Lampung-Banten Resmi Daftar Tuan Rumah PON, Bisa Jadi Tahun 2028
DL|Jakarta|KONI|20112025
----- Perkembangan terbaru dari perjalanan rencana
menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) Ke XXIII tahun 2032 sudah
konkrit, Provinsi Lampung dan – Banten bersama-sama mendaftar secara resmi ke
KONI Pusat yang diterima ketua tim Penjaringan Tuan Rumah PON XXIII Eman Sanusi, Kamis 20 November 2025 di Jakarta.
Ini disampaikan Waketum II Bidang Pembinaan Prestasi dan
Sport Science, Riagus Ria kepada awak media usai melakukan pendaftaran bersama
di Jakarta tersebut.
Riagus menjelaskan terkait langkah maju yang dilakukan
Lampung dan Banten dalam pencalonan tuan rumah PON, dimana hari ini kedua
daerah yang diwakili KONI dan unsur pemerintah masing-masing daerah sudah
menyerahkan pendaftaran yang dilampiri dengan tanda pembayaran Rp1 miliar
masing-masing daerah dan dilampiri persyaratan lain yang dibutuhkan.
“Dari Lampung dan Banten masing-masing sudah menyerahkan
bukti setor dan lampiuran persyaratannya, tadi diserahkan oleh ketua umum KONI
Lampung bapak Taufik Hidayat, dan juga dari ketua umum KONI Banten. Di sana
juga diperkuat dengan kehadiran untuk pemerintah yakni Dispora dan Bappeda,”
kata Riagus.
Tahapan berikutnya, lanjut Riagus adalah menunggu proses
validasi dari tim penjanringan KONI Pusat, dan kemudian ada visitasi tim ke
masing-masing daerah untuk meninjau venue yang didaftarkan tersebut.
“Lampung akan menyiapkan venue untuk 20 cabang olahraga
dari 43 cabor yang akan dipertandingkan di PON XXIII tahun 2032 itu. Selebihnya
Banten yang mengcover. Termasuk stadion untuk sepakbola, Berkuda dan juga Rugbi
dan sebagainya.” Tambah Riagus.
Dia menyampaikan bahwa dari panitia penjaringan menyebutkan
ini adalah panitia PON LABA atau Lampung - Banten 2032. Dimana secara kebetulan ini sesuai dengan
konsep yang diajukan Lampung pada proposal tuan rumah tersebut.
“Kami masih ada tanggungjawab lain selain menyiapkan
venue segera, yakni menggalang dukungan provinsi lain, masing-masing kebagian
18 provinsi. Lampung mendapatkan tugas untuk menghimpun duklungan dari seluruh
Sumatera, Kalimantan, Gorontalo dan NTB. Sisanya tanggungjawab Banten.
Kalimantan termasuk salah satunya adalah IKN. Jadi IKN masuk dalam satu
kontingen,” ujar Riagus.
Masih ada persyaratan penting yang harus segera disusulkan adalah surat dukungan
tertulis dari Gubernur dan ketua DPRD provinsi masing-masing.
“Untuk persyaratan itu harus dinyatakan dengan tertulis,
meskipun kedua gubernur secara lisan sudah menyatakan dukungannya, juga ketua
DPRD Lampung. Selain itu juga memperbarui MoU kedua daerah oleh para Gubernur
mengganti MoU yang lama. Nanti kita masih menyerahkan lagi uang jaminan sebesar
Rp 7 miliar yang ditanggung bersama Banten, jadi kita siapkan Rp3,5 miliar
batasnya tanggal 1 Mei 2026,” ungkap Riagus.
Ada yang menarik dalam pertemuan tadi, bahwa ada
kemungkinan Lampung – Banten menjadi tuan rumah PON 2028, jika ternyata NTB dan
NTT tidak menyanggupi hingga waktu yang ditentukan.
“Risikonya, kita juga harus siap untuk mengambil alih PON
2028 jika itu memang dimungkinkan. Ada berbagai alasan yang bisa menjadi penentunya.
Maka dari itu, semua tergantung pada penilaian tim penjaringan KONI pusat
nantinya saat visitasi dilakukan di Lampung dan Banten. Kami mohon dukungannya
masyarakat Lampung dari seluruh kalangan agar semua berjalan sukses,” tutupnya.
Delegasi Lampung dipimpin ketua umum KONI Lampung, Taufik
Hidayat didampingi Waketum I Margono Tarmudji, Waketum II Riagus Ria, Waketum IV
Achmad Chrisna Putra dan Sekretaris Dispora provinsi Lampung, Budi Marta.
Dua puluh Cabor yang dipilih Lampung, angkat Besi,
Akuatik, Atletik, Bola Tangan,
Bulutangkis, Dayung, Fin Swimming, Kick Boxing, Judo, Karate, Layar,
Menembak, Panahan, Panjat Tebing, Pencak Silat, Selancar Ombak, senam, Ski Air,
Taekwondo dan Wushu. (hms)





Comments