Mapolda Lampung dan Mobil Patroli Diserang OTK, Ken Setiawan Ingatkan Sel Teroris Masih Hidup
DL/bandarlampung/Hukum/07042024
---- Markas Komando (Mako) Kepolisian Daerah Lampung dan
mobil patroli ditembak oleh orang tak dikenal (OTK) pada Sabtu dini hari, 6
April 2024, pukul 04.06 WIB.
Aksi penembakan tersebut terjadi dalam dua kali serangan,
dimana satu serangan terekam oleh kamera pengawas CCTV.
Telah terjadi penembakan secara berulang ke arah gerbang
Mako Polda Lampung oleh orang tak dikenal (OTK). Kejadian tersebut disaksikan langsung
oleh tiga anggota polisi yang sedang melaksanakan tugas piket.
Ketiga anggota polisi yang melihat kejadian atas nama
Bripka Himawan (tugas piket pelayanan masyarakat), Bripka Bernat (piket
Brimob), dan Briptu Putu Feri (piket Provos).
Lebih detil, aksi penembakan dilakukan pelaku dengan
mengendarai mobil putih merek Toyota VRZ.
Adapun kronologi penembakan bermula ketika Toyota VRZ putih
membuntuti mobil patroli polisi dari depan rumah makan Nasi Kapau Minang Indah
yang terletak dekat putaran balik di Jalan Ryacudu.
Pelaku yang dicurigai lebih dari satu orang tersebut
secara mengejutkan melakukan posisi memalang kendaraan patroli polisi, lalu
dengan cepat seorang pelaku keluar dari pintu depan sebelah kiri sambil
menodongkan pistol.
Petugas polisi dengan sigap merespon ancaman itu dengan
cara menginjak pegal gas mobil lalu menyalip mobil pelaku untuk menghindar.
Di saat itu pelaku langsung melepaskan empat kali tembakan ke arah petugas polisi
yang hendak menyelamatkan diri ke Mako Polda Lampung.
Karena jarak serangan pertama tidak begitu jauh dari
Polda Lampung, serangan itu disadari oleh petugas piket jaga dan piket Provos.
Tak lama mobil para pelaku juga tiba di depan gerbang
Polda. Sambil melintas, kaca kiri depan mobil dibuka dan serangan kedua terjadi
dengan jumlah tembakan sebanyak tiga sampai empat kali ke gerbang Mako
dilakukan oleh pelaku yang duduk di kursi penumpang bagian depan.
Terlihat di dalam video rekaman CCTV, petugas juga
membalas serangan pelaku dengan melepaskan tembakan, kemudian pelaku langsung
melarikan diri ke arah Sukarame, Bandar Lampung.
Sel-Sel Teroris
Pendiri Negara Islam Indoneeia (NII) Crisis Center Ken
Setiawan mengingatkan bahwa dulu pernah terjadi aksi teroris melakukan bom
bunuh diri di markas Polresta Solo sehari jelang perayaan iedul fitria pada
tahun 2016.
Pada tahun 2019 juga tragedi bom bunuh
diri kembali terjadi menjelang lebaran, bom bunuh diri itu meledak di
depan pos pengamanan (pospam) Tugu Kartasura di Jalan Ahmad Yani,
Sukoharjo.
Menurut Ken, isu terorisme lagi marak, apalagi kemarin
kejadian aksi teroris penembakan di Rusia yang mengakibatkan banyak korban jiwa
dan memang kadang kala kejadian di luar negeri ini menjadi role model pelaku-pelaku teror yang ada di Indonesia yang bisa
menjadikannya sebagai contoh dalam beraksi.
Sel-sel teroris diyakini Ken masih ada dan masih hidup,
walaupun sebagian dalam pantauan aparat, tetapi yang lebih dikhawatirkan adalah
gerakan teror lone wolf.
Diharapkan aparat dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan
terhadap aksi terorisme menjelang dan pada saat perayaan Hari Raya Idul Fitri.
(Ks/tim)
Comments