CDM I Dipimpin Frans Nurseto Tiba di Papua,

DL/21092021/JAYAPURA

----- Rombongan Chief De Mission (CDM) 1, Frans Nurseto bersama 11 personil lainnya hari ini, Selasa 21 September 2021 tiba di Bandar Udara Sentani Jayapura, dengan penerbangan pesawat Garuda GA 656 tiba pukul 07.30 WIT.

Frans Nurseto selaku CDM 1 KONI provinsi Lampung akan melakukan koordinasi dengantimAju dan membahas seluruh persoalan yang telah berlangsung dan akan dilakukan untuk melancarkan seluruh persiapan kontingen Lampung di Jayapura dan klaster lainnya.

“Alhamdulillah sampai di Papua. Dan setelah istirahat, kami akan kumpulkan tim aju untuk koordinasi tugas-tugas selanjutnya. Sebab saat ini juga sudah hadir panitia kontingen Lampung yang mengurus Akomodasi dan lain-lain. Maka konsenterasi tim aju akan tetap pada penjemputan para atlet, menyiapkan seluruh kekurangannya dan menyelesaikan berbagai hal yang memerlukan diplomasi lainnya,” kata Frans, yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Binpres KONI Lampung itu.

Sehari sebelumnya juga sudah tiba di Bumi Cendrawasih empat cabor PON yakni Softball, Bisbol, Dayung Canoeing dan Selam Laut, yang masing-masing kini sudah berada di penginapan dan sudah ada yang mulai mencoba lapangan pertandingan.

Dayung meskipun baru akan dipertandingkan pada 27 September 2021 di Teluk Yotefa, namun datang lebih dahulu untuk penyesuaian venue pertandingan dan penyesuaian perahu yang akan dipergunakan. Sementara Selam Laut baru akan dipertandingkan pada 11 sampai 14 Oktober 2021 juga memerlukan adaptasi yang cukup lama, mengingat olahraga ini berada di kedalaman air teluk Yos Sudarso Kota Jayapura.

Winsu Broto, pelatih Dayung Lampung menegaskan bahwa atletnya memerlukan pemanasan dan penyesuaian tempat pertandingan, karena ini berkaitan dengan perairan laut, sehingga diperlukan penyesuaian karakter venue seperti angin, ombak dan arus airnya.

“Ya memang kami perlu untuk penyesuaian dan menjajal venue sesering mungkin. Makin sering makin bagus, karena perairan kan sangat berbeda antara tempat kita latihan di Lampung dan di Papua,” katanya.

Sementara Cindy Wanta, peselam laut Lampung mengaku perlu banyak persiapan di Papua lantaran karakter dalamnya perairan di beberapa teluk atau laut sangat berbeda. “Terutama arus bawah air kan selalu berbeda. Maka saya harus menyesuaikan dengan tempat pertandingan lebih lama. Dan juga peralatan kami kan baru, sekaligus untuk test,” kata Cindy, Selasa 21 September 2021. (don)

Tags