Geram Jadi Langganan Banjir Setiap Hujan, Warga Mengadu ke DPRD Kota Balam

DL/Bandarlampung/Humaniora/16012025
---- Sudah tidak tahan lagi karena menjadi langganan
bajir setiap hujan, warga Kelurahan Gunung Terang (Gunter), Kecamatan
Langkapura akhirnya mengadu ke Komisi I dan III DPRD Kota Bandarlampung.
Sejak dibangunnya komplek perumahan milik PT Rasendrya
Mitra Wahana di kawasan Langkapura, ternyata berdampak cukup memprihatinkan
bagi warga setempat, sebab setiap terjadi hujan luapan air di wilayah itu masuk
ke rumah warga.
Mendengar keluhan warga, Komisi I dan Komisi III DPRD
Kota Bandarlampung, menggelar rapat dengar pendapat (RDP) lintas komisi guna
menyelesaikan masalah permasalah tersebut.
Dalam kesempatan RDP lintas komisi tersebut rapat
dipimipin Ketua Komisi III Agus Djumadi bersama anggota dan Komisi I dihadiri
Wakil Ketua Romi Husin dan Sekretaris Sri Ningsih Djamsari.
Hearing itu dilaksanakan bersama pihak Dinas Perumahan
dan Pemukiman Rakyat (Disperkim) Yusnadi, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Muhtadi serta Camat Langkapura, Lurah Gunung
Terang dan warga, di ruang rapat komisi III, Kamis 16 Januari 2025.
Terungkap dalam hearing
dengan tegas Wakil Ketua Komisi I Romi Husin mengatakan bahwa jika mendengar
dari semua penjelasan pihak-pihak terkait pihaknya mengusulkan agar perumahan
PT. Rasendrya Mitra Wahana, tersebut dilakukan penyegelan, karena dampaknya jelas
mengakibatkan banjir.
“Buat apa kita berdebat kusir, toh yang bersangkutan sudah tidak menghargai lembaga DPRD. Pengembang perumahan itu tidak kooperatif, mereka pertama sudah membangkang tidak mau hadir dalam undangan rapat, dan ada dugaan juga mereka tidak ada site plane perumahan, dengan sengaja memecah sertifikat, maka kami dari Komisi I mengusulkan untuk disegel agar tidak ada operasional,” tegasnya.
Tindak Tegas
Begitu juga anggota Komisi III DPRD Yuhadi menekankan
agar Pemkot bersikap tegas, bukan hanya sekedar dilakukan penyegelan, namun
lebih detail lagi seperti pemblokiran di perbankan.
“Ada yang lebih ekstrim, surati BPN dan pihak perbankan
yang menangani perkreditan, minta di blokir. Nggak bakal laku itu perumahan
kalau di blokir perbankan nya,” tegas Yuhadi pula.
Ketua Komisi III DPRD Bandarlampung Agus Djumadi
menegaskan, pihak sudah mengirimkan surat undangan rapat kepada perusahaan.
Namun tidak hadir.
Pun demikian, Kadis Perkim Yusnadi mengatakan, telah
menindaklanjuti permasalahan tersebut melalui rapat pada Agustus 2024. Namun
pada saat di panggil rapat pun, perusahaan tidak hadir.
“Hasil rapat yang ditandatangani oleh sekda kota sudah
diberikan ke perusahaan. Saya juga pernah turun langsung ke lokasi. Kami pernah
mendapat jawaban surat dari Seno Aji,” jelasnya.
Sementara, Camat Langkapura Andi S menyampaikan, lokasi
tanah yang digunakan untuk membangun perumahan tersebut dengan kultur tanah
yang menurun. Sehingga jika turun hujan, maka air akan tertampung ke bawah hingga
terus ke rumah warga.
“Terutama ketika hujan turun lebih dari satu jam, terjadi
banjir di rumah warga,” ujarnya.
Camat juga mengatakan, pengembang atau perusahaan
perumahan tersebut tidak datang saat diundang oleh Dinas Perkim untuk
diklarifikasi. “Perusahaan tidak mau kooperatif. Saya sudah mengimbau kepada
warga untuk tidak bersikap anarkis,” sebutnya.
Lurah Gunung Terang, Abidzar mengatakan, pihaknya terus
mencari solusi agar masyarakat tidak terkena imbas banjir karena keberadaan
perumahaan yang dibangun oleh PT. Rasendra.
“Kami minta solusi dari perusahaan, agar masyarakat tidak
berbuat anarkis. Tapi sampai saat ini tidak ada solusinya,” katanya.
Sementara itu Ketua RT 04 kelurahan Gunter H. Herli
menegaskan, yang terdampak banjir ada empat RT yaitu di lingkungan 2 dan
lingkungan 3.
“Pihak perusahaan sejak awal selalu menghindar ketika
ingin ditemui warga untuk memberikan solusi supaya warga tidak terdampak banjir
lagi jika hujan turun,” ungkapnya.
Ketua RT 05, Pulung meminta solusi yang matang guna
mengatasi banjir yang terus menghantui. “Kami mau ketemu pengembang tidak bisa.
Minta surat izinnya nggak dikasih. Hujan turun selama 15 menit aja sudah
banjir,” ungkapnya.
Terlebih, ia mengungkapan rasa terimakasih dari warga
Gunung Terang kepada DPRD Bandarlaampung yang telah memfasilitasi RDP tersebut.
Dengan harapan, permasalahan dapat segera diselesaikan.
"Alhamdulillah, terimkasih kepada Ketua Golkar Kota
Bandarlampung Bapak H Yuhadi dan Ketua Komisi III Pak Agus Djumadi atas
bantuannya, selaku anggota Komisi I dan Komisi III DPRD Bandarlampung bersama
teman-teman wakil kami di gedung Dewan ini. Semoga menjadi amal ibadah,"
kata Herli, ketua RT. 04. (lis)
Comments