Umar Ahmad: Dan Kami Jadikan Surat Al-Asyr Sebagai Landasan

DL/29042019/Tubaba

---- Gubernur Lampung, M. Ridho Ficardo membuka perhelatan religi Islam dalam Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) yang ke-47 tingkat provinsi Lampung yang berlangsung di Islamic Center, Kelurahan Panaragan Jaya Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat, Sabtu 27April 2019, malam.

Gubernur didampingi Wakil Gubernur H. Bachtiar Basri, Bupati Tuba Barat, Hi. Umar Ahmad, Sp, bersama bupati lainnya serta diikuti oleh beberapa pejabat besama-sama memukul kentongan.

MTQ ke-47 ini mengambil tema Allah Memberi Kita Waktu Menuju Cahaya, yang diikuti seluruh kabupaten dan kota di provinsi Lampung.

Ridho Ficardo mengatakan, bahwa sebagai pemangku pemerintahan provinsi Lampung berterima kasih kepada masyarakat Tuba Barat yang saat ini sebagai tuan rumah MTQ ke-47.

" Dulu, pak Umar Ahmad mengatakan, wilayah Tubaba ini bukan daerah tujuan dan perlintasan atau bukan daerah bukan-bukan. Namun sekarang daerah ini sudah berubah jauh lebih baik, kini telah menjadi daerah tujuan dan perlintasan," kata Ridho.

Selain itu, sudah terlihat bangunan yang memilki cipta rasa yang baik, bukan sekedar membangun infrastruktur, tetapi juga membangun peradaban yang berarti bagi masyarakat.

"Kabupaten Tubaba ini kabupaten termuda, namun termasuk kabupaten yang paling cepat pembangunannya dan pogres kemajuan yang pesat. Saya kagum dalam pembukaan MTQ ini banyak keunikan dan kejutan. Yakinlah kesejahteraan masyarakat sebentar lagi pasti akan hadir di Tubaba ini, " ungkapnya.

Sementara Bupati Tubaba, Umar Ahmad, mewakili masyarakat Tubaba mengucapkan selamat datang dan terimakasih karena sudah dipercaya serta diberi kesempatan untuk menjadi tuan rumah MTQ provinsi Lampung ini.

"Dalam hal ini, kami jadikan Surat Al-Asyr sebagai landasan dan penentuan tema. Surat Al-Asyr itu menggambarkan secara sempurna keadaan apa yang harus kita perbuat akan terhindar dari kehidupan yang sia-sia, MTQ kali ini kita beri tema Allah Memberi Waktu  Kita Menuju Cahay. Semoga kita semua termasuk dalam ayat ke-3 dimana orang-orang yang berkualitas terbaik dan penuh rasa syukur. Aamiin, " ungkapnya.

"Dengan memegang teguh prinsip Nemen, Nedes dan Neremo (Nenemo) yakni kesederhanaan, kesetaraan dan kelestarian, itulah prinsip kami tetapi dengan sebuah peradaban yang dirasakan dengan kesungguhan suatu masa depan yang dimulai hari ini. Kita mulai dari diri sendiri kehidupan sehari-hari, karena masa depan tergantung yang kita perbuat baik tindakan dan pemikiran, " katanya.

Hadir dalam acara ini Duta Besar Palestina, kepala LPTQ Lampung, Forkorimda Lampung, Beberapa Bupati yang ada di provinsi Lampung, perwakilan Kafilah dari 15 kabupaten dan kota di provinsi Lampung, ketua MUI, Kanwil Depag, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, Para Camat, kepala Tiyuh, Lurah dan tamu undangan. (heri)