Ini Emas Pertama Sepanjang Sejarah Tenis Meja Lampung

DL|Medan|Sport|PON|12092024

---- Kwartet Rafanael Nikola Niman, Akhmad Dahlan Haruri, Braydon Juvensim Susilo dan Anaqi Davala S, menjadi tokoh utama terciptanya sejarah Tenis Meja Lampung khususnya untuk sector putra, dimana sepanjang sejarah tenis meja Lampung, yang turun di PON sejak PON 1996 di Jakarta, baru kali ini Lampung mampu membawa medali emas di PON.

Tokoh lain yang menyutradarai sejarah ini adalah T Santoso, ketua Pengprov Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) provinsi Lampung, yang juga bertindak selaku manajer dalam tim Tenis Meja PON XXI Aceh-Sumut 2024 ini.

Satu lagi tokoh dibalik sukses yang menjadi tonggak kebangkitan Tenis Meja Lampung, yakni pelatih mereka Adi Yudo Prayitno, yang disiplin memberikan motivasi kepada para pemain yang sangat keras untuk mencapai tujuan.

Eforia meraih medali emas ini sangat tinggi, karena memang ini untuk pertama kalinya tenis meja menymbang medali emas.

Tim beregu putra Lampung menjadi juara setelah mengalahkan tim kuat Jawa Timur, dengan skor 3-2, dalam sebuah drama grand final yang luar biasa.

Bahkan skor kejar mengejar hingga pada akhirnya harus diselesaikan dengan satu pertandingan penentu di partai kelima, karena kedudukan 2-2 dalam empat partai sebelumnya.

Perjalanan ke final pun tidak semudah yang dibayangkan, karena selalu ada saja pertandiungan yang menggemaskan karena harus rubber set, hanya karena kurang sabar dalam menyelesaikan pertandingan.

Era Rosy Dipoyanti

Tenis meja Lampung, menurut Mirhan Ali, seorang yang menggeluti olahraga Tenis Meja Lampung cukup lama, sejarah lolos PON itu memang sangat sering, namun selama ini tidak pernah mendapatkan medali apapun, khususnya yang putra.

Namun pada PON tahun 2004 di Palembang, Lampung yang kala itu diperkuat petenis nasional Rossy Pratiwi Dipoyanti, Ruri Raung, Leny Arnelia, dan Meldawati meraih medali Perunggu. Dan waktu itu putra tidak lolos.

Tenis Meja yang sudah berpartisipasi sejak tahun 1996 di PON Jakarta, memang menjadi cabang olahraga yang kadang menjadi pelengkap kontingen Lampung.

“Dulu tenis meja memang sering lolos PON, namun sulit sekali meraih medali, karena dulu petenis meja di pulau Jawa sangat superior saat itu,” kata Mirhan. (don)