Anshori Djausal: Terima Kasih Dukungan Penuh Inorga Untuk Tuan Rumah Fornas
DL|Bandarlampung|Spot|26092024
---- Ide untuk menjadi tuan rumah Festival Olah Raga
Nasional (Fornas) rupanya terus menggelinding bak bola salju. Dari 40-an induk
organisasi olahraga (Inorga) anggota Komite Olah Rama Masyarakat Indonesia
(KORMI) mulai beguyur membubuhkan tanda tangan dan stempelnya untuk mendukung
rencana besar itu.
Ini tercetus dalam Musyawarah Olahraga Provinsi (Musprov)
KORMI Lampung belum lama ini, yang tentunya bak gayung bersambut antara Ketua
KORMI Lampung, PJ Gubernur Lampung dan Ketua Umum Korminas.
Anshori Djausal sebagai ketua umum KORMI periode kedua
2024-2028, memiliki rentang waktu yang cukup untuk menggagas lebih detail lagi
sebagai calon tuan rumah.
Mungkin ini juga hampir sama, ketika KONI Lampung yang
juga sedang mengajukan tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) untuk tahun
2032 atau PON XXIII.
“Ya memang semua perlu proses dan keseriusannya. Saya
apresiasi seluruh Inorga Lampung, meskipun secara lisan sudah sepakat, dan
kemudian menunjukkan keseriusannya dengan menanda tangani lampiran surat
pengajuan tuan rumah secara berangsur-angsur sudah berjalan dan lebih dari
separo dalam dua hari belakangan ini. Semoga sebelum akhir bulan sudah beres,”
kata Anshori.
Jika KORMI Lampung mengajukan sebagai tuan rumah, tentu
konsekuensinya segera menyiapkan proposal dengan data pendukungnya untuk
melakukan bidding secara nasional dan
jika diperlukan untuk melakukan kampanye ke seluruh KORMI provinsi se-Indonesia.
“Jika melihat Fornas di kabupaten Bandung, maka kita bisa
bayangkan, apa yang harus kita siapkan. Bagaimana kita menyiapkan juga SDM nya,
dan segala yang diperlukan. Bayangkan kalau Lampung ini kedatangan tamu tidak
kurang dari 25 ribu orang. Apa yang harus kita lakukan. Maka ini harus dirembug
dengan seluruh stake holder yang berwenang,” tambahnya.
KORMI, lanjut Anshori, yang pasti menyiapkan segala
sesuatu tentang teknis perlombaan dan mekanisme perlombaannya secara
sistematis.
“Jadi, tanggungjawab sebagai tuan rumah itu kita semua.
Bukan hanya KORMI Lampung saja, karena meliputi Inorga yang akan bertanding.
Tentu kita kan menyiapkan personil di tiap Inorga yang dilibatkan langsung
dalam teknis lomba. Itu pasti. Maka dalam waktu yang singkat kita harus siapkan
segala sesuatunya. Kalau kita sudah berani mengajukan diri, konsekuensinya juga
harus ditanggung,” tambahnya.
Tahun depan sudah ada Gubernur baru di Lampung. “Maka hal
ini akan sangat berkaitan, apakah Gubernur nya nanti support atau tidak. Tapi yang penting kita sudah bertekad dan
berani untuk mengajukan diri atau tidak sama sekali.” Ungkap Anshori.
Anshori masih tetap optimis akan mengajukan sebagai tuan
rumah, sambil mempersiapkan diri sebagai tuan rumah yang benar-benar siap. “Dan
tidak setengah-setengah,” tuturnya.
Anshori lebih dalam lagi memaknai sebagai tuan rumah,
bukan saja terkait olahraga masyarakatnya saja, namun juga budaya dan adat
istiadatnya. Dia berharap warga Lampung berperan besar dalam penyambutan tamu
dari seluruh Indonesia ini dengan semangat Nemui
Nyimah.
“Kita punya sebuah prinsip sebagai tuan rumah yang baik,
sudah diajarkan sejak lama. Maka di Lampung ada istilah Nemui Nyimah. Menyambut tamu dengan baik, ramah dan segala hal yang
terbaik. Ini juga menjadi faktor penting sebagai tuan rumah. Kesan mendalam
akan didapatkan oleh para tamu kit ajika disambut dengan rasa kekeluargaan,
persaudaraan dan persahabatan yang hangat. Tetapi Nemui Nyimah lebih dari itu. Ya tapi minimal seperti itu lah,”
katanya. (don)
Comments