Prestasi PTMSI Lampung Hasil Kerja Keras Bersama
DL|Bandarlampung|Sport|23092024
---- Satu capaian yang luar biasa sepanjang sejarah Tenis
Meja Lampung menjadi bahan pembicaraan secara nasional, dimana hadirnya Lampung
di kontestasi “Ping Pong” Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumut yang
digelar di Gedung Olahraga Angsapura Medan.
Lampung menjadi “pembunuh” raksasa tenis meja Indonesia,
Jawa Timur dan Jawa Barat dalam beberapa nomor yang pertandingkan mulai dari
beregu putra, dan tunggal putra.
Skuad tenis meja Lampung yang terdiri dari pemain senior dan junior Rafanael Nikola Niman, Akhmad Dahlan Haruri, Braydon Juvensim Susilo dan Anaqi Davala yang ditangan pelatih nasional Hadi Yudo, menjadi tim yang tidak diperhitungkan bisa merebut dua medali emas dari 7 medali mas yang diperebutkan di cabang olahraga ini.
Lampung diakhir perlombaan meraih dua medali emas dari
beregu Putra dan tunggal putra.
Sedangkan Jawa Timur yang biasanya memboyong banyak
medali dari sini, hanya memperoleh 1 medali emas, sementara Jawa Barat bahkan
tidak meraih medali emas sama sekali dari tenis meja.
Sukses ini merupakan sejarah tenis meja Lampung, yang
bisa dilukiskan menjadi yang pertama dalam sejarah PON di Indonesia, terutama
bagi provinsi Lampung, sekali berprestasi langsung dua medali emas direngkuh
tim ini.
Ketua Pengprov Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia
(PTMSI) Lampung, T Santoso yang tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya
menyambut sukses ini sebagai suksesnya Lampung.
“Ini kerja keras kita semua, dan saya sangat berterima kasih kepada seluruh pemain dan pelatih yang sudah mencapai prestasi sebesar ini. saya ucapkan terima kasih kepada Koni Provinsi Lampung dan jajaran, segenap pengurus Pengprov PTMSI serta Ketua Klub Tenis Meja SIM TTC Pak Toto Susilo yang telah memfasilitasi TC untuk tim hingga dicapainya prestasi ini,” kata dia.
Ini diperkuat dengan komentar sekretaris umum PTMSI
Lampung, Wardani, yang menyatakan PTMSI Lampung menjadi kuat karena didukung
oleh orang-orang berkomitmen besar seperti T Santoso dan Toto Susilo yang
merupakan tandem yang luar biasa.
“Beliau berdua merupakan kekuatan kami yang luar biasa.
Lalu didukung penuh oleh KONI Provinsi Lampung
Jadi duet pak Santoso dan pak Toto sudah nyata adalah
kolaborasi yang sangat kuat. Prestasi ini adalah hasil dari kolaborasi itu.
Semua orang bisa melihatnya,” kata Wardani.
Sementara itu, Ketua harian KONI Lampung, Amalsyah
Tarmizi, secara terpisah memberikan acungan jempol kepada PTMSI Lampung dengan
prestasi fenomenal ini.
“KONI Lampung sangat berterima kasih kepada PTMSI Lampung
yang digawangi pak Santoso dan dukungan dari pemilik klub SIM, pak Toto Susilo
dan ibu yang berkomitmen sangat kuat untuk mengantarkan tenis meja Lampung
berprestasi di PON kali ini. Dan waktunya sangat tepat.” Katanya.
Tanpa hadirnya tenis meja, mungkin Lampung akan gagal
meraih sepuluh besar kembali. “Sumbangsihnya sangat luar biasa. Empat pemain
Lampung sudah menggemparkan Indonesia. Terima kasih untuk keluarga besar PTMSI
yang sudah berjuang dengan segala kemampuannya selama ini sehingga hasilnya
luar biasa,” tambah Amalsyah.
Amalsyah berharap prestasi PTMSI terus dipertahankan
hingga 2028, dimana PON akan digelar di NTT dan NTB. (don)
Comments