HMI Sumbagsel Apresiasi Polda Lampung Tindak Cepat Pungli dan Premanisme

DL|Bandarlampung|Humaniora|16052025
---- Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko
HMI) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) menyampaikan apresiasi atas langkah
cepat Kepolisian Daerah (Polda) Lampung dalam menindak praktik premanisme dan
pungutan liar (pungli) yang meresahkan masyarakat di sejumlah titik jalan
lintas di provinsi ini.
Ketua Umum Badko HMI Sumbagsel, Tommy Perdana Putra,
mengatakan bahwa hanya dalam dua hari setelah aksi damai yang mereka gelar,
beberapa pos pungli yang sebelumnya beroperasi kini sudah tak lagi terlihat.
“Kami yang beberapa waktu lalu melakukan aksi damai di
depan Polda Lampung dengan salah satu tuntutan untuk memberantas aksi
premanisme dan pos-pos pungli, kini melihat hasil konkret. Dalam dua hari
terakhir, pos tersebut tidak lagi beroperasi. Kami ucapkan terima kasih atas
tindakan cepat Polda Lampung,” ujar Tommy saat ditemui di Mapolda Lampung,
Senin, 19 Mei 2025.
Aksi damai itu, menurut Tommy, digerakkan oleh keresahan
masyarakat, terutama para sopir truk dan pelaku usaha yang kerap menjadi korban
pungli saat melintasi jalur utama di Provinsi Lampung.
“Kami sangat menyoroti persoalan ini karena aksi
premanisme dan pungli menimbulkan keresahan serta ketidaknyamanan. Hal ini juga
dapat menghambat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa HMI sebagai organisasi mahasiswa
memiliki peran penting sebagai penyambung lidah rakyat dan akan terus mengawal
persoalan-persoalan yang menyentuh kepentingan masyarakat.
“Kami di HMI dididik untuk menjadi ujung tombak
pergerakan dalam mewujudkan keadilan sosial. Kami tidak akan berhenti
mengingatkan instansi dan institusi pemerintahan, khususnya di Provinsi
Lampung, untuk terus bersama rakyat,” pungkasnya.
Diketahui, langkah cepat Polda Lampung ini merupakan
bagian dari pelaksanaan Operasi Pekat Krakatau 2025 yang berlangsung selama 14
hari dan berakhir pada 14 Mei lalu.
Dalam operasi tersebut, Polda Lampung bersama jajaran
berhasil mengamankan 399 orang, dengan 121 di antaranya ditetapkan sebagai
tersangka.
Berbagai barang bukti juga turut diamankan, mulai dari
senjata api rakitan, senjata tajam, hingga kendaraan hasil kejahatan. Total 224
kasus berhasil diungkap dalam operasi ini.
Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menyampaikan
bahwa operasi ini merupakan komitmen institusinya untuk menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat, serta menciptakan iklim sosial dan ekonomi yang kondusif
di Lampung. (ags)
Comments