HPN 2023, Usman Kamsong Ajak Sambut Generasi Emas Indonesia dengan Literasi Digital
DL/MEDAN/07022023
--- - Indeks
literasi digital Indonesia kembali mengalami peningkatan pada 2022. Hasil itu
berdasarkan survei Status Literasi Digital Indonesia 2022 Kementerian
Komunikasi dan Informatika RI, bekerja sama dengan Katadata Insight Center
(KIC).
Survei dilakukan tatap muka terhadap 10 ribu responden
menggunakan metode multistage random sampling pada Agustus–September 2022 di 34
provinsi dan mencakup 514 kabupaten/kota.
Hal itu diungkapkan Usman Kamsong, Direktur Jenderal
informasi dan komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Menurut Usman, pada 2020 Indonesia hanya
memperoleh skor 3,46 poin. Kemudian 2021 naik menjadi 3,49 poin (naik 0,03
poin).
"Indonesia berhasil naik 0,05 poin dari 3,49 menjadi
3,54 poin,”ungkap Usman Kamsong saat Seminar Digital Literasi Medis Sosial dan
Entrepreneurship Bagi Generasi Milenial di Aula FISIP Universitas Sumatera
Utara, Medan, Selasa (7/2/2023).
Peningkatan skor tersebut, lanjutnya, menunjukkan
literasi digital masyarakat Indonesia berada pada kategori sedang."Kami
melakukan pengukuran menggunakan empat
pilar, yaitu kecakapan digital (digital skills), etika digital (digital
ethics), keamanan digital (digital safety), dan budaya digital (digital
culture),"jelas Alumni Fakultas Komunikasi Universitas Sumatera Utara itu.
Mantan jurnalis Harian Republika dan Media Indonesia itu
memaparkan, dari empat pilar, terdapat tiga pilar yang mengalami kenaikan dari
tahun sebelumnya, yakni pilar digital skill (dari 3,44 menjadi 3,52), pilar
digital ethics (3,53 menjadi 3,68), dan pilar digital safety (3,10 menjadi
3,12). Sedangkan pilar digital culture mengalami penurunan dari 3,90 menjadi
3,84.
Dia pun menilai tema yang diangkat pada seminar Hari Pers
Nasional (HPN) 2023 ini amat tepat karena sejalan dengan Program Gerakan Nasional Literasi Kementerian
Komunikasi dan Informatika yang menyasar tiga segmen, yaitu segmen
pemerintahan, segmen pendidikan, dan segmen masyarakat umum."Program
tersebut memiliki target 50 juta masyarakat Indonesia terliterasi sampai dengan
tahun 2024,"ujarnya.
Apalagi pada 2023 akan ada kajian terkait konten literasi
digital yang diperlukan untuk membangun ruang digital yang lebih positif dan
menambah agenda yaitu sekolah Influencer. "Mari kita sambut generasi emas
Indonesia pada 2045 dengan literasi digital, agar lebih banyak generasi
pencipta lapangan kerja daripada pencari kerja,"tandas Usman.
Dia menilai, dengan literasi digital, generasi
milenial akan jadi berkah dan bukan jadi beban Indonesia. Dia juga bersyukur
kini banyak generasi milenial yang literasi digitalnya maju sehingga tak semua
lulusan perguruan tinggi berebut jadi pegawai negeri sipil (PNS). (tim)
Comments