Humas KONI Lampung Konsolidasi Hadapi PON Aceh-Sumut 2024

DL/Bandarlampung/Sport/17082024

----- Menghadapi Pekan Olahraga nasional (PON) yang untukmpertama kalinya digelar di dua provinsi, Bidang Humas Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung melakukan konsolidasi aktif bersama para wartawan olahraga peliput PON XXI, Jumat 16 Agustus 2024 di Bandarlampung.

Supriyadi Alfian, Kabid Humas KONI Provinsi Lampung memimpin konsolidasi yang dihadiri para jurnalis olahraga dari berbagai media yang akan melakukan peliputan pesta olahraga empat tahunan terbesar Indonesia di Aceh dan Sumatera Utara itu.

Humas KONI menggandeng Bidang Pembinaan Prestasi KONI Lampung, yang kali ini dihadiri oleh Kabid Binpres Candra Kurniawan.

Supriyadi dalam penjelasannya kepada para jurnalis mengatakan bahwa karena keterbatasan anggaran KONI Lampung, maka tidak bisa membawa banyak jurnalis dalam iven ini, namun melalui penilaian atas partisipasi aktif media yang selama ini sangat peduli dengan olahraga dan kegiatan KONI Lampung.

Oleh karenanya Supriyadi berharap agar jurnalis yang ada ini memberikan kontribusi positif kepada kontingen Lampung dalam kaitannya dengan pelaksanaan PON kali ini.

“Sebagai partner kerja, tentunya KONI minta kepada teman-teman wartawan olahraga bekerjasama dalam kapasitasnya di bidang olahraga. Sampaikan informasi yang baik dan benar sesuai di lapangan. Bukan berarti membatasi liputan jurnalis, namun silahkan melakukan tugasnya dengan professional. Tentunya kami memilih kalian dan media kalian bukan tanpa pertimbangan, namun sudah melalui penilaian selama ini,” kata Bang Yadi.

Lebih lanjut mantan Ketua PWI Lampung dua periode itu, memberikan pembekalan terkait kerjasama di lapangan yang harus dilakukan para jurnalis satu dengan yang lain agar efektif dan efisien.

“Ini PON pertama yang diselenggarakan di dua provinsi, jadi perlu formula khusus dalam pengumpulan data dan penyajiannya. Artinya perlu ada kerjasama sebagai tim media yang juga bekerjasama dengan kami Humas KONI dalam peliputan ini. Yang utama adalah bagaimana kita bisa berbagai data. Ingat berbagi data, bukan berbagai berita. Karena dengan data yang valid, kalian bisa membuat berita denganversi masing-masing. Saya tidak berharap kalian memuat berita copy paste satu sama lain. Namun bisa lebih kreatif menulis dengan modal data valid yang sama,” tambah Bang Yadi.

Supriyadi mengatakan bahwa seluruh jurnalis mengedepankan akurasi dalam menulis berita terutama terkait data-data penting seperti skor dan susunan dalam klasemen. “Silahkan kalian menyajikan berita dengan cepat, namun yang paling penting adalah akurat. Jangan sampai menyajiukan berita yang cepat namun datanya tidak akurat. Sabar sedikit, tapi jauh lebih akurat itu penting untuk kepercayaan pembaca,” katanya.
Supriyadi berterima kasih, karena tampaknya seluruh tim peliput dalam kondisi yang serius dan fokus untuk melakukan tugas ini.  Dia berharap sejak saat ini sudah memulai memanaskan mesin liputan dari persiapan caor yang ada.


Persiapan Non Teknis

Sementara Candra Kurniawan pada kesempatan ini berbagi informasi hasil pertemuan terakhir Delegation Registration Meeting (DRM) di provinsi Aceh dan Sumatera Utara ada beberapa info non teknis diantara tentang ketersediaan penginapan, informasi dan transportasi.

“Pertama kami membahas dalam persiapan ID Card untuk atlet, pelatih dan manajer sudah selesai. Namun untuk seluruh anggota kontingen yang masuk dalam katagori non kampus, nanti akan diberikan ID Card saat kedatangan. Kemudian untuk penginapan tidak ada masalah, sesuai dengan paparan panitia di masing-masing area, penginapan aman dan cukup. Meskipun ada perbedaan antara Aceh dan Medan, akan tetapi ini hanya soal status hotel saja,” katanya.

Secara umum, kata Candra, SDM pelaksana di Aceh tampak lebih siap dengan berbagai kesiapan administrasi yang cukup rapi. Dan di Sumatera Utara meskipun juga sudah siap, namun masih banyak yang harus disempurnakan pada waktunya nanti.

“Ya tentu kita berharap semuanya berjalan lancar. Namun secara kasat mata saat ini, Aceh dinilia lebih siap. Untuk sarana transportasi cukup baik, meskipun jaraknya ada yang cukup jauh, ini membuat kita harus mengatur strategi terutama dalam peliputan teman-teman media harus efektif. Maka dari itu dengan konsolidasi ini sangat baik dalam memetakan proses peliputan bersama,” kata Candra.

Terkait potensi medali dari cabor kontingen Lampung yang bertanding di Aceh dan Sumut, dibandingkan memang potensial ada di Aceh, namun di Medan pun banyak yang berpotensi medali.

Misalnya, lanjut Candra, Senam Ritmik berlangsung di Medan dan itu digelar sebelum acara opening ceremony. “Potensi medali emas pertama ada di Medan, dari cabang Senam disiplin Ritmik. Karena ini akan dilakukan pada 4 sampai 6 September. Padahal Opening Ceremony pada tanggal 8 September di Aceh. Dan memang ada beberapa cabang olahraga yang berangkat mendahului kontingen, misal Futsal yang akan berangkat 24 Agustus, Senam 1 September, dan beberapa lainnya,” tambah Candra.

Oleh karena itu kerjasama dalam berbagi data harus dilakukan secara efektif dan efisien, karena dalam hal perhitungan medali dan penyusunan klasemen akan dilakukan di masing-masing daerah. “Kabarnya, aceh akan melakukan rekapitulasi medali terpisah dengan Sumut, sehingga kita harus melakukan koordinasi di dua daerah ini dengan baik dan akurat,” katanya. (don)