Frans: Pola Pembinaan Olahraga Harus Segera Disesuaikan

DL/05112019/Bengkulu

---- Melihat kiprah para atlet dari cabang olahraga peserta Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera ke-X di Bengkulu, memberikan inspirasi yang jelas bagi Wakil Ketua Umum KONI Lampung Bidang Pembinaan Prestasi dan Sport Science, DR Frans Nurseto M.Psi.

Beberapa hal yang akan segera diperbaiki dalam pola pembinaan atlet, terutama para atlet muda. “Harus ada langkah yang segera diambil, yakni menyesuaikan dengan program-program pembinaan olahraga yang berwawasan Iptek,” kata Frans di Kampung Pesisir Bengkulu, 4 November 2019.

Saat ini banyak cabang olahraga yang terlihat agak sulit melakukan regenerasi atletnya, meningkatkan kualitas dan kemampuan atlet seniornya dan sebagainya.

“Ini masalah klasik. Maka kita harus mau mulai move on lah. Para pembina dan pelatih harus segera melihat pola-pola yang lebih baik daripada pola yang selama ini dilakukan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan prestasi,” tambahnya.


Ada lima faktor yang semestinya masuk dalam unsur paket pembinaan. Yang pertama adalah Pelatih, Pembina, Atlet, Sarana Prasarana, Iptek dan dana.

“Jika ini bisa disinergikan dengan baik, maka ada suatu hasil yang dimungkinkan lebih baik. Saya imbau kepada pengurus dan pelatih cabor, usai Porwil ini kita harus duduk bersama dalam rangka mencari solusi terbaik pembinaan kita,” kata dosen Unila ini.

Menurut Babe, panggilan akrab Frans Nurseto, soal hasil Porwil ini memang sudah diprediksi sebelumnya belum bisa maksimal. Hanya ada beberapa atlet yang dengan kepercayaan diri tinggi akhirnya mampu meraih hasil baik.

“Ya menurut saya tidak usah bicara ke belakang. Sekarang kita move on, ke depan dan ayo kita perbaiki bersama. Tak usah saling menyalahkan karena tidak menyelesaikan masalah. Apapun hasil akhirnya dari Porwil ini kita bisa ambil kesimpulan bahwa daerah lain jauh lebih siap ketimbang kita. Maka kita harus berbenah secepatnya, toch jadwal Porwil ini sudah jelas setiap empat tahun sekali. Kenapa ada yang harus bilang persiapannya mepet dan sebagainya,” ungkap mantan karatekan Jawa Barat itu.

Usai Porwil, kata Frans, kita masih ada konsenterasi di beberapa cabang olahraga Pra PON di berbagai daerah. “Nah cabor Porwil mestinya juga  harus segera dikumpulkan untuk evaluasi. Karena selama di Porwil kan mereka dipantau tim Satgas,” ungkap Frans.

“Mari kita sepakati bersama untuk selalu membuat kemajuan secara bertahap dalam pembinaan olahraga menuju Olahraga Lampung Berjaya,” ujarnya. (tim)

Tags