Terancam Resesi, Pemerintah Diminta Antisipasi Gelombang PHK dan Kemiskinan

DL/30072020/JAKARTA

---- Perekonomian di dunia termasuk Indonesia melemah akibat pandemi covid-19. Pelemahan ini membuat beberapa pengamat ekonomi memprediksi Indonesia berada dijurang resesi pada kuartal III. 

Anggota DPR RI Fraksi PKS Junaidi Auly meminta kepada Pemerintah untuk lebih responsif dalam mengantisipasi adanya ancaman resesi. Pemerintah sebisa mungkin mendorong pertumbuhan di sektor UMKM dan menjaga konsumsi rumah tangga.

"Peranan pemerintah penting bukan saja memperjelas arah kebijakan, namun mendorong tindakan nyata yang relevan termasuk meminimalisir ancaman terhadap lonjakan PHK dan kemiskinan” ujar Junaidi dalam keterangan tertulisnya. Sabtu, 25 Juli 2020.

Anggota Komisi XI DPR ini melanjutkan, saat ini imbas dari lemahnya aktivitas perekonomian dalam negeri tidak sedikit masyarakat yang dirumahkan bahkan di PHK, mereka penting untuk difasilitasi dan pemerintah harus hadir.

Perlu diketahui, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2020 sebesar 2,97 persen, pertumbuhan tersebut mengalami kontraksi 2,41 persen dibandingkan triwulan IV 2019, kuartal I-2020 ini juga lebih rendah dari kuartal I-2019 yang 5,07 persen (yoy).

Sedangkan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 minus 3,8 persen. BPS juga merilis persentase penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 9,78 persen meningkat 0,56 persen terhadap September 2019, jadi jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 26,42 juta orang, meningkat 1,63 juta orang terhadap September 2019 dan meningkat 1,28 juta orang terhadap Maret 2019.

Legislator PKS asal Lampung ini mengatakan, pemerintah harus melakukan langkah yang signifikan sehingga benar-benar berimplikasi pada perekonomian. Keberpihakan pemerintah pada efektivitas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) penting untuk dijadikan perhatian khususnya pada kecermatan dan pemerataan. (hd/tim)

Tags