Meski Pelantikan Ditunda, HKTI Lampung Tancap Gas Laksanakan Program Pro Petani
DL/01072021/Bandarlampung
---- Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) akan tetap
bergerak dan menjalankan programnya meskipun pelantikan ditunda. Ini ditegaskan
oleh Ketua Umum HKTI Lampung, Umar Ahmad, melalui Sekretaris Umum HKTI R.
Prabawa dalam jumpa pers Rabu siang, 30 Juni 2021, di Bandarlampung.
“Pelantikan itu ibaratnya resepsi, sementara akad
nikahnya sudah selesai dengan terbitnya Surat Keputusan dari HKTI Pusat. Ini
perumpamaannya, artinya organisasi bisa langsung melakukan porgram kerjanya
saat SK sudah turun. Dan kami juga demikian. Tentu ini juga terkait dengan
situasi Pandemi Covid-19 juga, kita memberikan contoh yang baik lah,” katanya.
HKTI Lampung kini langsung tancap gas untuk menghelat
beberapa program yang pro petani. Ini sejalan dengan instruksi dari HKTI Pusat,
yang meminta agar HKTI menjadi solusi bagi petani dan pertanian Indonesia
melalui karya nyata.
Lebih lanjut Prabawa menegaskan, HKTI Lampung tidak ingin
hanya diskusi dan rapat melainkan akan turun langsung ke petani.
Terkait urusan dengan petani tidak hanya cukup bicara tetapi harus mampu
menunjukkan bukti dan melakukan sesuatu secara nyata HKTI bisa dirasakan
kehadiran dan manfaatnya oleh rakyat.
“Yang utama adalah konsolidasi kepengurusan. Melakukan
koordinasi di semua program yang hendak dijalankan bersama. Lalu keluar dengan
program. Yang terdekat adalah launching Koperasi Ragom Petani Lampung
Peternakan Sapi. Ini akan diarahkan menjadi peternakan sapi yang langsung
dikelola oleh petani,” tutur Prabawa.
Selain itu, akan segera melaunching Industri Beras dengan
langsung menggandeng petani dan sahamnya semua milik petani. “Masih adalagi
yang terdekat program Penangkaran benih Padi unggulan yakni bibit padi M400 dan M70D. Selain itu ada
pembagian Bibit Tanaman yang akan diterimakan langsung ke petani,” tambah
Prabawa.
Program yang disusun sedemikian rupa adalah bentuk
dari komitmen agar HKTI ini dekat dengan petani. Dengan mengembangkan bibit
padi varietas M70D dan M400 hasilnya sudah dibuktikan. M70D bisa menghasilkan 7,4
ton per hektar. Kemudian varietas M400 hasilnya hampir 11 ton per hektar dan
rata ton per hektar bila menerapkan sistem operasi prosedur (SOP) yang baik.
HKTI juga punya pupuk organik. Dengan pemanfaatan pupuk ini tanah rusak dan
ekosistem berjalan. Saat ini di sawah tidak lagi ada cacing, kodok, ular, yang
ada hanya satu, Tikus. “ Maka Kita akan kembalikan ekosistem tersebut. HKTI juga
memiliki Brigade Anti Hama.” Tuturnya. (hms)
Comments