KONI Aceh Dukung Penuh Lampung –Banten Tuan Rumah PON XXIII 2032
DL|Medan|Sport|PON|20092024
--- Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI)
Provinsi Aceh, Kamaruddin Abubakar tegas menyatakan mendukung dan siap membantu
Lampung-Banten dalam proses bidding tuan rumah PON XXIII – 2032.
Ini diungkapkan Abubakar, saat sarapan pagi bersama mediasenior.id di hotel Santika Medan,
Jumat 20 September 2024.
Abubakar mengatakan bahwa Lampung, sebelumnya juga sudah
membantu Aceh dalam beberapa hal termasuk menjadi tuan rumah bersama Sumut
tahun ini.
“Tentu sebagai saudara se Sumatera, kami sangat mendukung
Lampung sebagai tuan rumah PON XXIII tahun 2032. Apalagi Lampung dan banten
belum pernah menjadi tuan rumah PON. Kami sangat mendukung sekali.” Kata
Abubakar.
Dalam hal persiapan, lanjut Abubakar, terutama harus dari
sekarang dilakukan pembicaraan strategis dengan pemerintah daerah, karena
bagaimanapun KONI hanya sebagai pelaksana teknisnya saja.
“Harus dibangun komunikasi yang strategis dengan
pemerintah yaa. Karena seluruhnya terutama dari sektor Infrastruktur, dan non
teknis lainnya adalah domainnya pemerintah. Maka dari itu semua harus dipetakan
dari sekarang, agar tidak terjadi stagnasi anggaran saat PON akan dilaksanakan.
Bangun juga komunikasi dengan seluruh teman-teman ketua KONI se Indonesia dan
juga Pengurus Cabor yang diandalkan. Karena secara teknis inilah yang kelak
akan terlibat langsung,” katanya.
Pengalaman Pertama
Menurutnya, pengalaman Aceh dan Sumut sebagai pelaksana
dan penyelengara PON di dua provinsi, merupakan tolok ukur yang bisa dipelajari
lebih lanjut agar tidak terulang hal-hal yang kurang pas.
“Ini PON pertama kali dilakukan di dua daerah, dengan
cabang olahraga terbanyak, peserta terbanyak dan keperluan terbesar. Jadi pasti
banyak sekali hal-hal yang akhirnya tidak sesuai dengan standarisasinya.
Apalagi ada oknum yang sengaja untuk mengambil keuntungan besar-besaran dari
even ini. Maka saran saya, dua daerah harus intens membangun komunikasi dari
sekarang,” ungkapnya.
Terkait pelaksanaan saat ini yang viral makanan dengan
nasi kotak “bermasalah” dan juga snack atlet yang berisi kemasan santan “Kara”,
Abubakar menjelaskan bahwa peristiwa itu memang benar terjadi di Aceh.
“Nah ini kan yang saya sampaikan tadi. Jikan ada orang
yang mau mengambil keuntungan di sini pasti terkuak juga. Maka dari itu, saran
saya Lampung dan Banten membicarakannya secara berkelanjutan sampai pada
antisipasinya jika terjadi hal-hal tertentu termasuk keterlambatan dana dari
Pusat.” Katanya.
Abubakar tidak menampik jika sebelumnya Aceh sempat
pesimis bisa menyelenggarakan PON XXI ini, karena ini soal komitmen yang
mungkin kedepan harus dibicarakan dengan tegas, bersama unsur-unsur terkait di
pusat pemerintahan Indonesia.
“Saya juga menyarankan kepada Pusat, jika sudah
mempercayakan kepada daerah dalam pesta besar seperti ini, maka pembangunan venue, baik membuat atau merenovasi
harus diselesaikan minimal 2 tahun dari hari “H” pelaksanaan PON. Sehingga
tidak tergopoh-gopoh pelaksana daerah ini. Kalau semuanya terjadi seperti ini
terus, maka kasihan di daerah. Oleh karenanya kepada KONI Lampung, silahkan
terus dibangun komunikasi intens ke pusat terkait hal ini,” tuturnya.
Abubakar juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh
kontingen peserta PON XXI 2024, terutama yang bertanding di provinsi Aceh.
“Kami berterima kasih dengan semua kontingen yang telah
memanfaatkan daerah kami selama PON berlangsung. Jika ada berbagai kekurangan
memang kami akui ini sebagai pengalaman pertama dan tentu menjadi pelajaran
berharga bagi kami. Kami mohon maaf sebesar-besarnya.” Katanya. (d0n)
Comments