Pendaftaran Wartawan Peliput PON Ditutup 1 April 2021

DL/25032021/Jakarta

---- Wakil Sekretaris Bidang Humas dan PPM PB PON Papua, Kadkis Matdoan  mengatakan ratusan jurnalis dari daerah akan datang untuk meliput perhelatan pesta olahraga empat di Bumi Cenderawasih, 2-15 Oktober 2021 mendatang.

Dari data yang sudah masuk pada aplikasi sudah ada 600 orang lebih. Dia mengatakan kuota yang diberikan untuk wartawan seribu orang. “Kami mentarget wartawan peliput antara 700 sampai 1000 orang se Indonesia,” ujar Kadkis Azis Matdoan di Rakernas SIWO PWI Jakarta, Rabu, 24 Maret 2021.

Azis menegaskan bahwa untuk memberikan kesempatan kepada wartawan Indonesia dan luar negeri ditoleransi hingga 1 April 2021. “Ini untuk memberikan kesempatan teman-teman melengkapi data dan persyaratannya serta mendaftar melalui online,” tambahnya.

Keputusan menutup aplikasi pendaftaran tersebut untuk memudahkan bidang-bidang lainnya dalam menentukan akomodasi maupun transportasi bagi pekerja pers.

“Pendaftaran wartawan ini kan sudah dibuka secara online sejak 1 Juli 2020 lalu, sehingga perlu disegera dilakukan verifikasi. Karena kalau menunggu Juni atau Agustus (melakukan verifikasi), kami khawatir akan kewalahan mengingat padatnya persiapan yang dilakukan bidang-bidang lainnya jelang hari pelaksanaan,” jelasnya.


Akomodasi Wartawan

Kadkis mengimbau seluruh jurnalis di seluruh Indonesia yang berminat meliput agenda olahraga nasional itu, secepatnya mendaftar dalam aplikasi (https: //bidanghumas.ponxx2020papua.com/ public/registration) yang disediakan PB PON Papua, disisa waktu tujuh hari kedepan.

Sehingga dapat diterbitkan kartu pengenal atau ID Card dari bidang TIK PON Papua, sebagai akses masuk venue, transportasi, konsumsi bahkan akomodasi dari panitia penyelenggara.

Sementara bagi jurnalis yang belum mendaftar, lanjut dia, pihak PB PON Papua sedang mempertimbangkan untuk membuka kembali pendaftaran secara manual (tidak lewat aplikasi atau web PB PON Papua).

Hanya saja, mereka tak bakal masuk hitungan akomodasi, konsumsi bahkan transportaasi.

“Sehingga untuk urusan hotel bagi jurnalis dari luar Papua itu mereka akan biayai dan urus sendiri. Yah mungkin kita bisa usahakan transportasi tapi hanya sebatas itu,” terangnya.

Terkait media asing peliput PON, tambahnya, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan bidang terkait di PB PON Papua, sebab cukup banyak prosedur yang harus dilalui.

Lebih lanjut Azis menegaskan bahwa panitia mengharap seluruh wartawan segera mendaftar sesuai dengan ketentuan sehingga bisa diverifikasi dan segera mendapatkan ID Card.

“Hanya wartawan yang mendapatkan ID Card saja yang bisa melakukan peliputan sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan panitia. Dan kami memberikan kemudahan bagi wartawan yang punya ID Card dalam melakukan perjalanan atau transportasi lokal,” katanya.

Tentang Akomodasi, wartawan sebaiknya melekat pada kontingen masing-masing sehingga memudahkan koordinasi dalam pekerjaan dan lainnya.

Azis kembali menegaskan soal keamanan di Papua. “Saya tegaskan bahwa soal keamanan di Papua sudah tidak masalah, sudah aman. Jadi kawan-kawan jangan ragu. Kami jamin soal itu, karena negara menjaga keamanan kita dan rakyat Papua pun begitu,” katanya. (don/tim)