Pemkab Tubaba Gelar Acara Rembuk Stunting
DL /22072022/Tubaba
--- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulang Bawang Barat
(Tubaba) mengadakan acara rembuk stunting di ruang rapat Bupati, Jumat 22
Juli 2022. Kegiatan ini utamanya guna
menekan kenaikan kasus stunting di Tubaba.
Selain rembuk stunting, dilaksanakan juga acara
pengukuhan Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Tubaba dan penandatanganan
komitmen bersama Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Kabupaten Tubaba.
Menurut Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Tubaba, Zaidirina,
bahwa stunting Kabupaten Tubaba sekitar 22%, masih cukup tinggi
dibandingkan dengan Provinsi Lampung sekitar 18%.
“Alhamdulillah dengan diselenggarakan kegiatan kita hari
ini, sudah melakukan itikad baik tinggal bagaimana mengimplementasikannya.”
ujar Zaidirina.
Dia berharap, Pemerintah dan jajaran terkait, untuk
serius dan transparan dalam melakukan kegiatan ini. Menurutnya, menangani
masalah stunting tidak begitu sulit asalkan bekerja secara bersama-sama,
manfaatkanlah teknologi dan kolaborasi.
Rina juga mengapresiasi kepada dinas PP dan KB Tubaba
yang sudah mulai mengintregrasikan program-program kerja yang ada di OPD
lainnya. Jika dicari semua di setiap OPD pasti ada tanggung jawabnya untuk
persoalan stunting ini.
“Sekali lagi kita sedang melakukan anggaran perubahan,
dan saya ingin ini menjadi perhatian Ketua DPRD juga. Dianggaran perubahan ini
kita sama-sama kroyokan mengatasi stunting ini," ucap Zaidirina.
Upaya pencegahan dan penanganan masalah stunting
di 93 tiyuh (desa) di Kabupaten Tubaba juga perlu diintegrasikan dengan smart
village di masing- masing tiyuh.
“Kebetulan di Tubaba ini 93 tiyuh sudah smart village.
Tinggal bagaimana kita mengupgradenya menjadi tingkat yang lebih, paling
tidak dengan adanya smart village, maka untuk data kita menjadi lebih
mudah. Jadi data kita ini akan lebih akurat dan bisa terintegrasi sampai dengan
tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten. Sehingga, dengan apapun yang menjadi program
pemerintah akan tepat sasaran karena datanya adalah data by net by address.”
Tegasnya.
Selain itu, Pj. Bupati juga mengatakan, di Kabupaten
Tubaba tidak ada lagi tiyuh tertinggal, yang ada Tiyuh maju, berkembang dan
Tiyuh mandiri. Artinya, harus ada korelasi positif antara tiyuh-tiyuh dengan
kondisi masyarakat.
Pj. Bupati ingin, agar tindakan tidak hanya fokus pada tiyuh
yang sudah ada stuntingnya, tetapi dilakukan juga kepencegahannya ke
setiap tiyuh.
“Jika sudah stunting, mungkin intervensi kita
tidak sedikit lagi persentase yang kita lakukan tetapi jika dilakukan juga
tindakan pencegahan, maka luar biasa banyak sekali yang bisa kita lakukan dan
otomatis bergulir. Kemiskinannya juga bisa berkurang, stuntingnya juga
bisa hilang kemudian kesehatannya juga meningkat,” Pungkasnya.
Acara tersebut diselenggarakan secara hybrid.
Adapun secara luring yang hadir langsung adalah Forkopimda, Sekda, kepala
kantor Kementerian Agama, kepala Pengadilan Agama, ketua tim penggerak PKK,
Abdesi dan unsur PWI, perwakilan PKK kecamatan, wakil dari PKK tiyuh, tenaga
penyuluh Keluarga Berencana, IBI Tababa, IDI Tubaba, ahli gizi, dokter
spesialis, dengan jumlah keseluruhan 91 orang.
Sedangkan secara zoom meeting diikuti oleh seluruh
kepala tiyuh, tim PKK tiyuh, PPKBD dan sub PPKBD, tenaga teknis kesehatan
lingkungan, tenaga gizi, tenaga promkes, pendamping keluarga di tiyuh, kader
pembangunan manusia, tim penggerak PKK tiyuh se-kabupaten Tubaba. (Dew)
Comments