Harga Ayam Melejit, Pedagang Menjerit
DL/13012022/Bandarlampung
---- Puluhan pedagang ayam potong, atau lebih dikenal sebagai tukang ayam melakukan unjuk rasa damai di kawasan PKOR Way Halim Bandarlampung Kamis 31 Januari 2022, sekira pukul 11.00 wib. Aksi ini dipicu naiknya harga ayam dari harga normal menjadi sekitar Rp35 ribu.
Ini membuat para tukang ayam yang terdiri dari broker (penghubung), sopir, kernet dan pedagang kecil menjerit. “Saya sudah dagang ayam selama 30 tahun, tapi baru kali ini harga ayam naik luar biasa,” kata Nanot Maryono penasehat Broker Lampung Club (BLC), sekaligus pedagang ayam di Bandarlampung disela demo itu.
Menurut Nanot yang juga Sekretaris Asosiasi Futsal Lampung dan juga Ketua PAC PDI Perjuangan Tanjungkarang Timur itu, kenaikan harga ayam ditingkat broker sangat menyulitkan mereka dalam usaha, mengingat harga yang begitu tinggi yaitu Rp31 ribu.
Bahkan ditingkat pedagang, harga akan menjadi Rp35 ribu perkilo, sehingga cukup sulit untuk memasarkan atau menjual ayam ditingkat pedagang kecil.
Nanot juga mengatakan, kenaikan harga ayam di tingkat broker sudah terjadi sejak satu bulan terakhir. “Kalau harga Rp28 ribu kami masih bisa, tetapi saat ini harga Rp31 ribu tentunya kami menjerit,” lanjut Nanot.
“Hari ini kami libur dan menggelar silahturahmi dengan teman-teman broker, supir dan kernet menghilangkan kelelahan dan kejenuhan dengan harga ayam yang tinggi saat ini,” lanjut Nanot.
Sementara itu salah satu sopir bermana Erpan mengatakan, dirinya merasa sedih dengan naiknya harga ayam karena itu menyangkut nasibnya. Dia mengaku sebagai buruh harian yang mendapatkan upah harian, dari membawa mobil muatan ayam.
“Saya buruh harian Mas, dapat uang ya juga harian. Kalau harga ayam naik dan mobil saya tidak jalan, ya saya tidak dapat uang atau upah,” katanya.
“Di sini kami silahtuhrahmi kumpul bercanda dan menghilangkan kejenuhan. Makan hasil sumsuman dan tetap semangat untuk kerja hari esok,” lanjutnya. (her)
Comments