Hujan Akan Terus Berlangsung Hingga 4 Hari Mendatang

DL/07122020/Jakarta
---- Munculnya
pusat tekanan rendah di sebelah selatan Pulau Jawa bagian barat, merupakan
faktor dominan kejadian hujan yang terjadi di wilayah Jabodetabek sekitarnya
pada Minggu kemarin. Pusat tekanan rendah ini menyebabkan adanya konvergensi
sehingga terjadi penumpukan massa udara di sekitar Pulau Jawa bagian barat yang
mengakibatkan terjadinya hujan lebat. Kondisi tersebut diprediksikan akan
terjadi hingga 4 hari mendatang.
Pernyataan
tersebut disampaikan Jon Arifian, Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca
(BBTMC-BPPT) di Jakarta, Senin 7 Desember 2020. “Jika low pressure area bergerak terus ke arah
timur, dampaknya bisa terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kecuali terjadi
pergerakan ke arah tenggara menjauhi Pulau Jawa, maka dampaknya bisa akan
berkurang,” papar Jon Arifian.
Selain itu,
perbedaan suhu muka laut antara wilayah Samudra pasifik bagian timur dan barat,
mengindikasikan adanya fenomena La Nina sehingga hujan akan lebih intensif
terjadi dibandingkan dengan kondisi normal.
“Faktor-faktor
lain seperti Maden Julian Oscilation (MJO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) juga
memperbesar potensi hujan di Indonesia walaupun tidak begitu signifikan, “
ungkap Jon Arifian.
Seperti
diketahui, pada akhir pekan pertama Desember 2020, wilayah Jabodetabek dan
sekitarnya diguyur hujan hampir sepanjang hari dan merata. Hal ini terpantau
oleh observasi Mobile Radar BBTMC-BPPT yang dioperasikan di Kawasan Puspiptek
Serpong sejak 2 bulan yang lalu.
“Mobile radar
BBTMC-BPPT sengaja dioperasikan sejak bulan Oktober 2020 untuk mengamati
kejadian hujan di wilayah Jabodetabek,” papar Jon Arifian.
Mobile Radar BPPT
memiliki radius jangkauan ~50km. Selain itu, data dan informasi radar ini
terbuka untuk publik. Informasi terkait kejadian hujan disekitar Jabodetabek
dapat dilihat di http://wxmod.bppt.go.id/ews_2016/ atau dengan bergabung
di kanal BOT telegram BBTMC “R-Rainbows BBTMC”
Terkait, peluang
kejadian hujan kedepan di Jabodetabek, sebagaimana dijelaskan berdasarkan
prediksi WRF yang diproses oleh BBTMC-BPPT. “Kejadian hujan di
wilayah Jabodetabek masih akan berlangsung hingga sekitar 4 hari kedepan” ujar
Jon Arifian. Prediksi WRF BBTMC BPPT untuk beberapa kota di Indonesia dapat
diakses http://wxmod.bppt.go.id/wrf/.
“Prediksi WRF dan
sistem pemantauan cuaca menggunakan radar cuaca merupakan tools yang
dikembangkan oleh BBTMC untuk kepentingan operasional layanan teknologi
modifikasi cuaca untuk memitigasi bencana hidrometeorologi, khususnya di
wilayah Jabodetabek,” lanjutnya.
Kepala BBTMC-BPPT
mengatakan Indonesia merupakan benua maritim yang terletak di garis katulistiwa
dan di apit oleh dua lautan yang luas yaitu Samudera Hindia dan Paisifik. Iklim
dan cuaca di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai fenomena atmosfer seperti
Monsun, MJO (Madden Julian Oscillation), IOD (Indian Ocean Dipole), ENSO (El
Nino Southern Oscillation) dan faktor lokal. “Banyaknya fenomena atmosfer di
Indonesia menyebabkan cuaca di benua maritim relatif sukar diprediksi secara
detil,” pungkasnya. (lis/BBTMC)
Comments