Komarudin Simanjuntak: Pertina dan SIWO PWI Adalah Keluarga

DL/25032021/Jakarta
---- Ketua Umum PB Persatuan Tinju Nasional (Pertina), Mayjen. Purn. Komarudin Simanjuntak dengan penuh semangat memaparkan tentang program kerja Pertina yang dalam masa Pandemi Covid-19 tetap mengagendakan kegiatan tinju dengan kemasan yang berbeda dan protokol kesehatan yang ketat.
PB Pertina membuat terobosan yang ciamik dengan menggandeng MMA (Mixed Martial Arts) bersinergi dengan Tinju dalam program terbaru Boxing Tourism.
“Kami ingin mengawali kembalinya tinju ditengah masyarakat dengan melakukan beberapa terobosan program, diantaranya bersama MMA dalam menggelar program Boxing Tourism yang sudah berjalan beberapa kali seperti di Kalimantan Selatan Tinju diatas Kapal Tongkang, Tinju di Danau Toba dab agenda lainnya misalnya di Mandalika NTB serta di Candi Borobudur Jawa Tengah,” jelas Komarudin.
Dia mengakui bertambah energi dan semangat setelah menerima kunjungi pengurus Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat yang mengajak kembali menggelar Sarung Tinju Emas (STE).
“Saya seperti dapat energi baru waktu itu. Ketika ditawarkan kerjasama dengan gagasan menggelar kembali STE, semangat saya berlipat ganda. Saya bilang sama pak Ketua dan Sekjen SIWO Pusat, saya sangat setuju, dan segera dirumuskan,” kata mantan Pangdam IX/ Udayana 2017-2018 itu.
Komarudin menegaskan bahwa Pertina dan SIWO PWI adalah keluarga yang harus terus bersinergi, mengingat dalam event STE, penggagasnya salah satunya adalah SIWO PWI. “Kita adalah keluarga. Jadi sinergi ini tidak boleh berhenti,” tuturnya bersemangat.
STE diyakini akan menjadi katalisator perkembangan tinju Indonesia seperti pada masa kejayaannya dulu. STE memberikan iklim kompetisi yang sangat bagus dan memancing semua daerah kembali bergairah membina tinju amatir untuk dapat mengirimkan petinjunya dalam event bergengsi di Indonesia ini.
“Tolong untuk waktu pergelaran STE dijadwalkan dengan menyesuaikan dengan agenda Pertina agar tidak berhimpitan waktunya.” Tegas Ketum Pertina.
Sport Science
Tinju
“Tinju ini perlu pembinaan usia dini. Jika terus dipancing dengan berbagai kejuaraan, maka akn tumbuh bibit muda yang berkualitas. Kegiatan yang rutin dan berkualitas, ditunjang pemberitaan dari media yang profesional, maka akan menumbuhkan kepercayaan diri para petinju Indonesia kembali tinggi,” ujarnya.
Selama ini tinju belum menyentuh sport science dalam menentukan atletnya. “Kita tahu, untuk mencari petinju yang handal itu sulit. Nah selama ini kan rekruitmennya masih tradisional katalah begitu. Jika melihat potensi anak muda berbadan kuat dan berpenampilan agak keras bisa diajak bergabung. Nah sekarang kita akan memulai dengan menggunakan sport science yang akan mempertimbangkan berbagai kekuatan melalui uji teknologi. Memang jalannya cukup panjang, tetapi akan mendapatkan hasil yang lebih maksimal,” ujarnya.
Memulai pembinaan dari usia dini sangat baik dengan terus memantau perkembangan anak-anak usia muda untuk dikembangkan melalui program sport science.
Komarudin mempunyai cita-cita Satu Desa ada satu ring tinju. Menurutnya memang ini seperti berlebihan, namun ini simbol dari semangat membumikan tinju di Indonesia dan semangat untuk bisa melahirkan juara dunia dari anak-anak Indonesia. (don)
Comments