Komisi 4 DPR RI Apresiasi Program #SERASI Di Kabupaten Banyuasin

 DL/07072019/Jakarta

---- Hari Pangan Sedunia di Desa Jajangkit, Kabupaten Barito Kuala (Batola) telah berhasil membangunkan lahan pasang surut dari kondisi mati suri menjadi lahan yang berproduksi, dengan perbaikan infrastruktur jaringan tata air dan teknologi budidaya, produktivitas padi mampu mencapai 8 ton per hektare (ha), begitupula dengan komoditas lainnya seperti sayuran, bebek, dan ikan.

Sebagai tindaklanjut keberhasilan HPS Jejangkit tersebut, mulai tahun 2019 Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melaksanakan Program #SERASI (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani) yang akan memanfaatkan 500 ribu ha lahan rawa pasang surut di Sumatera Selatan (Sumsel), Kalimantan Selatan (Kalsel), dan Sulawesi Selatan (Sulsel).

Fokus kegiatan pada Program #SERASI meliputi perbaikan jaringan tata air, teknologi budi daya (padi, palawija, bebek, dan ikan), pemanfaaran alsintan, serta kelembagaan dan pemberdayaan petani. Program #SERASI diharapkan mampu menjadikan lahan rawa pasang surut sebagai lumbung pangan Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan petani. 

Dalam rangka mengawal pelaksanaan Program #SERASI, 17 anggota dan pimpinan Komisi IV DPR RI melaksanakan kunjungan kerja ke lokasi Program #SERASI di Desa Telang Sari, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyu Asin pada Selasa 2 Juli 2019.

 Dalam kunker tersebut, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan hortikultura Ir. Antoni Alam, MSi yang mewakili Gubernur Sumsel mengemukakan bahwa Provinsi Sumsel merupakan salah satu provinsi yang menjadi sentra produksi padi nasional dengan produksi total sekitar 5,3 juta ton dengan surplus sekitar 2,9 juta ton. Luas lahan sawah di Provinsi Sumsel 790.395 ha, dimana 71% merupakan sawah di lahan rawa.

Pada 2019 mulai dilaksanakan Program #SERASI untuk 200 ribu ha, dimana 67  ribu ha berada di Kabupaten Banyuasin. Antoni berharap bantuan yang akan diberikan Kementerian Pertanian (Kementan) dapat berkorelasi positif meningkat produksi padi dan kesejahteraan petani.

Karena itu, peran penyuluh pertanian di lapang dalam mengawal pelaksanaan program ini perlu lebih intensif. 

Selanjutnya Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan, Dr. Sarwo Edhi, SP, MM mengharapkan Kunker Komisi 4 DPR RI dapat memberi masukan terhadap pelaksanaan Program #SERASI dan merekomendasikan  keberlanjutan Program ini ke depan. Potensi lahan rawa di Indonesia begitu luas sekitar 33 juta ha, dimana 19 juta ha dapat dijadikan lahan yang produktif.

Program #SERASI akan dilaksanakan dengan target seluas 500 ribu ha lahan rawa di Sumsel 200 ribu ha, Kalsel 150 ribu ha, dan Sulsel 30 ribu ha, sehingga masih tersisa 120 ribu ha yang akan ditentukan kemudian.

Progran #SERASI diharapkan dapat meningkat indeks pertanaman (IP) dari IP 1 ke 2 atau IP 2 ke 3 dan provitas hingga 8 ton/ha. Bantuan yang diberikan kepada petani adalah perbaikan infrastruktur jaringan tata air, tanggul, jalan usahatani, pintu air, pompanisasi, alsintan, dan saprodi serta escavator. 

Teknologi yang telah dihasilkan Badan Litbang Pertanian mulai dari pengelolaan air, varietas unggul padi rawa, dan teknologi budidaya telah terbukti mampu meningkatkan hasil padi di lahan rawa hingga 8 ton/ha.

Selain tanaman padi, pada program #SERASI ini akan dikembangkan komoditas lainnya seperti ikan, ternak bebek, tanaman hortikultura sayuran dan jeruk, sehingga terdapat diversifikasi pendapatan petani. 

Dr. Michael Watimena, SE, MM mewakili Ketua Komisi 4 DPR RI mengemukakan bahwa Provinsi Sumsel merupakan salah satu prioritas lumbung beras nasional.

Program #SERASI diharapkan dapat meningkatkan produksi dan provitas tanaman. Kunker ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pelaksanaan Program #SERASI dan menggali permasalahan yang ditemui langsung di lapang.

Watimena mengapresiasi Program #SERASI yang telah mulai dilaksanakan Kementan dalam rangka memanfaatkan lahan rawa yang tidak produktif. 

Dalam Kunker ini petani Tukijo dan Dwi Suprapto sangat senang dan berterima kasih telah diikutkan dalam progran #SERASI dan mengharapkan adanya tambahan bantuan alsintan traktor roda 4 dan combine harvester besar. (mts)