Cerita Heroik Cabor Berkuda Lampung Demi PON Perdananya

DL|Serdang|PON|Sport|01092024

---- Ada cerita heroik yang perlu diketahui khalayak tentang perjuangan penuh tantangan dari cabang olahraga Berkuda Lampung yang menempuh terjalnya jalan menuju arena Pekan Olahraga Nasional (PON) untuk yang pertama kalinya.

Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Lampung merupakan satu dari beberapa cabang olahraga (cabor) baru anggota KONI provinsi Lampung yang akhirnya lolos bertanding ke PON Aceh-Sumut 2024.

Berkuda akan dimainkan semuanya di Jerico Stable daerah Serdang Bedagai Sumatera Utara ini

10-18 September 2024.

Menurut Rommy Herwansyah, manajer cabor Berkuda Lampung, memang untuk bisa sampai ke lokasi pertandingan di Serdang Bedagai Sumatera Utara sangat berat.

“Kami seluruh tim sebagai anggota baru KONI mempunyai semangat yang sama besar. Kami sangat berterima kasih kepada KONI Lampung yang telah memberikan bantuan dan memfasilitasi bebrapa hal keperluan kami. Dan dengan sekuat tenaga kami mengatasi segala kekurangannya bersama-sama,” kata Rommy lewat selulernya.

Pordasi melakukan harus melakukan perjalanan darat yang amat panjang hingga 3 hari dari Lampung ke Medan dengan mobil khusus angkutan kuda.

“Kami membawa 8 ekor kuda. 3 untuk Endurance, 1 untuk Dressage, 1 untuk HBA dan 3 untuk Jumping. Maka dari itu kami sangat serius ingin menunjukkan daya juang Pordasi yang maksimal. Karena kami membawa atlet diluar manusia, yakni kuda,” katanya.

Maka dari itu tim berkuda sudah mendahulu langkah cabor lainnya dan sudah sampai di lokasi Serdang Bedagai pada 28 Agustus lalu.

“Kami sangat memperhitungkan bagaimana kuda-kuda kami melakukan recovery dan aklimatisasi. Memerlukan waktu 3 hari untuk itu. Adaptasi itu juga terasa makin terasa berat, karena di daerah ini ternyata udaranya sangat panas. Kuda kami perlu rileks, maka harus melalui tahapan-tahapan. Pertama kami lepaskan kuda agar bebas bergerak dan ralksasi, karena hapir tiga hari berdiri di mobil,” katanya.

Selain kuda yang harus melakukan adaptasi dengan daerah, cuaca dan lain-lain, riders juga harus melakukan penyesuaian. “Jadi kuda dan manusianya sama-sama melakukan penyesuaian,” tambahnya.

Hari pertama tiba di lokasi, Kuda harus segera dilepas agar bisa duduk, berjalan dan lari-lari bebas untuk relaksasi otot, dan kemudian setelah 3 hari baru bisa diberikan materi penyesuaian lapangan.

“Kami melakukan stretching untuk jarak 20 kilometer dulu, tidak boleh langsung 60 kilometer. Karena kuda harus melakukan penyesuaian. Ini perlu beberapa hari. Maka dari itu proses persiapannya pun sangat berat.” Tambah Rommy.

Pasukan besar dibawa oleh Pordasi Lampung yakni dengan 32 orang terdiri dari atlet, pelatih, ofisial, dokter hewan, groomer atau pengurus kuda dan driver khusus.

Cerita terkait sarana dan prasarana, Rommy mengatakan bahwa secara jujur situasi dan kondisi lapangan kurang ideal.

“Kami sudah bertekad bulat untuk memberikan yang terbaik mulai dari persiapannya. Kami menyewa 3 rumah dan 1 kandang untuk kuda-kuda kami. Dan tentu dari sini keperluan logistiknya sangat besar. Namun kami siap dengan biaya mandiri sebagai penambahnya.” Ungkapnya.

Perlombaan akan dilakukan mulai 10 September yakni Nomor Ketahanan atau Endurance jaraj 60 Km dengan tiga atlet dr. Hengki Irawan, Mas Legiono  dan Rasyid Trisandi. Ini untuk dua nomor yakni Perorangan dan beregu.

Lalu pada  12 – 14 September 2024 lomba Tungga Serasi dengan atlet Medi. Kemudian 14-15 September Eksibisi Horseback Archery atau Berkuda Memanah di Tamiang Aceh.

“Pada 16-18 ada nomor Show Jumping yang akan menurunkan atlet Lampung Firdus Wiryahardi Sentana, Tiang Nugraha M., Bintang Wira Satya untuk Perorangan dan Beregu  Individu kelas 110 Cm dan Beregu 100 Cm. Dalam tim ini didampingi pelatih Bagus Prambudi dan Bagus Setiawan. Mohon doanya semua lancar dan kami dapat mempersembahkan medali untuk Lampung,” tandas Rommy.

Begitulah perjuangan heroik Pordasi Lampung pada PON kali ini. (don)