Margiono Dimata Jurnalis Lampung, Sosok Wartawan Lengkap

Dunia Pers Indonesia Berduka (Bag.1) 

DL/02022021/Bandarlampung

----- Dunai Pers Indonesia berduka, dunia pers kehilangan sosok yang bsar. Selamat Jalan mas Margiono. Selamat jalan pak MG. Selamat jalan wartawan flamboyant.

Berbagai ucapan selamat jalan dengan ungkapan yang berbeda namun bermakna sebagai penegasan betapa Margiono adalah sosok wartawan yang lengkap, menjadi lead diberibagai media di seluruh Indonesia, sejak kabar wafatnya Margiono.

Margiono, Direktur Utama Rakyat Merdeka, CEO Rakyat Merdeka Group, Ketua Dewan Penasehat PWI Pusat, telah wafat Selasa, 1 Februari 2022, pada pukul 09.02 WIB di RS Modular Pertamina Jakarta.

Semua hal yang telah dilakukannya dalam dunia jurnalistik Indonesia diungkapkan di berbagai media seluruh Indonesia dengan berbagai versi.

Lalu apa komentar para jurnalis senior di Lampung yang juga dikenal sangat dekat dengan almarhum H Margiono. Mereka memanggilnya, pak MG, mas MG dan seterusnya. Berikut suaran hati dan pengakuan mereka terhadap sosok Margiono.


H. Heri Wardoyo,S.H., wartawan senior Lampung Post:

Margiono manusia lengkap. Pembawaan rendah hati dan gestur yang membaur menjadikan sosok wartawan lengkap. Mudah bergaul lintas generasi dan kelas sosial. Temannya melimpah. Nyaman di dekatnya, apa lagi berbicara serta berdiskusi dengannya.

“Mas MG, inisial yang melekat dengan namanya, sukses membawa Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ke tataran baru. Hampir semua anggotanya bersertifikat. Sekolah Jurnalisme digelar di puluhan daerah.” Kata Heri yang juga mantan wakil Bupati Tulangbawang itu.


H. Suprapto,S.Psi, M.H., wartawan Senior radar Lampung Grup, Anggota DPRD Provinsi Lampung:

Banhyak sekali kesan yang ada pada diri Suprapto atas sosok Margiono, bahkan dia menganggap titik balik karirnya pada dunia jurnalistik banyak dipengaruhi dari sosok Margiono.

“Pak MG guru besar saya. Sejak awal saya menjadi wartawan di Merdeka sebagai wartawan pemula, banyak sekali pengaruh dan arah yang saya bisa pedomani dari beliau. Sosok yang sangat humble menurut saya. Sebagai orang besar yang bisa menerima siapa saja dalam hal berbicara dan bertukar pikiran. Humble sekali.” Kata Prapto, Selasa 2 Januari 2022.

Pribadi Margiono dianggap sebagai yang sangat luwes baik ke bawah maupun ke atas. “Beliau bisa masuk ke mana saja dalam berbagai segmen narasumber. Egaliter kebawah dan keatas. Luar biasa bisa mengobrol dengan siapa saja dengan sangat nyaman,” tambahnya.

Namun, lanjut Prapto, keluwesan itu disertai dengan ketegasan ketika menuangkannya di dalam tulisannya di media.

Sebagai ketua PWI dua periode, Margiono membawa perubahan besar pada wartawan Indonesia yang mencetuskan tentang pentingnya sertifikasi dan kompetensi media dan wartawannya.

“Pendidikan Wartawan itu sangat penting menurut pak MG. Penting karena melihat ke depan bakal hebat dunia jurnalisme ini. Maka jurnalis juga harus kredibel,” ungkapnya.


Noverisman Subing,S.H., M.M.,  Wartawan senior Suara Pembaruan:

“Almarhum Pak Margiono itu sosok wartawan yang patut menjadi panutan bagi seluruh wartawan, karena selain sampai akhir hidupnya masih mengeluti dunia jurnalistik juga yang tak kalah penting selalu mengedepankan idialisme sebagai cerminan wartawan Indonesia.” Katanya.

Pada zaman Orde Baru, Margiono dikenal sebagai wartawan yang lugas dalam menulis, sehingga tidak jarang berita dan tulisan-tulisanya membuat "telinga" pemerintah merah bahkan di zaman Orba majalah yang dikelolanya yakni Detektif Romantika harus dibredel oleh penguasa.

Dan yang membanggakan dari Almarhum adalah bahwa beliau juga dikenal sebagai orator saat menyampaikan pidato-pidatonya di setiap acara yang dihadiri dan di gelar oleh PWI.

“Menurut saya, baru ada dua orang wartawan yang lihai dalam menyampaikan pidato dan kedua duanya sudah almarhum dan pernah menjabat sebagai Ketua Umum PWI Pusat yakni Tarman Azam dan Margiono.” Tutur Noverisman, yang saat ini sebagai Anggota DPRD Provinsi Lampung itu. (Bsb/don)

Tags