Humas PB Akan Upayakan Konektivitas Data Aceh dan Sumut di PON XXI

Mediasenior/Bandarlampung/Sport/04072024

---- Untuk pertama kalinya Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XXI Aceh-Sumut menggelar zoom meeting khusus tentang Kehumasan dan Media untuk mengevaluasi kesiapan dua daerah host PON ini.

Kali ini zoom meeting Kamis 4 Juli 2024 yang dimulai pukul 13.30 dan berakhir pukul 16.00 itu dipimpin Raja Pane, staf ahli Ketua Umum KONI Pusat, dan Ketua Bidang Media dan Humas KONI Pusat Effendi Soen bersama Tirto Prima Putra sebagai Humas Media Wilayah Aceh.

Dalam komunikasi kali ini banyak digali tentang kesiapan media center serta bagaimana memperlakukan wartawan peliput serta persyaratannya. Ini untuk memberikan rasa aman kepada para peliput agar tidak berbaur dengan jurnalis yang tidak ber ID Card resmi.

Pada pokok pertama, Raja Pane membeberkan tentang kesiapan KONI PUsat khususnya di Bidang kehumasan terkait penganggaran serta kesiapan beberapa media center yang akan dibangun di dua wilayah penyelenggara PON.

“PON kali ini sanga berbeda, karena dilakukan di dua daerah. Maka dari itu secara kehumasan juga akan mendapatkan perhatian lebih dari sebelumnya. Dan untuk itu kami harus mengetahui secara konkrit persiapan yang ada di Sumut dan Aceh,” kata Raja.

Informasi dari Humas KONI Aceh Saifullah Abdulgani, menyatakan pihaknya sudah merekrut wartawan-wartawan lokal yang membantu kelancaran pemberitaan dan lain-lainnya, terkait pelaksnaan PON di Aceh. Mengingat sudah jalan dalam promosi dan pemasaran PON 2024. Dia juga menjelaskan sarana dan prasarana sudah dirancang dengan baik, dengan demikian Humas se-Indonesia supaya menyajikan pemberitaan agar lebih dinikmati oleh masyarakat luas.

Sementara dari disampaikan oleh Herfina, bahwa host di Sumut telah menyiapkan Media Center di seluruh daerah penyangga yang bekerjasama dengan Kominfo dan Dispora. Terkait Media center utama di Hotel Sartika masih dikaji untuk segera diselesaikan.

Persyaratan Wartawan

Dari beberapa peserta zoom meeting dengan nada pertanyaan yang sama terkait persyaratan wartawan yang akan meliput PON tersebut. Selain itu juga diusulkan agar ID card wartawan diselesaikan lebih cepat, karena sehubungan ijin peliputan di venue pertandingan.

Raja Pane mengatakan bahwa terkait dengan kompetensi wartawan peliput PON ada sinyalemen untuk bekerjasama dengan SIWO Pusat dan untuk KONI Daerah bisa bekerjasama dengan SIWO daerah masing-masing dalam menentukan persyaratan waratwan peliput olahraga ini.

"Syarat wartawan nanti akan dikeluarkan oleh KONI Pusat dan PB PON. Apa saja yang harus dipenuhi oleh seorang wartawan peliput. Yang jelas ada usulan dari peserta rapat, wartawan tersebut adalah pemegang kartu UKW, atau wartawan yang sudah lulus UKW," kata Raja Pane, yang juga mantan Ketua SIWO PWI Pusat itu.

KONI Pusat dan PB PON akan segera membuka pendaftaran entry by name wartawan, tentunya dengan persyaratan sesuai hasil keputusan KONI melalui rapat tersendiri nantinya.

Sementara Linda Wahyudi selaku penanggungjawab media penyelenggara siaran langsung beberapa nomor pertandingan, termasuk opening ceremony dan closing ceremony PON XXI Aceh Sumut, mengatakan bahwa ada beberapa aturan main yang perlu diketahui oleh seluruh Jurnalis peliput PON terkait teknis peliputan di lapangan.

“Ada beberapa yang kami sampaikan kali ini bahwa kami dalam melakukan beberapa peliputan dan siaran langsung beberapa cabor, kami akan memberlakukan aturan yang harus kita sepakati bersama, karena ini adalah aturan yang berlaku internasional,” Kata Linda.

Namun Linda belum bisa secara pasti memerinci cabor apa saja yang akan dilakukan live report. “Belum bisa secara pasti kami laporkan di sini yaa. Kami masih berkoordinasi dengan beberapa cabor. Namun soal aturan terkait siaran langsung sudah bisa saya sampaikan, dan nanti ada berbentuk surat aturan khusus untuk ini. Semua ini hanya untuk kelancaran liputan saja.” Katanya.

Namun, lanjut Linda, kalau mengambil gambar untuk konsumsi berita, diperbolehkan maksimal dengan durasi 2 menit. Linda juga menegaskan upaya agar seluruh pertandingan di dua provinsi ini akan bisa diikuti oleh wartawan yang ada di dua daerah tersebut. "Artinya Wartawan bisa melakukan akses data dimanapun mereka berada," katanya.

Ada beberapa usulan untuk bisa memberikan ruang Humas KONI melakuakn visit venue sebelum PON ke Aceh dan Sumut. Ini ditanggapi positif oleh Raja Pane. “Tetapi biaya sendiri-sendiri yaa.” Kata Raja. (don/tim)