Penerimaan PPDB SMAN 1 Metro Diduga Bermasalah
DL/08072022/Kota Metro
---- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran
2022/2023 sistem online di SMA Negeri 1 Metro, diduga adanya kecurangan dalam proses pemberkasan yang
menjadi persyaratan. Seperti pada jalur prestasi, dan kepindahan tugas orang
tua peserta didik misalnya sangat rentan kecurangan.
Pasalnya, sertifikat atau piagam prestasi serta surat
perpindahan tugas orang tua, tidak tampil dalam situs/ Web PPDB SMAN 1 Metro.
Hal ini menjadi tanda tanya besar publik maupun wali
murid, karena tidak dapat memantau keaslian atau kebenaran sertifikat atau
piagam prestasi tersebut. Tentu hal ini menimbulkan tanda tanya bagi wali murid
yang anaknya tidak diterima pada sekolah tersebut.
Kejadian seperti ini sudah berlangsung dari tahun ke
tahun. Fenomena ini memantik kaingin-tahuan media di kota bervisi Kota
Pendidikan ini. Alhasil, sejumlah awak media mencoba menggali informasi
langsung kepada panitia pelaksana PPDB SMAN 1 Kota Metro.
Pada Jumat 8 Juli
2022 sekira pukul 14.00 WIB para awak media mendatangi SMAN 1 Metro untuk
melakukan konfirmasi kebenaran hal itu. Kedatangan media pun disambut baik para
panitia PPDB, mulai dari ketua, sekretaris, bidang informasi, dan operator.
Saat para awak media mengajukan beberapa pertanyaan
terkait juklak dan juknis kepada ketua panitia PPBD SMAN 1 Metro, Toto Laksono,
S.Pd.
Bahkan awak media pun meminta pihak sekolah untuk
menunjukkan berkas seperti piagam prestasi siswa dan surat tugas perpindahan
orang tua yang diterima, namun sangat disayangkan pihak panitia enggan
memberikan data tersebut karena dianggap sebagai dokumen rahasia negara.
Ketua Panitia PPBD SMAN 1 Metro, Toto Laksono, S.Pd.,
mengatakan, pihaknya sudah menjalankan sesuai prosedur juknis dan juklat baik Permen,
Pergub, termasuk aturan sistem aplikasi disiapkan PBBD online Provinsi Lampung.
"Kami mohon maaf tidak bisa memberikan dokumen data
peserta yang diterima, baik melalui jalur zonasi, afirmasi, permindahan tugas
orang tua, dan prestasi akademik maupun non akademik," katanya.
Hal senada juga dijelaskan oleh wakil ketua panitia PPDB
SMAN 1 Metro, Amran, terkait data tersebut pihak panitia tidak bisa memberikan
secara fulgar. Lantaran itu terkait dokumen pribadi orang lain.
"Kami berikan kalau yang minta dari Dinas
Pendidikan, Ombusman, Inspektorat, Aparat Penegak Hukum apabila ada laporan
PPBD online SMAN 1 Metro. Dokumen itu, merupakan rahasia negara, karena ini
instansi pemerintah. Untuk kouta di SMAN 1 Metro sebanyak 306 orang. Terdiri
dari 4 jalur, jalur Zonasi 50 persen, Afirmasi 15 persen, Prestasi 30 persen, dan
Perpindah Tugas Orang Tua 5 persen," jelasnya.
Sementara, AL, orang tua yang merasa asli warga Metro
berkeinginan anaknya dapat bersekolah di SMAN 1 Metro berharap pihak sekolah
fair dalam PPDB lantaran sistem online dianggap tidak menjamin transparansi pada
sekolah tersebut.
Jika benar sistem online diterapkan secara fair dan
transparan, harusnya pihak sekolah menunjukkan data siswa misalnya seperti piagam
prestasi dan surat tugas kepada publik agar tidak muncul spekulasi negatif di
tengah masyarakat khususnya warga Metro.
"Sekolah anggap berkas data siswa itu rahasia negara
itu sangat aneh. Apa iya piagam prestasi dan surat tugas perpindahan itu
rahasia negara? Kalau KK dan KTP okelah itu privasi, tapi piagam prestasi siswa
dan surat perpindahan tugas orang tua, saya rasa itu bukan rahasia negara, tapi
justru harus di ekspose karena prestasi," tegasnya.
Sementara, DS yang anaknya tidak diterima di SMA Negeri 1
Metro dari jalur Zonasi. Ia berharap PPDB di SMA negeri 1 Metro untuk diusut
supaya fair dan transparan hingga tidak merugikan calon siswa lain yang benar-
benar layak diterima pada sekolah tersebut.
" Ya tidak menutup kemungkinan adanya kecurangan.
Misalnya bisa saja anak yang mendaftar pakai jalur prestasi dirinya memakai
piagam tidak asli, alias piagam dapat nembak, itu bisa saja terjadi. Hal serupa
juga lemahnya sistem zonasi,” ungkapnya.
Ia juga berharap polemik PPDB tingkat sekolah menengah
atas di SMU Negeri 1 Kota Metro menjadi sorotan yang serius agar pihak sekolah
lebih fair dan tidak ada kong kalikong memanfaatkan celah- celah kelemahan
sistem PPDB tersebut. Karena, bisa merugikan calon murid yang benar-benar warga
Metro tidak bisa sekolah di sana. (Gun)
Comments