuk seni budaya Jawa saja tetapi juga seluruh daerah di Sumatera dan Indonesia pada umumnya.


Bermitra

Sebagai organisasi berbasis massa, maka Pujakesuma boleh dan sah bermitra dengan siapapun termasuk partai politik, meskipun tidak harus berpolitik praktis. “Partai politik juga memerlukan banyak mitra, seperti juga organisasi kita ini.” Tambahnya.

Suhaili menegaskan karena pada kenyataannya, hidup di dunia ini memang harus bersosialisasi yang salah satunya berbentuk kemitraan.

“Jadi misalnya kita bermitra dengan partai politik atau politikus, lantas kita berpolitik praktis. Kemudian bermitra dengan Kepolisian lalu kita ikut jadi polisi. Kan tidak.” Ungkapnya.

Maka Suhaili mempertegas bahwa organisasi ini harus bijak dalam bermitra, agar tidak menjadi fitnah dalam upaya bermitra yang saling menguntungkan tentunya.

Maka organisasi ini harus memiliki arah yang jelas dalah kegiatan dan program pokoknya. Setelah itu bisa bermitra dengan siapapun dalam kaitannya melaksanakan program itu.


Program seni budaya misalnya, bisa dengan pelestarian, pemassalan atau sosialisasi kepada anak didik kita untuk mengenalkan seni budaya Indonesia, supaya tidak punah ditelan jaman dan teknologi ini.

“Jangan pula kita ikut terlarut dengan istilah anak Jaman Now secara utuh, sehingga seperti merestui anak-anak dan cucu kita untuk tidak lagi mengenal budaya bangsa ini. Jaman Now itu istilah saja. Sementara isinya harus kita yang jaga, supaya anak-anak Jaman Now itu berubah menjadi Anak Korea, Anak Jepang atau anak-anak Amerika, China dan sebagainya. Mari kita isi, kepala anak-anak kita dengan pelestarian budaya Indonesia sebisa kita.” Ungkap Suhaili pada akhir penyampaian programnya.

Hadir pada pertemuan itu Rycko Menoza dalam kapasitasnya sebagai dewan penasehat, beberapa anggota legislative Lampung Selatan, para Ketua Pujakesuma Kabupaten dan Kota seperti dari Bandarlampung, Kota Metro, Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus, Pesisir Barat dan Lampung Barat, dan beberapa organisasi massa lainnya yang bermitra. (don)