Trio Peterjun Lampung Siap Fight di Papua

DL/26052021/Bandung

---- Tiga Peterjun Payung Lampung, menyatakan sudah siap untuk fight di PON Papua. Ini diungkapkan pelatih Terjun Payung Lampung, Dwi Heri Setiawan di Lanud Sulaiman, Margahayu Bandung, Selasa 25 Mei 2021.

Dwi mengatakan bahwa ketiga peterjun Eko  Agus Sulistyo, Purwanto, dan Kameraman Erlando Brojo Santiko telah menjalani latihan rutin dan hasilnya sangat memuaskan.

“Kami memang berusaha untuk terus melakukan latihan sesering mungkin. Karena memang kondisinya kan tergantung cuaca, terutama angin. Maka dari itu kami selalu standby setiap hari selalu mengisinya dengan latihan teori dan juga teknis.” Katanya.

Terjun Payung, kata Dwi, pada PON kali ini kemungkinan hanya diikuti enam provinsi di nomor kerjasama antara parasut, sehingga peluangnya sangat besar.

Lampung akan turun di nomor beregu open, Kerjasama Antar Parasut 7.000 feet 8 ronde putra yang akan dilombakan di lapangan Kantor Bupati Timika, Kabupaten Mimika.


Menurut Dwi, kesempatan sangat terbuka, karena persaingan di Terjun Payung adalah pertarungan terbuka yang semuanya memiliki risiko yang sama yakni berhadapan dengan cuaca setempat.

“Kalau di cabor Terjun Payung, kita tergantung bagaimana situasi angin di atas dan di bawah. Kalau menilai kesempatan, semua memiliki kans yang sama. Nah yang terpenting adalah peralatannya juga terutama kamera, karena hasil dari kamera itulah yang nanti akan dinilai oleh juri. Jika kameramennya bagus, maka satu faktor sudah diatasi, tinggal bagaimana kedua peterjun yang membuat formasi di udara yang menentukan berikutnya,” ungkap anak Metro itu.

Di Indonesia, tambah Dwi, paling bagus bisa membuat lima formasi saja di udara. “Kita kan hanya punya waktu 90 detik sejak lompat dari pesawat untuk membuat sebanyak mungkin formasi kerjasama parasut, namun semua bisa terjadi di atas, karena banyak faktor,” ujarnya.

Faktor lucky juga sangat menentukan dalam setiap peluncuran di setiap ronde. “Kami akan memainkan 8 ronde dan semoga ini bisa berlangsung mulus, dan ini menjadi kesempatan kita juga di PON nanti. Saat Pra PON lomba hanya dilaksanakan 3 ronde seharusnya memang 8 ronde. Sehingga saat ada kesalahan atau kekurangan di ronde awal sangat sulit memperbaiki. “ tuturnya.

Dwi mengatakan sebenarnya saat itu masih memungkinkan untuk bisa meraih medali emas, namun ada beberapa faktor yang menyebabkan tim Lampung tak bisa meraihnya, yang pertama karena sempat terjadi kendala di kamera, sehingga menyebabkan gambar tidak bisa sejelas yang diinginkan.

Karena hanya tiga ronde dan tidak bisa dilanjutkan lagi, maka tim Lampung tak dapat memperbaiki kekurangan itu. “Jadi mudah-mudahan di Papua nanti semua berjalan baik sehingga kita bisa melakukan hal-hal yang terbaik pula. Intinya kami tinggal mempertajam lagi dan berusaha untuk melakukan minimal tiga formasi, syukur bisa lebih,” tambahnya.

Diupayakan bulan Juni ini, Terjun Payung bisa berlatih di lapangan terbang Gatot Subroto, Way Kanan, Lampung Bersama dengan Marinir dan Angkatan Udara. (tim)

Tags