Operasi TMC Gencar, Sebagian Wilayah Sumatera Selatan Kembali Turun Hujan
DL/16102019/Palembang
---- Tim TMC-BPPT hari ini gencar melaksanakan
tiga kali sorti (penerbangan penyemaian awan) di wilayah Sumatera Selatan untuk
menanggulangi pekatnya kabut asap akibat karhutla yang meningkat beberapa hari
terakhir.
Penerbangan pertama pada pukul 9.30 WIB menggunakan
pesawat Cassa 212-200 dengan pilot Letkol Wisnu dan co pilot Lettu Candra serta
flight scientist Agus S dan M. Yusef, membawa 800 Kg CaO (kapur
tohor) dengan target Kabupaten Ogan Komering Ilir. Pesawat
terbang di ketinggian 7.000 kaki untuk menyebarkan kapur tohor guna menipiskan
kabut yang menghalangi pertumbuhan awan.
Sekira pk 11.45 WIB, dari landasan pacu Lanud
Sri Mulyono Herlambang Palembang, kembali diterbangkan pesawat CN
295 membawa 1.600 kg NaCL. Pesawat dengan pilot Kapt. Gilang dan co
pilot Lettu Jati serta flight scientist Budi D terbang dengan
tujuan yang sama yaitu wilayah Ogan Komering Ilir untuk melakukan penyemaian
awan.
Sore hari, sekitar pk 15.25 WIB, CN 295
kembali mengudara membawa sekitar 1600 kg garam yang disebarkan di tiga
wilayah, yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu dan Kabupaten
Muara Enim pada ketinggian 12.000 kaki.
“Pada pagi hari, jarak pandang di sekitar Lanud, hanya
capai 500 meter saja. Hingga dua jam, saat lepas landas visibility sudah
capai 2500 meter, sehingga operasi tetap bisa berjalan,” ujar Dwipa W Soehoed,
Koordinator Lapangan BBTMC Posko TMC Palembang di Palembang, Rabu 15 Oktober 2019.
Hingga pukul 17.00 WIB, Posko TMC-BPPT di Lanud SMH
Palembang menerima laporan turunnya hujan di wilayah Ogan Komering Ulu (4,4 mm)
dan Prabumulih (8,2 mm).
Tri Handoko Seto, Kapala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC-BPPT) mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir potensi pertumbuhan awan di Sumatera Selatan dan Jambi sangat kecil.
“Akibatnya operasi TMC tidak menghasilkan hujan dalam
volume yang signifikan. Namun, kami juga sangat menyayangkan bahwa dengan
berkurangnya curah hujan ini terjadi kembali pembakaran huan dan lahan yang
cukup masif, sehingga mengakibatkan timbulnya kembali kabut asap,” tegasnya.
Di sisi lain, kata Tri Handoko Seto, tim TMC mengalami
keterbatasan armada pesawat. “Saat ini, operasi di Sumsel mengerahkan dua
armada yaitu pesawat Cassa 212-200 milik BPPT yang baru selesai
diperbaiki dan pesawat CN-295 milik TNI AU untuk terbang membawa bahan semai
CaO dan NaCl. Besok atau lusa armada TMC di Sumsel akan diperkuat
lagi dengan satu pesawat Hercules C-130 TNI AU. Semoga asap di
Sumsel segera reda dalam beberapa hari ke depan,” ujarnya.
Info titik panas (hotspot) di wilayah Sumsel data LAPAN
pada pk 17.00 WIB (level confidence >80 persen) mencatat wilayah Ogan
Komering Ilir sekitar 68, Kab, Banyuasin 52, Kab, Musi Banyuasin 17, Kab. Ogan
Komering Ulu Selatan 2, Kab. Ogan Komering Ulu Timur 1, Kab, Empat
Lawang 1, Kab. Muara Enim 2, Kab. Ogan Ilir 2, Kab, Penukal Abab Lamatang Ilir
1, Kab. Musi Rawas 1, dan Kab Musi Rawas Utara 1. (BBTMC)
Comments