Gandeng PT Spinindo, Balitbangtan Luncurkan Beras Premium

DL/21072020/Karawang

---- Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen) menggelar Peluncuran Beras Premium hasil kerjasama pemanfaatan revitalisasi penggilingan padi untuk menghasilkan beras berkualitas. Kerjasama dengan menggandeng PT Spinindo Pangan Lestari ini telah menghasilkan beras berkualitas premium dan medium.

Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry dalam sambutan yang diwakili Kepala BB Pascapanen, Prayudi Syamsuri mengatakan kerjasama tersebut memanfaatkan RMU (rice milling unit) hasil revitalisasi untuk memproduksi beras berkualitas premium dengan rendemen optimal.

“Kerjasama ini menunjukkan transfer teknologi Balitbangtan dipandang mampu meningkatkan pemahaman mitra dalam pengoperasian RMU sesuai standar serta menerapkan manajemen mutu,” katanya saat Peluncuran Beras Premium di Laboratorium Mutu Beras dan Pascapanen Serealia Lainnya di Karawang, Jawa Barat pada Selasa 21 Juli 2020.

Kerjasama dengan mitra, lanjutnya akan berdampak sebagai penggerak ekonomi bagi petani maupun pelaku usaha tani, mulai dari pengadaan bahan baku baik berupa GKP (gabah kering panen) atau GKG (gabah kering giling) bahkan Beras Pecah Kulit (BPK) yang memenuhi persyaratan agar menghasilkan beras yang memenuhi standard mutu yang dipersyaratkan.

Kepala Balitbangtan mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga sosial ekonomi masyarakat. Di sektor pertanian, FAO sudah memperingatkan potensi krisis pangan global. Rantai pasokan pangan dunia juga terancam di tengah pemberlakuan karantina wilayah, pembatasan sosial, dan larangan perjalanan.

Pertahanan yang penting dalam melawan Covid-19, selain protokol kesehatan, adalah ketahanan pangan. Strategi itu hanya akan efektif sepanjang pangan pokok tersedia untuk rakyat. Menteri Pertanian (Mentan), dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa Indonesia dapat melewati masa pandemi ini. Khususnya, sektor pertanian, Mentan percaya kondisi ini bisa menjadi momentum memperkuat kemandirian pangan nasional.

“Saat ini, menurut Mentan, semua insan pertanian harus tetap bekerja keras dengan semangat tinggi dan tangguh, untuk mewujudkan kemandirian pangan. Pandemi Covid-19 tidak boleh menjadi penghalang untuk terus mendampingi petani,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Direktur Utama PT Spinindo, Poppy Dharsono menyampaikan bahwa Spinindo memiliki niat luhur untuk mengembangkan beras agar masyarakat di sekitar Karawang atau Jakarta bisa menikmati hasil Laboratorium Mutu Beras tersebut.

“Saya sangat 'concern' pada kondisi pangan kita, karena kedepannya seluruh dunia akan mengalami krisis pangan yang luar biasa. Melalui CSR, kita membantu petani bagaimana mengembangkan beras yang lebih baik,” tuturnya.

Poppy berharap CSR (corporate social responsibility) industri-industri di sekitar Karawang berbuat hal yang sama untuk memberikan community development khususnya di bidang pangan karena Karawang terkenal lumbung padinya. Saat ini, Indonesia yang merupakan negara agriculture masih mengimpor beras dari Vietnam padahal negaranya lebih kecil.

“Karena itu perlu kesadaran dari pemerintah dan masyarakat agar kita selalu berpikir bahwa  agriculture adalah backbone kelangsungan berbangsa dan bernegara,” kata Poppy.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karawang, Acep Jamhuri mengatakan bahwa Kabupaten Karawang relatif pesat perkembangannya dengan adanya pembangunan TOD (Transit Oriented Development) kereta api cepat, pembangunan tol Sentul – Karawang dan menjadi lokasi bandara internasional.

Namun, Acep memastikan pembangunan tersebut tidak akan mengganggu kegiatan pertanian di Karawang. Pemda Karawang telah menerbitkan Perda LP2B (Lahan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan) yang akan mempertahankan karawang sebagai lumbung padi di Jawa Barat.

“Karawang akan tetap mempertahankan pertanian karena memang sejarahnya Karawang dari zaman Tarumanegara, Padjajaran sampai Mataram selalu menjadi  pusat logistik pertanian,” terangnya.

Acara peluncuran ini dirangkai dengan penandatangan "Technical Cooperation Project tentang “Establishment and Sustainable Development of The Biopellet Industry in Indonesia“ antara BB Pascapanen dengan Green Building, Perancis. Acara diakhiri digelar Bimbingan Teknologi Produksi VCO (virgin coconut oil) secara virtual yang diikuti oleh 200 orang peserta dari berbagai kalangan. (*/tim)